Hipotesis dalam Penelitian

Setelah perumusan masalah dan kajian pustaka, peneliti kuantitatif akan  menyatakan suatu hypotesis. Perlu diketahui bahwa masalah kuantitatif memberikan hubungan diantara dua variabel atau lebih, hypotesis merupakan perkiraan untuk memenuhi pertanyaan penelitian. ini memberikan perkiraan tentang hubungan diantara variabel dalam masalah. oleh karena itu kita meletakkan usulan solusi dari masalah, kesepakatan bahwa pemeriksaan berikut mungkin memilih salah satu diantara penerima  percobaan  atau penolakan percobaannya.

Hipotesis adalah alat yang kuat dalam mengambil informasi yang ilmiah. Hal ini memungkinkan penelitian menghubungkan antara teori ke  observasi dan observasi ke teori.  Hari ini kita akan menggunakan hipotesis yang mungkin diperbolehkan, dalam mencari pengetahuan, digunakan kedua ide induktif para ahli, dengan memperhatikan observasinya, dan logika deduktif para ahli dengan memperhatikan alasannya. Menggunakan hipotesis merupakan penggabungan pengalaman dan alasan untuk menghasilkan sebuah alat yang kuat untuk menemukan pengetahuan.

Misalnya anda  dapat memulai dari pertanyaan apakah peranan dari pemikiran siswa tentang dirinya dalam proses belajar membaca, anda dapat membuat hipotesa bahwa ada sebuah hubungan positif antara tanggapan siswa tentang diri mereka dengan keberhasilan mereka dalam membaca di tingkat dasar. Atau anda dapat memulai dengan pertanyaan,  seperti apakah efek dari pra sekolah terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar membaca mereka di tingkat dasar atau anak yang bersekolah pada pra sekolah mencapai level tertinggi dari pada anak yang tidak pra sekolah.

Untuk hipotesis pertama variabel-variabel tersebut adalah pandangan siswa dan ketercapaian proses membaca dan hipotesis kedua variabel pentingnya adalah ada perbedaan antara siswa yang mengenyam dan tidak mengenyam dan pendidikan pra sekolah dan pengaruhnya pada ketercapaian /keberhasilan proses belajar membaca pada siswa tingkat dasar.

TUJUAN DARI PERUMUSAN HIPOTESIS

Tujuan dari hipotesis adalah sebagai berikut:

  1. Hipotesis memberikan informasi yang mempermudah peneliti untuk membuat pernyataan yang tentatif, tentang bagaimana variabel-variabel dalam ilmu pengetahuan itu saling berhubungan
  2. Hipotesis dapat menstimulasi sebuah penelitian yang menghasilkan akumulasi dari ilmu baru. Mereka memberikan kesempatan pada investigator untuk dapat memvalidasi atau tidak memvalidasi suatu teori, dari proses inilah diperoleh pengetahuan baru
  3. Hipotesis memberikan suatu pernyataan yang langsung dapat dites dalam suatu pembelajaran penelitian, sehingga memberikan kesempatan pada investigator untuk menganalisis data
  4. Hipotesis mengarahkan pada sebuah tindak penelitian, karena itulah hipotesis mampu menyatakan kepada peneliti, apa yang semestinya dilakukan.
  5. Hipotesis menyediakan kerangka untuk melaporkan penemuan dan kesimpulan dari pembelajaran.

HAL-HAL YANG DISARANKAN DALAM MERUMUSKAN HIPOTESIS

Hipotesis Induktif

Pada proses induktif, penelitian akan memformulasikan hipotesis induktif sebagai suatu generalisasi dari hubungan observasi yang nampak, karena itulah para peneliti mengobservasi tingkah laku dengan melihat perkembangan jaman dan selanjutnya menghipotesis sebuah penjelasan untuk tingkah laku yang di observasi. Langkah-langkah induktif menyatakan sumber baru dari hipotesis dalam kelas. Para pendidik mengobservasi proses belajar dan tingkah laku para siswanya setiap hari dan menghubungkan hal tersebut dengan tingkah laku mereka pada yang lainnya, pada metode belajar yang digunakan dan sebagainya.

Teori

Sebuah teori dapat didefinisikan sebagai konstruksi yang saling berhubungan diantara masing-masing variabelnya untuk menjelaskan dan mendeskripsikan suatu fenomena. Hipotesis yang diturunkan dari teori harus benar-benar dapat diuji secara empiris.

Dari Teori ke Hipotesis

Isi teori lebih umum dibanding hipotesis dan sebuah teori bisa saja menimbulkan sebuah hipotesis yang menginvestigasi beberapa bidang ilmu yang berbeda-beda. Memang pada kenyataannya banyak hipotesis yang bisa di ambil dari banyak teori yang terkenal dan telah diuji, tetapi banyak juga diantaranya yang tetap harus disempurnakan.

KARAKTERISTIK HIPOTESIS YANG BAIK

Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel

Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.

Hipotesis harus Dapat Diuji

Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.

Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan

Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.

Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana

Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

MENGUJI HIPOTESIS

Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.

JENIS-JENIS HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan atau variabel mandiri. Seorang peneliti memerlukan hipotesis untuk mengarahkan rencana dan langkah penelitiannya.

Hipotesis Nol

Hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya hubungan antara variabel dalam populasi, disimbol H0. Selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol yang berbunyi adanya hubungan antara variabel, hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol.

Dalam menguji hipotesis, peneliti dapat membuat dua macam kesalahan yaitu pertama, menolak hipotesis yang benar. Kesalahan kedua adalah ia menerima hipotesis yang salah.

Tentu saja peneliti ingin mengelakkan kesalahan seperti itu namun tidak selalu kesalahan itu dapat ditiadakan sama sekali. Yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperkecil kesalahan tersebut. Untuk itu peneliti harus rela menerima resiko sekecil yang diinginkannya, menurut tingkat kepercayaan tentang keputusan yang diambilnya. Caranya adalah dengan menentukan taraf signifikansi atau tingkat kepercayaan yang diinginkannya

RENCANA PENELITIAN

Setelah mengidentifikasi masalah dan merumuskan hipotesis penelitian, anda harus bersiap untuk membangun suatu rencana penelitian tentatif, rencana penelitian dituliskan dalam proposal. Dalam penelitian kuantitatif, rencana penelitian meliputi elemen-elemen sebagai berikut:

  1. Problem
  2. Hipotesis
  3. Metodologi penelitian
  4. Analisis data

***

(Source : Fitriani Nur, Mahasiswa PPs UNM Makassar | Prodi Pendidikan Matematika, 2008)