Dulu, waktu di SMA, salah seorang guru saya pernah memberi tahu tentang sebuah motivasi. Kamu akan menjadi apa yang kamu pikirkan. Jika sekarang kamu berfikir menjadi arsitektur, menanamkannya dalam memori, kemudian terus membayangkan dan berusaha menepatinya, maka akan tiba masa dimana kamu benar-benar menjadi seorang arsitektur. Sebelumnya, guru saya memberitahukan tentang perkataan Plato tentang saya berfikir maka saya ada. Meski waktu itu tak juga paham dimana keterkaitannya.
Quantum Ikhlas, sebuah buku best seller karya Erbe Sentanu, dari KataHati Institute. Saya membacanya setelah beberapa saat sebelumnya berdiskusi dengan salah seorang guru penggemar dunia metafisika, dunia tak tampak yang berpengaruh terhadap kesuksesan. Beliau adalah Pak Heri, guru Bimbingan Konseling pada SMA Negeri 1 Bone-Bone. Saya mendapatkan buku itu dari beliau, sayangnya tidak disertai CD Alphamatic brainware. Akhirnya saya mendengarkan beberapa musik alternatif untuk membantu otak mencapai gelombang Alpha, musik berupa suara alam dan beberapa instrumen yang di set sedemikian pasnya untuk mengeluarkan suara seirama dengan gelombang otak, membantunya mencapai titik ikhlas. Kenny G. juga bisa, atau jika ada pake lanunan ayat suci Al-Qur’an.
Beberapa bulan sebelumnya saya sebenarnya telah mendapatkan keterangan tentang adanya gelombang Beta, Alpha, Theta dan Delta dalam aktivitas otak manusia. Kata teman saya dalam SMSnya, bayangkan segala impian yang ingin kamu raih beberapa tahun ke depan pada tiap kali kau beranjak tidur. Pada saat itu otak akan mengalami semua gelombang otak, utamanya pada saat masuk ke gelombang Alpha dan Theta. Saat itu, segala yang kamu fikir dan rasakan akan tertanam dalam alam bawah sadar, menjadi sebuah semangat yang membuatmu tersenyum. Dan akhirnya, tanpa kau sadari itu akan menjadi nyata pada masanya.
Di gelombang Beta, seseorang berada dalam masa ‘paksaan’, otak tidak bekerja dengan satu fokus. Pada saat anda bisa membaca dengan serius sambil mendengarkan musik atau membalas SMS, saat itulah otak berada di gelombang Beta. Gelombang Beta (14 – 100 Hz) adalah kondisi terjaga atau sadar penuh dengan dominasi logika. saat seseorang berada di gelombang ini, otak kiri sedang aktif digunakan untuk berfikir, konsentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan nerofinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.
Gelombang yang lebih rendah dari Beta adalah gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz). Pada Alpha ini terdapat pintu masuk menuju alam bawah sadar, dimana otak bekerja secara optimal. Orang yang sedang rileks, melamun, atau berhayal gelombangnya sedang berada pada level ini. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tentang dan bahagia. Hormon ini membuat pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.
Gelombang selanjutnya adalah Theta (4 – 7,9 Hz). Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam kondisi ini berada dalam kondisi khusyuk, rileks yang dalam, ikhlas, perasaan hening, intuisi muncul. Katanya, di gelombang ini akses ke realitas kuantum akan terasa semakin nyata.
Frekuensi terendah adalah gelombang Delta (0,1 – 3,9 Hz), dimana seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tidak bisa merasakan badan, tidak berfirki. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit tertidur, ia akan bangun dengan tubuh terasa segar.
Kemampuan berpikir positif ternyata memang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Hal itu dipaparkan dalam banyak buku tentang pengembangan diri, The Secret misalnya. Seorang yang senantiasa mampu berfikir positif tentang dirinya sendiri, akan mampu mengembangkan kemampuan alam bawah sadarnya membantu kesuksesan. Menurut teori, 88% kesuksesan seseorang ditentukan oleh alam bawah sadarnya, dan sisanya, 12% disokong oleh alam bawah sadarnya.
Quantum ikhlas, adalah salah satu metode untuk mencapai kesuksesan itu. Yang paling penting adalah tentang kemampuan menciptakan kebetulan-kebetulan dalam hidup. Semua yang berada di dunia ini, dalam level quanta, sebenarnya satu dan menyatu. Segala yang kita rasakan ketika kita berfikir, itulah yang akan direspon oleh keseluruhan alam dengan memberikan reaksi pada gelombang yang sama dengan yang kita inginkan.
Ini juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Maryo Teguh dalam sebuah presentasinya di Maryo Teguh Golden Way Metro TV, katanya, jika ingin tau bagaimana Tuhan mengirimkan bantuannya pada manusia, lakukan sebuah kebaikan yang menurut pikiran akal sehat berada di luar kemampuan kita. Kemudian yakini bahwa itu bisa terjadi, maka Tuhan akan mengirim bantuannya. Ingat, Tuhan bekerja dengan cara-Nya sendiri, misterius. Sepanjang itu untuk kebaikan, pasti Ia akan menolong kita.
Ketika berpikir bahwa kesuksesan ada bagi kita, ketika itu pula seluruh alam akan memberikan reaksi dengan menunjukkan bahwa kesuksesan itu ada. Sayangnya, masih banyak orang yang merasa diri mereka kerdil, kecil, dan tak mampu melakukan apa-apa. Akhirnya itulah yang direspon oleh alam. Benar-benar menjadikan mereka sebagaimana kemauan mereka dalam hati.
Quantum ikhlas, salah satu buku yang mesti dibaca oleh para Workaholic, para maniak kerja, yang sering memaksakan diri dan ‘ngeyel’, ‘ngoyo’, dalam menjalani hidup. Setelah paham tentang isi buku ini, semoga ada perasaan ikhlas untuk melakukan apa yang kita mau, menggunakan potensi alam bawah sadar untuk menyelesaikan pekerjaan, membuat diri rileks dan akhirnya menggapai kesuksesan dunia akhirat, tanpa harus se’ngoyo’ sebelumnya.
Kamu akan menjadi apa yang kamu rasakan ketika kamu berfikir. Itu yang diperkenalkan oleh Erbe Sentanu. Menggantikan pepatah lama : Kamu akan menjadi apa yang kamu pikirkan. Ini adalah tentang kekuatan positif feeling.