Peranan PKLH dalam Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup

Semua kegiatan manusia mempunyai dampak pada lingkungan hidup. Kegiatan hayatinya, seperti pembuangan siswa metabolismenya dalam bentuk air seni dan tinja, berdampak pada lingkungan hidup. Pada waktu jumlah manusia masih kecil, dampak itu kecil pula. Dengan pertumbuhan jumlah manusia dampak kumulatif kegiatan hayati manusia makin besar. Dampak itu makin besar lagi dengan berkembangnya kegiatan ekonomi dan teknologi yang memberikan kemampuan kepadanya untuk melakukan rekaya dan meningkatkan penggunaan energi.

Sejak awal dalam perkembangan budayanya manusia telah berusaha untuk mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup. Makin berkembang kegiatan ekonomi dan teknologinya, makin besar dirasakan perlunya untuk mengelola dampak kegiatannya pada lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup diartikan sebagai usaha sadar dan berencana untuk mengurangi dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup sampai pada tingkat yang minimum dan untuk mendapatkan manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

Faktor yang menghubungkan antara manusia dengan lingkungan hidup, tidak lepas dari pola manusia didalam mengelola sumber daya alam yang disediakan oleh lingkungan hidup. (Otto Soemarwoto, 2001),

Peningkatan angka pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan kemerosotan kualitas lingkungan. Akibat ulah manusia, penurunan kualitas lingkungan berlangsung terus menerus. Lalu, seiring dengan perkembangan teknologi yang ditandai oleh penggunaan beragam produk teknologi menyebabkan akselerasi kerusakan lingkungan terutama di beberapa negara berkembang seperti Indonesia.

Untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan, perlu pengenalan program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup baik terhadap masyarakat umum maupun terhadap peserta didik di jalur pendidikan formal, jalur pendidikan sekolah. Pada masyarakat umum, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dapat diperkenalkan melalui jalur pendidikan informal seperti melalui kegiatan keagamaan, perkumpulan profesi, PKK, karang taruna, atau penjelasan dan informasi melalui media cetak dan elektronik.

Dengan adanya pengenalan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup tersebut, diharapkan manusia bisa lebih bijak didalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang ada. Sekaligus dapat menanamkan pada setiap individu khususnya peserta didik dalam Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab terhadap berbagai aspek kehidupan manusia khususnya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya.

Terkhusus pada realitas kehidupan yang mengharuskan pemenuhan kehidupan manusia akan sumber daya alam, alternatif utama sekarang ini yang bisa digunakan untuk menjawab permasalahan itu adalah Pembangunan yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip menuju masyarakat yang berkelanjutan yaitu merubah paradigma masyarakat dari mentalitas frontier menjadi mentalitas masyarakat yang berkesinambungan dan berusaha :

  • Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan
  • Memperbaiki kualitas hidup manusia
  • Melestarikan daya hidup dan keragaman bumi
  • Menghindari pemborosan sumber-sumber daya yang tak terbarukan
  • Berusaha tidak melampaui batas kapasitas daya dukung bumi
  • Mengubah sikap dan gaya hidup orang (2000 : Hal. 118).

Disamping itu melakukan pengenalan terhadap ciri-ciri dari etika lingkungan yang berkelanjutan, yaitu menurut Chiras sebagai berikut :

  • Sumber alam di bumi adalah terbatas
  • Manusia adalah bagian dari alam
  • Manusia harus bijaksana dan membantu alam untuk dapat melangsungkan hidupnya.

Perubahan pola pikir yang berpikiran fontier menjadi pembangunan yang berkelanjutan, sedikit banyaknya kita dapat menaruh harapan besar terjadinya perubahan-perubahan pengelolaan sumberdaya alam yang tidak berpihak kepada alam menjadi berpihak kepada alam, dan sekaligus dapat meminimalisir pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang akibatkan oleh ulah manusia (Source : K’ Masni, Mahasiswa Pasca Sarjana PKLH UNM Makassar | Guru Biologi SMAN 1 Bone-Bone Kab. Luwu Utara, Sulsel)

?