Contoh Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang dimaksudkan untuk memberikan suatu penggabaran deskriptif pada seseorang, tempat atau benda. Secara struktural paragraf deskripsi terdiri dari pengenalan objek yang dilanjutkan dengan penjelasan gambaran akan ciri-ciri fisik, sifat, kualitas, prilaku dan karakteristik khusus lainnya yang dimiliki oleh objek yang sedang dibahas. Paragraf deskripsi umunya tidak memiliki kalimat utama karena pikiran utamanya menyebar pada setiap kalimat yang ada dalam usaha menjelaskan karakteristik suatu objek.

Paragraf deskriptif sangat mudah kita temui, mulai dari bahasan yang bersifat sederhana hingga yang cukup rumit. Paragraf deskriptif sederhana banyak dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Paragraf deskriptif sederhana umunya digunakan untuk menjelaskan gambaran umum dari hal-hal yang ada disekitar kita. Pada paragraf deskriptif yang lebih rumit, penulis  umumnya mengajak pembaca untuk berimajinasi dan mengalami hal-hal yang ia tuliskan dengan merangsang fungsi indra setiap pembacanya.

Contoh Paragraf Deskripsi

Contoh dari paragraf deskriptif antara lain:

“Kebun binatang adalah tempat dimana kita bisa melihat berbagi jenis binatang, mulai dari binatang yang jinak hingga yang buas. Namun tentunya kita tak perlu takut untuk melihat hewan-hewan tersebut sebab setiap hewan ditempatkan pada suatu kandang besar. Kandang yang digunakan berbeda dari kandang biasanya, setiap kandang disesuaikan dengan habitat hidup hewan tersebut di alam nyata. Dikebun binatang kita tak hanya disuguhkan dengan aksi-aksi hewan di kandangnya tapi juga tak jarang pengelola membuat pertunjukkan yang secara khusus menyajikan atraksi dari hewan yang sudah dilatih”.

“Rumah tua ini berlokasi pada kawasan paling selatan kota ini. Meskipun kini kondisinya kini sangat memprihatinkan, namun rumah ini banyak sekali menyimpan kenangan sejarah kehidupanku. Aku terus melangkahkan kakiku mendekati gedung tersebut dan berharap masih bisa mencium wangi kue yang dibuatkan oleh Mbak Sri, kakak angkatku, namun sayang kini bau yang bisa kucium hanyalah bau kayu-kayu tua yang telah membusuk. Sepanjang mata memandang yang aku lihat hanyalah dinding yang warnanya sudah memudar dengan corak-corak yang dihasilkan dari rembesan air hujan serta serpihan-serpihan kayu, bata dan  besi-besi tua yang tergeletak dilantai”.