Ciri-Ciri Penyakit Epilepsi

Epilepsi berasal dari bahasa Yunani yaitu Epilepsia yang artinya serangan. Penyakit epilepsi sendiri adalah penyakit saraf menahun yang bisa mengakibatkan penderita mendapatkan serangan mendadak seperti kejang-kejang tanpa ada alasan yang jelas mengapa hal itu bisa terjadi. Dalam bahasa Indonesia, kita menyebut penyakit ini sebagai penyakit ayan.

Mengenai penyebab penyakit ini belum diketahui secara jelas, namun penyakit ini sangat kemungkinan terjadi karena faktor genetika namun bukan berarti penyakit keturunan. Kerusakan otak pada proses kelahiran juga bisa dijadikan faktor penyebab lainnya selain stroke, luka di kepala, pengaruh minuman beralkohol atau tumor di otak. Sebagaimana kita ketahui bahwa otak menyimpan jutaan sel syarta yang saling terkait satu sama lainnya.

Neuron dalam otak berfungsi sebagai coordinator dalam tubuh agar tubuh bisa melakukan aktivitasnya dengan baik. Pada penderita epilepsi, syaraf-syaraf tersebut mengalami sedikit kerusakan sehingga terkadang tidak dapat bekerja dengan sempurna sebagaimana seharusnya.

Berikut ini beberapa penyebab epilepsi:

– Pernah mengalami cedera atau terluka dibagian kepala sehingga menyebabkan trauma pada otak.
–    Dalam beberapa kasus faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi.
–    Pernah mengalami gangguan secara fisik dan mental.
–    Terjadi luka pada kehamilan atau terjadi gangguan pada proses kelahiran.
–    Faktor genetika.
–    Terjadi perubahan zat kimia dalam otak.

Mengenai tanda-tanda penyakit epilepsi kita bisa mengamatinya dari gejala seperti berikut:

–    Terjadi komplikasi pada saat kehamilan dan  proses melahirkan.
– Saat mengendarai kendaraan, bisa tiba-tiba kejang dan mengakibatkan kecelakaan.
–    Tenggelam pada saat berenang karena mengalami kejang-kejang.
–   Sering terjatuh ketika berdiri kemudian mengalami kejang-kejang. Hal ini bisa mengakibatkan patah tulang atau terjadi luka di bagian kepala.

Mengenai pengobatannya, saat ini tersedia 4 jenis pengobatan untuk penderita epilepsi yaitu dengan pemberian obat anti-epilepsi, operasi, terapi dan regulasi ativitas fisik dan mental. Seoang penderita epilepsi disarankan untuk menghindari stress atau terlalu lelah dalam menjalankan aktivitas karena dua hal ini merupakan pemicu utama terjadinya penyakit epilepsi.