Mengenal Kebudayaan Sunda

Kebudayaan Sunda. Setelah membahas tentang pengertian kebudayaan, kini kita akan mengenal lebih jauh tentang kebudayaan Sunda. Secara antropologi budaya dapat dikatakan suku bangsa sunda adalah orang-orang yang secara turun-temurun mengggunakan bahasa sunda serta dialek dalam kehidupan sehari-hari , berasal serta bertempat tingggal di daerah Jawa Barat. Di luar Jawa Barat terdapat pula kampung-kampung yang menggunakan bahasa sunda seperti di Cirebon bahasa sunda lebih banyak digunakan orang. Selain itu, Brebes, Tegal, Banyumas, serta di daerah transmigrasi Lampung dan Sumatera selatan juga menggunakannya. Jika diteliti di Jawa Barat sendiri tidak seluruh masyarakatnya menggunakan bahasa sunda, misalnya di Pantai Utara dan daerah Banten menggunakan bahasa Jawa di samping bahasa Sunda.

Sejarah kebudayaan sunda

Pergaulan yang erat antara orang sunda dengan orang jawa sepanjang sejarah yang terjadi ratusan tahun yang lalu, menyebabkan banyaknya persamaan-persamaan sifat dan budaya antara manusia jawa dengan manusia sunda. Ini dikarenakan ke 2 suku bangsa tersebut sama-sama hidup dalam pulau yang sama yakni pulau Jawa.

Zaman sejarah manusia sunda terjadi di mulai kurang lebih sejak abad ke 5, Selama krang lebih 6 abad sejak tarumanegara hingga sekarang ke tanah sunda. Telah datang silih berganti  berbagai pengaruh yang masing-masing membawa agama dan budaya sendiri-sendiri. Sehingga pengaruh tersebut memperlihatkan budaya yang berakulturasi dengan  budaya setempat. Kerajaan-kerajaan yang berdiri di tanah Sunda, diantaranya Galuh, Padjajaran, Talaga, Cirebon, Banten dan lain-lain. Berlainan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, kerajaan-kerajaan yang berdiri di tanah sunda tidaklah meninggalkan candi-candi atau istana-istana yang megah.

Bahasa

Dalam hubngannya dengan kehalusan bahasa sering di kemukakan bahwa  bahasa sunda yang murni dan halus ada di daerah Priyangan, seperti kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Sumedang, Sukabumi dan Cianjur. Sampai sekarang dialek Cianjur masih di pandang sebagai bahasa sunda yang terhalus. Bahasa sunda yang dianggap agak kurang halus adalah bahasa sunda yang dekat pantai Utara misalnya terdapat di Banten Selatan adalah bahasa sunda kuno.

Kesusasteraan

Bentuk sastra Sunda yang tertua adalah cerita-cerita pantun, Yaitu cerita pahlawan nenek moyang sunda dalam bentuk puisi di selang-seling oleh prosa berirama bentuk pelipur lara.Tokoh-tokoh sastra lama seperti Sangkuriang, Si kabayan, Mundinglaya, Purba sari sedangkan tokoh-tokoh sastra baru yakni Raden Yogaswara, Dewi pramanik-Ratna suminar, Karnadi. Tukang-tukang pantun tersebut mendongengkan cerita-cerita pantunnya dengan iringan bunyi kecapinya. Cerita-cerita itu mengetengahkan pahlawan dan raja-raja zaman Sunda kuno misalnya zaman Galuh dan Padjajaran dan selalu menyebut nama raja Sunda yang terkenal ialah Prabu Siliwangi.

Bagi orang Sunda cerita-cerita pantun tersebut menduduki tempat yang khas dalam hati mereka. Permainan pantun dapat menggugah perasaan kebesaran orang sunda, yang melihat cerita sejarah di masa lampau semakin jauh semakin terang, semakin lama semakin terkenang.

Kesenian

Wayang dan wawacan. Wayang dalam masyarakat sunda adalah wayang golek bukan wayang kulit.Wawacan adalah cerita yang berbentuk puisi biasanya dinyanyikan ketika membacanya, seperti Rengganis dan wawacan purnam alam, wayang dan wawacan dalam kesusasteraan sunda terdapat macam-macam cerita rakyat seperti sangkuriang yaitu tentang terjadinya gunung Tangkuban perahu dan danau Purba di dataran tinggi Bandung. Satu macam cerita rakyat sunda adalah Si kabayan, suatu contoh sastra yang di lukiskan sebagai seorang yang malas dan bodoh, akan tetapi sering tampak pula kecerdikannya.