Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Mengajar adalah penciptaan system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. System lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta adal dalam hubungan social tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.

Setiap system lingkungan atau setiap peristiwa belajar-mengajar mempunyai “ profil” yang unik, yangt mengakibatkan tercapainya tujuan-tujuan belajar yang berbeda. Atau, kalau dikatakan secara terbalik, untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan system lingkungan belajar yang tertentu pula.

Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, perlu suatu perbuatan yang bersifat memanusiawikan pendidikan. Perbuatan ini berarti bahwa perbedaan individual siswa perlu mendapatkan perhatian yang memadai. Dalam pengajaran klasikal pada dasarnya kebutuhan masing-masing siswa tidak dapat dilayani oleh guru karana semua anak diperlukan sama. Supaya setiap anak lebih mendapatkan perhatian serta memungkinkan terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, perlu direncanakan dan dilaksanakan bentuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan.

Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat berdasarkan latar belakang di atas yaitu sebagai berikut :

  1. Apakah yang dimaksud dengan mengajar kelompok kecil dan perorangan ?
  2. Apa komponen – komponen keterampilan dalm mengajar kelompok kecil dan perorangan ?
  3. Bagaimana penggunaan dalam kelas serta tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan ?

Tujuan

Adapun tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan yaitu sebagai berijut :

  1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
  2. Mahasiswa mampu mengetahui komponen – komponen keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
  3. Mahasiswa mampu  mengetahui tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan serta penggunaan dalam kelas

Keterampilan Kelompok Kecil dan Perorangan

Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Bila diteliti lebih jauh, pengajaran kelompok kecil dan perorangan, masing-masing memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan penanganan tugas. Komponen-komponen dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut:

Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

Prinsip yang penting dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Hal ini mungkin terwujud bila guru memiliki keterampilan berkomunikasi secara pribadi. Keterampilan ini memungkinkan guru menciptakan suasana terbuka, hingga siswa benar – benar merasa bebas dan leluasa mengemukakan segala pikiran dan permasalahan  yang dimilikinya. Siswa merasa  yakin guru akan siap mendengarkan serta mempertimbangkan segala pendapatnya, serta akan membantunya bila perlu. Suasana seperti ini dapat diciptakan antara lain dengan cara :

  1. Menunjukkan kehangatan dan epekaan terhadap kebutuhan siswa.
  2. Memberikan respon positif terhadap pikiran siswa.
  3. Membangun hubungan saling mempercayai.
  4. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih atau mendominasi tugas siswa.
  5. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
  6. Mendengarkan secara simpati dan berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa dibantu, serta merasa menemukan alternative pemecahan masalah yang dihadapi.

Keterampilan mengorganisasikan

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai organisator yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Untuk itu guru memerlukan keterampilan berikut :

  1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan secara jelas.
  2. Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja,aturan, dan waktu.
  3. Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
  4. Mengkoordinasi kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.
  5. Membagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap dating membantu siapa saja yang memerlukannya.
  6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan kesimpulan dari kegiatan.

Keterampilan membimbing dan memaduhkan belajar

Keterampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami frustasi.  Adapun beberapa keterampilan yang menunjang adalah :

  1. Memberikan penguatan.
  2. Mengembangkan supervise proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat apakah siswa sudah bekerja sesuai dengan arah, memberi bantuan bila diperlukan.
  3. Mengadakan supervise proses lanjut yang memusatkan perhatian pada penekanan dan pemberian bantuan secara kolektif setelah kegiatan berlangsung beberapa lama. Interaksi  yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan tambahan, melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi dan sebagai katalisator.
  4. Mengadakan supervise pemaduan yang memusatkan perhatian pada penilaian pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman dan pemantapan yang pada akhirnya memungkinkan siswa saling belajar, serta memperoleh wawasan secara menyeluruh tentang kegiatan tersebut.

Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

Tugas guru yang utama adalah membantu siswa melakukan kegiatan baik secara perorangan maupun secara kelompok. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran ini mencakup :

  1. Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran yang dapat dilakukan dengan diskusi atau menyediakan bahan – bahan yanga menarik dan yang mampu menstimulasi siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa yang mencakup criteria keberhasilan, langkah – langkah kerja waktu serta kondisi belajar.
  3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa bila diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan berinteraksi aktif, menunjukkan mimic tanda setuju dan manjawab pertanyaan. Disamping iu, guru perlu juga memberikan saran / nasihat secara periodic yang didasarkan pada kemajuan siswa.
  4. Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Hal ini berbeda dari cara penilaian tradisional yang pada umumnya dilakukan oleh guru sendiri. Membantu siswa menilai diri sendiri berarti member kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki dirinya sendiri, yang sekaligus merupakan pencerminan kerjasama guru siswa dalam situasi pendidikan yang manusiawi.

Tujuan dan Penggunaan Dalam Kelas

Tujuan

Secara umum tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini adalah :

  1. Mengaktifkan siswa belajar
  2. Agar terjadi interaksi dalam belajar yang bervariasi, yaitu guru – siswa , siswa – siswa, dan siswa – guru
  3. Agar siswa dapat mencapai kemajuan belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan kecepatannya sendiri
  4. Siswa yang menpunyai masalah dalam belajar karena mereka berada dalam suasana hubungan interpersonal yang sehat dan akrab.

Penggunaan dalam kelas

Pelaksanaan penggunaan dalam kelas menunjukkan pola pengorganisasian yang bervariasi, seperti :

  1. Kelas besar – kelompok kecil + perorangan – kelass besar.
  2. Kelas besar – kelompok kecil + kelompok kecil – kelas besar.
  3. Kelas besar – perorangan + kelompok kecil – kelas besar.
  4. Kelas besar – perorangan + perorangan – kelas besar.

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah keterampilan mengajar kelompok  kecil dan perorangan  yaitu sebagai berikut :

  1. Keterampilan kelompok kecil dan perorangan merupakan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang melayani 3 – 8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya seorang untuk perorangan.
  2. Keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan ada 4 yaitu :
    1. Keterampilan mengadakan pendekatan secar pribadi
    2. Keterampilan mengorganisasi
    3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
    4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
    5. Tujuan dari pengajaran kelompok kecil dan perorangan yaitu ; mengaktifkan siswa belajar, terjadi interaksi dalam belajar yang bervariasi, mencapai kemajuan belajar sesuai dengan kemampuan, minat dan kecepatannya sendiri.
    6. Variasi dalam penggunaan kelas ada empat yaitu :
      1. Kelas besar – kelompok kecil + perorangan – kelass besar.
      2. Kelas besar – kelompok kecil + kelompok kecil – kelas besar.
      3. Kelas besar – perorangan + kelompok kecil – kelas besar.
      4. Kelas besar – perorangan + perorangan – kelas besar.

DAFTAR PUSTAKA

Ambimanyu, Soli. 2008. Pengajaran Mikro. Makassar: Badan penerbit UNM.

Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja  Rosdakarya.

Mulyasa E. 2009. Menjadi Guru Propesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.