Merumuskan Hipotesis Penelitian

Setelah selesai dalam menyusun landasan teori, seorang peneliti biasanya akan sampai pada suatu kesimpulan tentang permasalahan penelitian. Bertolak dari apa telah dilakukan dalam mencari landasan teori, para peneliti akan mempunyai tiga peluang dalam memberikan jawaban sementara terkait dengan permasalahan penelitian. Apakah peneliti mempunyai arah jawaban yang pasti baik secara positif maupun secara negatif terhadap permasalahan masalah. Apakah belum mempunyai jawaban atas permasalahan tersebut?

Merumuskan Hipotesis Penelitian

Jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoretis ini disebut sebagai hipotesis. Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan. 

Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji atau dites kebenarannya dengan data yang asalnya dari lapangan. Hipotesis juga penting peranannya karena dapat menunjukkan harapan dari si peneliti yang direfleksikan dalam  hubungan ubahan atau variabel dalam permasalahan penelitian.
Oleh karena itu, hipotesis dibuat sebaiknya sebelum peneliti terjun ke lapangan mengumpulkan data yang diperlukan. Mengapa hipotesis dibuat sebelum peneliti ke lapangan (Ary, dkk., 1985: 76) ada dua alasan yang mendasarinya, yaitu:

  1. Hipotesis yang baik menunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan.
  2. Bahwa dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang pengambilan data dan proses interpretasinya.

Dalam penelitian, seorang peneliti yang menuliskan hipotesis secara baik mempunyai beberapa tujuan penting. Di antara tujuan tersebut di antaranya sebagai berikut :

  1. Menyediakan keterangan secara sementara terhadap gejala dan memungkinkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
  2. Menyediakan para peneliti dengan pennyataan hubungan antarvariabel yang dapat diuji kebenarannya.
  3. Memberikan arah yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
  4. Memberikan kisi-kisi laporan untuk melaporkan kesimpulan studi.

Secara fungsional hipotesis dalam penelitian itu sangat penting. Bila hipotesis dinyatakan dengan tepat dan teliti, jawaban sementara dapat dipergunakan sebagai petunjuk analisis. Hipotesis dalam posisinya sebagai salah satu unsur penelitian dapat dimisalkan, seperti kompas bagi seorang nakhoda kapal. Kompas dapat dipergunakan sebagai penentu arah dalam perjalanan di tengah lautan sehingga mencapai pelabuhan yang dituju. Dengan hipotesis, peneliti lebih mudah dalam mencari pemecahan masalah atas dasar pernyataan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. 

Mengenai bagaimana peneliti membidik dan merumuskan hipotesis penelitian? Suatu hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis induktif dan hipotesis deduktif. Pertama, penyusunan hipotesis dikatakan disusun generalisasi hasil dari serangkaian observasi yang telah dilakukan di lapangan atau di bidang ilmu yang bersangkutan. Kedua, penyusunan hipotesis disatukan secara deduktif apabila para peneliti dalam memformulasikan hipotesis didasarkan atas generalisasi hasil dari serangkaian studi teori atau studi kepustakaan.