Proses Pembuatan Kaca

Pernah mendengar kisah Cinderella yang mengenakan sepatu kaca? Ya, kaca memang sudah akrab dengan keseharian kita. Namun, berbeda dengan Cinderella, kita tidak menggunakan sepatu kaca untuk aktivitas sehari-hari. Pernahkah Anda berfikir bagaimana jika tak ada kaca? Mungkin untuk makan minum bisa menggunakan perangkat yang terbuat dari tembikar. Namun bagaimana dengan jendela? Untuk itu, kita cari tahu yuk bagaimana sebenarnya proses pembuatan kaca.

Semua proses pembuatan kaca berawal dari butiran pasir – bukan debu seperti lagu Cakra Khan – namun bukan sembarang pasir yang bisa dibeli di toko bangunan. Pasir yang digunakan adalah pasir selenium, yang didalmanya mengandung besi. Besi ini lah yang mengeluarkan warna alami hijau.

Ditambahkan senyawa selenium pada pasir selenium dalam proses pembuatan kaca, yang memberi warna merah sehingga menetralkan warna hijau yang dominan. Langkah tersebut memungkinkan untuk menghasilkan warna bening, layaknya kaca untuk gelas maupun jendela.

Nah, proses pembuatan kaca sangatlah rumit karena pasir harus dipanaskan hingga mencair. Berbeda dengan es yang memiliki titik cair mulai dari 0 derajat celcius, pasir harus mencapai suhu 1.700 derajat celcius. Banyaknya suhu yang harus dicapai membuat para perajin dan industry kaca menambahkan bahan kimia abu soda untuk membuat selenium mampu mencair pada suhu 815 sampai 1.350 derajat celcius. Supaya kaca yang dihasilkan tidak larut dalam air, ditambahkan juga kapur.

Setelah semua bahan tercampur, proses pembuatan kaca selanjutnya saat cairan mengental seperti tapioka cair. Untuk membuat gelas, cairan kaca tersebut dituangkan ke cetakan, kemudian ditekan. Untuk membuat benda berongga seperti botol dan bohlam lampu, kaca cair dibentuk menggunakan alat peniup, sambil dibentuk sesuai kebutuhan atau keinginan.

Proses pembuatan kaca selanjutnya setelah produk akaca kering adalah, perajin menghaluskan tepian produk, supaya tidak melukai tubuh saat digunakan. Selain itu, tubuh produk juga dipoles agar kaca terlihat bening sempurna. Tak jarang digunakan bahan kimia untuk membantu proses ini. Dengan mengetahui proses pembuatan kaca, Anda jadi tahu bahwa kaca berawal dari pasir selenium yang dilelehkan.