Mitos Masyarakat Balikpapan

Berikut ini beberapa mitos yang dipercayai oleh Masyarakat Balikpapan. Mitos sendiri berasal dari berbagai kepercayaan, pengalaman. Percaya atau tidak, itu hak Anda. Hehe …

Mitos Masyarakat Balikpapan

Mitos yang ada di Balikpapan:

Kepuhunan, yakni mitos yang memercayai bahwa jika seseorang yang ingin berpergian dan sebelum pergi dia ingin makan/minum atau ditawari oleh orang lain untuk makan/minum tetapi tidak menyantapnya maka ia akan celaka. Jadi, orang-orang di Balikpapan selalu menyarankan untuk mencicipi makanan/minuman yang diinginkan atau ditawarkan suka maupun tidak suka agar terhindar dari celaka.

Keberatan nama, yakni jika seorang anak diberi nama dan tidak mampu membawa nama yang diberikan misalkan karena nama yang diberikan terlalu berat seperti nama orang besar atau memang sifat anak tidak menerimanya, maka anak itu akan jatuh sakit. Dan akan sembuh jika diaqiqah ulang karena harus diganti namanya.

Penangkal hujan, yaitu suatu cara yang umumnya orang di Balikpapan lakukan untuk menjauhkan hujan karena sedang dilangsungkannya suatu acara. Cara itu adalah dengan menusukkan Lombok dan bawang tunggal dengan lidi (Lombok di bawah dan bawang di atas) kemuadian ditancapkan di gapura tempat acara berlangsung secara berhadapan.

Izin numpang lewat pada datuk (penghuni/penjaga berupa roh tempat tertentu), yang dilakukan jika ingin lewat atau hendak melakukan sesuatu dengan mengharapkan keselamatan dari hal-hal gaib, seperti keteguran (diganggu atau diikuti makhluk halus). Izin ini dilakukan dengan mengatakan “datuk-datuk, cucumu lewat. Jangan diganggu” jika ingin lewat atau “datuk. Datuk cucumu mau buang air kecil. Jangan diganggu” jika ingin buang air kecil dansebagainya disesuaikan dengan hajat orang yang bersangkutan.

Jika seorang anak terjatuh, agar tidak jatuh ditempat yang sama, anak tersebut diberi minum air putih dan sisa airnya dibuang ditempat ia terjatuh tadi.