Aqidah ialah iman atau kepercayaan. Sumbernya yang asasi ialah Al-Qur’an. Imam, ialah segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk mempercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan dan pengaruh persangkaan. Ia tetapkan dengan positif oleh saling membantunya teks-teks dan ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian adanya konsensus kaum Muslimin yang tak pernah berubah, bertolak sejak penyiaran Islam pertama di masa Rasulullah hingga kini. Ayat-ayat Al-Qur’an tersebut menuntut kepada manusia untuk memiliki kepercayaan itu, yang pula merupakan seruan utama setiap Rasul yang diutus Allah sebagai yang dinyatakan Al-Qur’an dalam pembicaraannya mengenai para Nabi dan Rasul
Islam ialah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Engkau mengerjakan shalat, membayar zakat yang wajib, dan puasa pada bulan Ramadhan.
Aqidah adalah masalah fundamental dalam Islam, ia menjadi titik-tolak permulaan muslim. Sebaliknya, tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki aqidah atau menunjukkan kualitas iman yang ia miliki. Masalahnya karena iman itu bersegi teoritis dan ideal yang hanya dapat diketahui dengan bukti lahiriah dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
Manusia hidup atas dasar kepercayaannya. Tinggi rendah-nya nilai kepercayaan memberikan corak kepada kehidupan. Atau dengan kata lain, tinggi rendahnya nilai kehidupan manusia tergantung kepada kepercayaan yang dimilikinya. Sebab itulah kehidupan pertama dalam Islam dimulai dengan iman.
Selain manusia harus memiliki kepercayaan yang benar, kepercayaan (iman) itu sendiri sangat perlu bagi manusia dalam hidupnya. Kepercayaan merupakan pelita hidup, tanah tempat berpijak dan tali tempat bergantung. Banyak manusia yang kehilangan tujuan hidup menjadi sesat karena ketiadaan iman.
Salam …