Menurut bahasa akhlak merupakan tingkah laku, tabiat atau perangai. Sedangkan akhlak menurut istilah merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengenai perbuatan yang baik serta buruk, mengatur prilaku manusia, serta mampu menentukan perbuatan akhir. Pada dasarnya akhlak sudah melekat pada diri seseorang yang berasal dari prilaku serta perbuatan. Nah, jika perilaku yang ditunjukan buruk maka otomatis akhlak tersebut bisa dikatakan akhlak buruk. Sedangkan jika yang ditampilkan baik, maka otomatis akhlak tersebut baik.
Akhlak buruk atau tercela merupakan suatu sikap serta perbuatan yang dilakukan jauh dari apa yang dilarang agama. Karena pada dasarnya agama mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik terutama menjaga perilaku serta perbuatan yang akan kita lakukan. Dengan berlandaskan agama maka sifat tercela ini sebenarnya bisa dicegah karena ancaman serta sangsi yang akan didapatkan dalam waktu cepat maupun dikehidupan selanjutnya. Akhlak tercela ini merupakan cerminan bahwa seseorang tersebut mempunyai prilaku yang kurang baik, hal tersebut bisa saja disebabkan karena kita mulai jauh pada aturan – aturan agama.
Pengertian Akhlak Tercela Menurut Bahasa dan Istilah
Adapun beberapa contoh dari sikap tercela yang terkadang hingga saat ini pun kita sulit untuk mengendalikannya. Sikap tersebut diantaranya:
- Sikap pendendam, sikap ini biasanya lebih mengandung kepada permusuhan yang tersimpan didalam batin serta menunggu momen yang terbaik untuk mengunggkapkannya serta menunggu moment untuk membalas sakit hati tersebut.
- Sifat dengki, merupakan sikap bisa dikatakan sangat berbahaya karena mampu bersemayam dalam diri manusia. Bisa di bilang sifat dengki ini sama seja dengan sifat sirik artinya tidak senangapabila melihat orang lain senang.
- Sikap dusta (pembohong), sikap ini cukup berbahaya karena mampu meruntuhkan kepecayaan seseorang.
- Sikap ujub, yakni membangga – banggakan diri sendiri. Hal ini bsa dibilang menjurus kepada perilaku takabur.
Nah, dari beberapa sifat tercela diatas menunjukan bahwa sifat tersebut bisa mengganggu ketenangan batin karena hidup kita pastinya akan diselimuti dengan bayang – bayang kepalsuan. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan karena selain mampu merugikan diri sendiri, hal ini juga bisa merugikan orang lain. Adapun cara untuk menghilangkan sifat ini bersemayam yankni dengan serius mempelajari agama.