Upaya-Upaya yang Harus Dilakukan Guru dan Orang Tua dalam Pembinaan Jiwa Kepemimpinan Siswa

Setelah ditelaah lebih jauh tentang hambatan-hambatan yang dihadapi guru dan orang tua siswa untuk menumbuh-kembangkan jiwa kepemimpinan terhadap siswa, ternyata terdapat beberapa faktor kendala yang sangat berpengaruh untuk pengembangan motivasi siswa ke arah jiwa kepemimpinan yang ideal atau yang diharapkan. Seperti yang tampak dalam peninjauan langsung di lapangan, bahwa guru dan orang tua terlalu jauh memberikan kebebasan terhadap siswa, guru dan orang tua saling melempar masalah atau tidak berusaha mendidik dan membinanya masing-masing, dengan istilah lain dapat diambil contoh yaitu permasalahan di sekolah selalu dilimpahkan ke orang tua dan permasalahan dari sekolah tidak pernah orang tuanya memberikan gambaran penyelesaiannya atau siswa itu sendiri yang menghadapi sekemampuannya.

Dilihat dari permasalahan tersebut, maka tidak ada tendensi guru dan orang tua saling menyalahkan siswa atau anak didik. Yang harus menyadari diri adalah guru dan orang tua yang sebagai dasar motivator pada siswa. Karena dilihat dari hasil wawancara terhadap guru siswa dan orang tua wali seakan-akan saling menyalahkan siswa sendiri.

Jadi, upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru dan orang tua siswa dalam membangun atau membina siswa ke arah jiwa kepemimpinan yaitu saling menyadari diri sebagai orang tua siswa gurunya siswa.

Guru sebagai orang tua kedua dari orang tua kandung setiap siswa, dia sebagai pemegang amanah yang mulia dari pemerintah, maka dia harus atau wajib membina dan mendidik siswa sebagaimana amanah yang diembannya, yaitu mengubah keadaan manusia ke arah yang lebih baik, bermoral, berjiwa pemimpin, serta beragama.

Adapun upaya-upaya untuk mengatasi hal tersebut sebagai usaha guru dan orang tua terhadap pengembangan jiwa kepemimpinan siswa adalah sebagai berikut :

  1. Guru harus bersikap tegas sebagaimana kewajiban yang diembannya. Guru adalah orang tua kedua dari orang tua kandung siswa, maka dia wajib memberikan sikap tegas dan aman kepada siswa
  2. Menerapkan selalu kedisiplinan pada diri sebagai seorang guru yang penuh perhatian kepada siswa. Apabila seorang guru mempunyai jiwa kepemimpinannya, maka dia harus selalu mengajarkan dan melatih siswanya untuk selalu disiplin. Dan tidak ada satu guru pun yang tidak mempunyai jiwa pemimpin yang disiplin. Oleh karena itu, untuk menciptakan manusia atau generasi yang berjiwa patriot, guru harus mencontoh kedisiplinan tersebut.
  3. Melakukan latihan-latihan, baik LDK, pesantren kilat maupun hal-hal lain yang bersifat membangun. Dengan latihan-latihan seperti LDK, pesantren kilat atau latihan berpidato di depan teman-temannya, jiwa siswa akan terbiasa dan pemberani dan cerdik bahkan akan menjadi seorang generasi yang mempunyai jiwa pemimpin yang ideal.
  4. Guru harus mempunyai dasar kepemimpinan yang kuat dan mendasar. Permasalahan ini diharapkan peranan dan uluran tangan dari kepala sekolah dalam menumbuh-kembangkan jiwa kepemimpinan terhadap guru-guru sebagai pengajar dan pembina peserta didik
  5. Orang tua tidak semestinya selalu melemparkan masalah pada anaknya atau pada sekolahnya. Permasalahan ini sama dengan perbuatan yang kurang memperhatikan anak-anaknya. Seharusnya orang tua walaupun tidak bisa mengatasi permasalahannya tersebut atau lagi sibuk, dia harus memberikan gambaran cara penyelesaian atau cara menghadapinya, karena orang tua hanyalah tempat pengaduan dan penyelesaian masalah.
  6. Selayaknya orang tua selalu mendampingi anak pada saat belajar atau pada saat latihan yang berkaitan dengan sekolah di rumahnya. Sebagai orang tua yang bijak dan pemimpin atau kepala rumah tangga, wajarlah orang tua selalu mengawasi dan memperhatikan anaknya pada saat-saat belajar atau latihan-latihan  yang berkaitan dengan sekolahnya. Karena dengan hadirnya orang tua, si anak akan tetap perhatikan pelajarannya atau latihan-latihannya, istilahnya hati anak merasa terdorong untuk belajar atau menghadapi latihan-latihannya.
  7. Orang tua harus menampakkan jiwa kepemimpinannya yang baik terhadap anaknya. Dasar kepemimpinan yang dimiliki anak, hanyalah bersumber dari orang tuanya sendiri. Hanya saja yang dimiliki anak masih perlu pembinaan dan pencerahan. Maka dari itu orang tua selalu memberikan tambahan dasar-dasar kepemimpinannya yang baik dan bermoral.
  8. Orang tua selalu memperhatikan segala kebutuhan sekolah anaknya. Di luar dari semua upaya-upaya  tersebut di atas, upaya yang tidak kalah penting adalah adanya rasa selalu dermawan hati orang tua dalam pemenuhan segala kebutuhan sekolah anaknya. Uluran hati orang tua dalam pemenuhan kebutuhan sekolah anak-anak merupakan jalan untuk menghindari anak-anak dari sifat-sifat yang tidak diinginkan, seperti mengambil uang orang tua atau hak orang lain secara sembunyi-sembunyi, mungkin juga akan menimbulkan perbuatan-perbuatan lain yang merusak citra orang tua dan sekolah, maka rusak pulalah generasi sebagai penerus cita-cita bangsa dan negara.

Salam ..