Pemupukan Lewat Daun | Dasar Agronomi

Setelah kemarin kita membahas tentang Kedalaman dan Media Tanam dalam kaitannya dengan Dasar Agronomi, sekarang kita akan melanjutkan pembahasan dengan meniliki tentang pemupukan lewat daun.

Pemupukan Lewat Daun

Pemupukan atau pemberian pupuk pada lahan sekitar tanaman dapat dengan cara ditungal,disebar,diberikan diatas tanah atau disebelah tanaman. Sedangkan untuk  pupuk cair dengan cara penyemprotan pada daun, bersama dengan air pengairan disemprotkan sebagai perlakuan tambahan.

Pemupukan merupakansalah satu usaha yang dapat dilakukan dalam usaha peningkatan hasil produksi.  Tujuan pemupukan adalah menambahkan persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur sebagai konsekuensi terpenuhinya unsur hara yang diperlukannya.  Pemupukan yang dilaksanakan secara tepat atau rasional dan tak berlebihan dapat menjamin tercapai hasil produksi yang benar-benar maksimal jika faktor-faktoryang lain seperti terkendalinya hamapenyakit maupun sistem pengairan yang dilakukanturut mendukung proses produksi.

Dengan kemajuan teknologi, terdapat berbagai cara pemupukan dan dengan berbagai macam pula jenis dan bentuk pupuk. Pupuk ada yang berupa butiran atau tablet, serbuk atau bubuk dan ada juga yang berupa cair. Pupuk tablet digunakan dengan membenamkannya pada lahan, sedangkan pupuk serbuk ditaburkan di atas tanaman. berbeda lagi dengan pupuk cair, pupuk cair digunakan dengan menyemprotkan pada tanaman secara langsung. Pada umumya penyemprotannya adalah memalui daun karena di daun terdapat stomata, dengan demikian akan mudah diserap oleh  tanaman. Pemupukan melalui daun ini dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada waktu inilah stomata akan terbuka secara maksimal.

Pupuk daun pada umumnya diberikan bagi pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Fe, Cu, dan Mn. Daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis pada tanaman itu sendiri dan oksigen. Pemupukan tanaman lewat daun diharapkan lebih efektif karena disamping penyerapan unsur haranya lebih cepat juga bisa menghindari kejenuhan pada tanah serta dapat memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dari tanah yang terbatas.

Praktikum ini menjadi penting bagi mhasiswa karena dengan praktikum ini diharapkan mahasiswa mengetahui pengaruh pupuk terhadap petumbuhan dan hasil serta untuk mengetahui apakah tujuan pemupukan yaitu meningkatkapertumbuhan dan hasil tanaman agar diperoleh keuntungan tinggi tercapai.

Tujuan Pemupukan Lewat Daun

Pada praktikum Dasar Agronomi dengan judul “Pemupukan Lewat Daun” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.

Pemupukan Lewat Daun

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.

Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapakelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.

Pemupukan lewat daun bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk daun terhadap tanaman sawi dan efektifitas pupuk daun Gandasil D, serta untuk meningkatkan produktivitas daun pada tanaman sawi. Unsur mikro yang terkandung dalam masing-masing pupuk daun cukup lengkap yaitu : Fe, Cu, Mn, Mg, Mo, Ca, B, dan S. Unsur mikro tersebut cukup penting peranannya karena dapat menunjang proses perkembangan vegetatif dan generatif tanaman (Lilac, 1993).

Pengaruh pupuk daun terhadap jumlah daun sangat berpengaruh karena setelah di lakukan pemupukan lewat daun, daun tanaman sawi cenderung meningkat ini di karenakan perlakuan pemupukan sangat baik hingga bisa mendapat hasil yang optimal dengan dengan berpatokan di setiap penyemprotanya mengalami penumbuhan daun baru. Daun memerlukan tambahan nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Tanaman yang mendapatkan perlakuan kontrol (tidak di berikan pupuk daun) dengan perlakuan yang lainnya pertumbuhan daunnya relatif lambat bisa di bandingkan tanaman kontrol hanya memiliki 4 daun saja sedangkan perlakuan 14,21,28 HST jumlah daunya bisa melebihi yang perlakuan kontrol

Dalam penggunaannya sebagai tambahan proses fotosintesis dimana gula diubah menjadi karbohidrat ditambah energi dengan bantuan sinar matahari. Agar lebih baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya, maka perlu adanya tambahan makanan bagi tanaman yang berasal dari daun dimana bagian permukaan daun akan menyerapnya untuk diedarkan ke seluruh tubuh tanaman (Gamueco, 1995).

Dan pada saat penimbangan berat segar perlakuan 21 HST yang memiliki jumlah berat yang besar dengan berat 1,51gram, dan pada saat setelah pengerinagan tanaman yang di beri perlakuan 28 HST mempunyai berat yang paling ringan di antara yang lainnya dengan berat 1 gram

Kesimpulan

Dari praktikum Dasar Agronomi dengan judul “Pemupukan Lewat Daun” ini dan analisis hasil percobaan yang kami lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan hasil tanaman
  2. Pupuk daun yang paling baik diberikan atau disemprotkan 21 Hari Setelah Tanam.
  3. Hasil berbeda dari setiap kelompok dengan perlakuan yang sama terjadi karena pengaruh faktor lain, misalnya intensitas penyiraman dan perawatan tanaman atau kesalahan dalam pengukuran tinggi tanaman.