Pemetaan Menggunakan Peta Dasar & Peta Topografi

Hello sahabat .. Sebelumnya kita telah membahas tentang Pengertian Pemetaan Geologi dan Penggunaan Kompas Geologi, nah kita akan melanjutkan pembahasan tentang Pemetaan dengan menggunakan peta dasar. Kali ini juga akan dijelaskan tentang peta topografi.

Pemetaan Menggunakan Peta Dasar

Cara lain pelaksanaan pemetaan, dapat dilakukan dengan pemetaan secara langsung di lapangan dengan menentukan titik-titik pengamatan yang kemudian titik-titik pengamatan tersebut, di plotkan kedalam peta dasar atau folio udara. Setiap data unsur yang diamati di plotkan keatas kertas peta  berupa simbol-simbol titik, garis, arsiran dan penawaran. Titik-titik pengamatan yang telah ditentukan dinyatakan sebagai Penentuan Titik Lokasi Pengamatan.

Pelaksanaan pemetaan secara langsung, akan menghasilkan peta lapangan yang akan dipergunakan untuk melakukan analisis data dan interprestasi, yang dapat dipergunakan dalam berbagai tujuan aplikasi, sehingga akurasi / mutu suatu penelitian akan sangat tergantung pada kecermatan dan ketetapan pemindahan data lapangan dan ketetapan penentuan lokasi pengamatan kedalam peta dasar. Ketidak cermatan didalam ploting data lapangan kedalam peta dasar akan memberikan kesalahan dalam interprestasi. Pemetaan Menggunakan Peta Dasar

Cara pelaksanaan pemetaan dengan penentuan titik lokasi pengamatan, dilakukan dengan menggunakan peta topografi sebagai peta dasar, dan didukung oleh instrument kompas geologi, GPS serta peralatan tulis dan gambar secara langsung di lapangan.

Peta Topografi

Peta topografi adalah suatu peta yang menggambarkan kondisi bentuk, penyebaran dan dimensi permukaan bumi, yang pada umumnya memuat, unsur-unsur relief, drainage dan culture, dilengkapi dengan judul peta, nomor lembar peta, petunjuk arah utara peta, skala peta, grid koordinat peta, peta tunjuk atau index to adjoining sheet, tahun pembuatan peta, legenda, pembuatan peta dan keterangan lain.

Kegunaan daripada peta topografi, terutama untuk alat navigasi, penelitian dan perencanaan dan pemantauan. Berdasarkan pada tata cara penggambaran relief, ada empat jenis peta topografi, antara lain : Peta Topografi Kontur, Peta Topografi Hachures, Peta Topografi Tinting, Peta Topografi Shading. Jenis peta topografi yang dipergunakan untuk penelitian dan pekerjaan bersifat teknis adalah Peta Topografi Kontur yaitu peta yang menggambarkan relief sebagai garis-garis kontur. Peta Topografi

Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama pada peta topografi, memiliki bersifat :

  • Garis kontur mewakili suatu nilai ketinggian tertentu
  • Setiap kelipatan 5 atau 10 daripada garis kontur digambarkan dengan garis yang lebih tebal yang disebut Kontur Indek.
  • Garis kontur yang sangat renggang atau tanpa garis kontur, menunjukkan dataran, garis kontur yang rapat – sangat rapat menunjukkan lereng terjal – sangat terjal.
  • Garis kontur tidak akan saling berpotongan, dalam keadaan ekstrim pada relief berlerang sangat curam, tegak dan lereng menggantung boleh garis kontur digambarkan berimpit.
  • Garis kontur tidak berpotongan, tidak bercabang, jika membulat menutup kedalam, menunjukkan bukit atau cekungan (apabila pada garis kontur paling dalam dilengkapi dengan arsiran / sisir)
  • Garis kontur yang berpotongan dengan sungai, akan meruncing membentuk huruf V, dimana arah runcingannya searah dengan atau menunjukkan arah hulu sungai.
  • Garis kontur selalu berakhir pada tepi peta. Peta Topografi

Jarak antara 2 garis kontur yang berdekatan disebut Interval Kontur.

Peta topografi kontur yang baik harus dilengkapi dengan :

1.   Petunjuk Arah Utara

Petunjuk arah, biasanya digambarkan dengan garis anak panah, terdiri dari garis arah utara magnetic, utara sebenarnya dilengkapi dengan nilai sudut deklinasi, setiap zona wilayah mempunyai nilai deklinasi tertentu, disebut magnetic declination yang berguna untuk  menyelesaikan arah utara magnetic kompas dengan arah sebenarnya yang tegambar pada peta dasar.

2. Skala Peta

 Pada umumnya skala ini dituliskan dibagian bawah peta topografi, terdiri dari :

  • Skala system fractional, contoh : 1 inch : 1 mile. Skala system grafis, contoh :
  • Skala system RF (Representative Fractional), contoh :    1 : 50.000.     Skala peta yang biasanya tersedia adalah skala : Skala 1 : 25.000, Skala 1 : 50.000, Skala 1 : 100.000, Skala 1 : 200.000, Skala 1 : 250.000, Skala 1 : 500.000, Skala 1 : 1000.000. Peta topografi yang sekarang sering dipergunakan adalah Peta Rupa Bumi, skala 1 : 50.000, yang diterbitkan oleh BAKOSURTANAL, dibuat pada tahun 1988.

3. Nomor Lembar Peta dan Nama Geografi

 Peta topografi dilengkapi dengan nomor lembar peta yang tertulis pada bagian bagian kanan atas bidang gambar peta, berfungsi sebagi nomor urut peta, yang dapat dipakai untuk mencari lembar lainnya yang berdekatan, sedangkan nama peta adalah nama peta yang diambil dari nama geografi (nama kampung) yang paling dikenali yang masuk dalam peta topografi bersangkutan. Untuk kepentingan pencarian lembar peta, sebaiknya dipergunakan buku Bladwijzer.

4. Legenda / Keterangan

Simbol-simbol titik, garis, nomor, huruf, arsiran warna yang tertulis / tergambar dalam bidang peta dijelaskan pada ruang luar blok gambar / bagian bawah peta, yang ditulis berurutan, dari atas kebawah.

5. Peta Tunjuk (Index To Adjoining Sheets)

Peta tunjuk digambarkan sebagai garis-garis bidang grid yang dilengkapi dengan nilai koordinat, terletak pada bagian kiri bawah, yang berguna untuk mencari peta lebar peta yang berdekatan, Peta yang bersangkutan di tandai dengan arsir.