Kerusakan gigi adalah proses erosif yang di akibatkan oleh kerja bakteri pada karbohidrat yang dapat difermentasi di dalam mulut, yang pada waktunya menghasilkan asam-asam yang melarutkan email gigi. Luasnya kerusakan pada gigi tergantung pada beberapa faktor, yang paling signifikan adalah:
- Adanya plak gigi
- Kekuatan asam dan kemampuan saliva untuk menetralisir.
- Lamanya waktu asam kontak dengan gigi
- Kerentanan gigi untuk rusak
Plak gigi adalah zat perekat, seperti gelatin yang melekat pada gigi. Kerja pertama yang menyebabkan kerusakan pada gigi terjadi di bawah plak gigi.
Kerusakan gigi mulai dengan lubang kecil, biasanya pada fisura (pecahnya email gigi) atau pada area yang terkena menembus email ke dalam dentin. Karena dentin tidak sekeras email, kerusakan berlanjut lebih cepat dan pada waktu tertentu mencapai pulpa. Bila darah, pembuluh limfe, dan saraf terpajan, bagian ini terkena, dan terkena abses, baik di dalam gigi atau pada ujung radiks. Rasa sakit dan nyeri biasanya menyertai abses. Bila infeksi meningkat, wajah pasien menjadi bengkak, dan terdapat nyeri berdenyut. Dokter gigi dapat menentukan dengan sinar-x luasnya kerusakan dan tipe pengobatan yang diperlukan. Bila pengobatan tidak berhasil, mungkin perlu pencabutan gigi.
Langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan gigi adalah:
- Sikat gigi dengan menggunakan sikat gigi lunak sedikitnya 2 kali sehari. Pegang sikat gigi pada sudut 45? antara sikat gigi dan gusi dan gigi. Gusi dan permukaan lidah harus disikat.
- Floss sedikitnya sekali sehari.
- Gunakan pencuci mulut antiplak.
- Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan atau bila anda mengalami pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari 2 minggu, atau sakit gigi.
- Hindari produk alkohol atau tembakau termasuk kurangi merokok tembakau.
- Pertahankan nutrisi yang adekuat dan hindari makanan manis.
- Ganti sikat gigi sedikitnya 3 bulan sekali.