Teknik Pengambilan Sampel Penelitian dengan Teknik Nonprobabilitas

Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Cara Pengambilan Sampel dengan Teknin Probabilitas, kali ini kita akan melihat bentuk lainnya yaitu dengan teknik nonprobabilitas.
Pada keadaan tertentu, sering kali seorang peneliti menemui situasi bahwa syarat-syarat yang berlaku dalam teknik probabilitas tidak dapat dipenuhi. Sebagai contoh, jumlah responden terlalu kecil, jumlah populasi tidak diketahui secara pasti, dan peneliti tidak tertarik dengan jumlah populasi tersebut. Untuk.itu teknik kedua, yaitu teknik nonprobabilitas dapat digunakan. Teknik nonprobabilitas ini cara pengambilan sampel pada prinsipnya menggunakan pertimbangan tertentu yang digunakan oleh si peneliti. Ada empat macam teknik memilih sampel yang termasuk teknik nonprobabilitas. Keempat teknik tersebut, yaitu accidental, purposive, quota, dan snowball yang akan dibahas seperti berikut.
Teknik Pengambilan Sampel Secara Kebetulan
Teknik memilih sampel yang pertama adalah memilih secara kebetulan atau accidental sampling. Teknik ini dikatakan secara kebetulan karena peneliti, memang dengan sengaja memilih sampel kepada siapa pun yang ditemuinya atau by accident pada tempat, waktu, dan cara yang telah ditentukan. Sebagai contoh, seorang peneliti berdiri di pintu gerbang utama kampus, dan menanyai kepada setiap mahasiswa yang kebetulan lewat di pintu gerbang tersebut antara jam 8.00 sampai jam 10.00 pagi. Pekerjaan tersebut diulang beberapa hari dengan waktu dan tempat yang sama sampai akhirnya informasi yang dicari dirasakan telah dapat dicapai untuk menjawab permasalahan penelitian yang direncanakan oleh peneliti tersebut.
Teknik memilih dengan accidental ini keuntungan yang paling tampak adalah adalah mudah dilakukan dan mudah memperoleh informasi yang diinginkan. Walaupun teknik ini juga mempunyai kelemahan, yaitu jika orang yang lewat adalah bukan mahasiswa atau orang yang diharapkan dipilih sebagai sampel, sehingga terjadi responden dan bias informasi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka diperlukan tindakan tambahan, misalnya dengan menanyakan identitas orang yang at untuk meyakinkan bahwa mereka adalah orang-orang yang diinginkan sebagai anggota sampel.
Teknik Pengambilan Sampel dengan Teknik Bertujuan
Teknik memilih sampel yang termasuk nonprobabilitas adalah memilih sampel gan dasar bertujuan. Teknik ini juga populer disebut sebagai purposive sampling, karena untuk menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak didasarkan a tujuan tertentu, misalnya dengan pertimbangan profesional yang dimiliki oleh peneliti dalam usahanya memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
Contoh memilih sampel dengan bertujuan, misalnya para peneliti memilih para pedagang tertentu untuk memperoleh informasi tentang macam-macam harga barang; seorang peneliti memilih para guru SMK untuk memperoleh informasi tentang efektivitas praktik di sekolah. Mereka memilih orang-orang tersebut sebagai sampel karena para peneliti mempunyai pertimbangan profesional yang kuat, misalnya merekalah orang-orang yang terlibat langsung dengan interes peneliti.
Teknik Pengambilan Sampel Secara Kuota atau Jatah
Memilih sampel secara kuota atau jatah sering pula disebut dengan quota sampling. Pada teknik ini para peneliti menentukan besarnya jumlah responden untuk menjadi anggota sampel. Mereka menemui dan mengambil data yang diperlukan. Sampai jumlah yang telah ditentukan dapat dicapai. Mereka belum berhenti jika jumlah kuota yang telah direncanakan belum tercapai. Teknik sampling dengan cara kuota ini banyak digunakan dalam dunia pers, misalnya mereka ingin mendapatkan tingkat popularitas seorang pemimpin, mereka n mengetahui kinerja suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah dan sebagainya. Dalam kasus kewartawanan, mereka biasanya menggunakan jasa telepon atau alat-alat lainnya yang praktis untuk bertemu dan bertanya pada responden.
Teknik Pengambilan Sampel dengan Cara “Getok Tular”
Memilih sampel dengan cara getok tular ini sejenis dengan konsep memilih pel dengan snowball sampling. Dikatakan getok-tular karena seorang peneliti menentukan seseorang untuk menjadi anggota sampel atas dasar rekomendasi atau anjuran orang yang telah lebih dahulu menjadi sampel. Contoh konsep getok tular ini diantaranya adalah, misalnya: seorang peneliti menentukan responden A untuk ditanya dan dijadikan narasumber. Setelah selesai responden A diminta untuk merekomendasi C dan D. C ditanya oleh peneliti untuk kemudian memberikan rekomendasinya pada E dan F. Sedangkan responden D memberikan rekomendasi pada responden P dan Q. Begitu seterusnya sehingga peneliti memperoleh jumlah sampel sesuai dengan yang direncanakan.
Mengapa teknik ini dikatakan sebagai snowball sampling? Jawaban yang perlu diperhatikan di antaranya adalah, karena model tersebut mirip dengan kenyataan lazimnya di negara-negara yang mempunyai iklim dingin. Pada musim dingin, jika kita berada di atas bukit. Dan dari atas bukit tersebut digelindingkan sekepal tangan bola salju. Bola salju tersebut akan menggelinding ke bawah mengikuti lereng bukit dan semakin lama bola menggelinding, bola salju tersebut akan menjadi semakin besar.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti dalam menggunakan dan memilih teknik yang ada ialah, bahwa untuk penelitian kuantitatif sebaiknya menggunakan teknik probabilitas untuk memilih anggota sampel. Alasan yang mendukung teknik ini adalah, bahwa teknik probabilitas mempunyai prinsip random yang sangat kuat untuk mendukung proses generalisasi hasil penelitian yang diperoleh.

Teknik Pengambilan Sampel

Kesimpulannya adalah seperti berikut :

  1. Tempat penelitian adalah situs di mana proses penelitian berlangsung. Tempat penelitian ini dapat bervariasi tergantung dari bidang ilmu sang peneliti.
  2. Populasi penelitian pada prinsipnya adalah anggota kelompok yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan hasil penelitian. Populasi penelitian ini dapat bervariasi termasuk benda, manusia dan peristiwa yang menjadi interes peneliti.
  3. Sampel penelitian pada prinsipnya adalah bagian dari populasi yang diambil oleh peneliti untuk mewakili populasi yang ada. Ada dua syarat penting untuk dapat dipilih sebagai sampel, yaitu jumlah yang cukup besar dan mewakili karakteristik populasi.
  4. Ada dua macam klasifikasi teknik memilih sampel, yaitu teknik probabilitas dan nonprobabilitas.

Bagaimana, sudah cukup jelas tentang Teknik pengambilan sampel dengan nonprobabilitas kan?! Baca juga tentang Bentuk Kesalahan Hipotesis!