Macam-Macam Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif yang sering digunakan ada beberapa tipe, di antaranya yaitu kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division), kooperatif tipe Jigsaw, koopertif tipe GI (Group Investigation), dan kooperatif tipe The Structural Approach (pendekatan struktural). Anggota dari kelompok lain yang memperoleh tugas topik yang sama berkumpul (sebagai kelompok ahli) dan berdiskusi. Kemudian masing-masing anggota kelompok ahli mengajarkan materi tersebut kepada teman sekelompoknya. Untuk tipe GI memerlukan norma dan struktur yang lebih rumit, juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik. Siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik tersebut. Selanjutnya mereka menyiapkan dan mempresentasekan laporannya kepada seluruh kelas. Pada tipe The Structural Approach guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran kemudian siswa dmnta untuk memikirkannya secara mandiri untuk beberapa saat. Setelah itu secara berpasangan dengan siswa lain mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya secara mandiri tadi. Selanjutnya hasil diskusi ini siswa diminta untuk berbagi dengan seluruh kelas melalui presentase hingga seperempat dari seluruh pasangan mendapat kesempatan untuk memberikan laporan. Sedangkan pada tipe STAD guru menyajikan informasi (dapat berupa penyajian materi baik dengan ceramah, demonstrasi, atau bahan bacaan), dilanjutkan siswa bekerja menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompoknya masing-masing, hasil pekerjaan dipresentasekan oleh beberapa siswa mewakili kelompoknya. Guru kemudian mengevaluasi hasil belajar tersebut. Dari uraian tersebut tampak bahwa di antara tipe tersebut, STAD merupakan yang paling sederhana, sehingga sangat cocok bagi guru yang baru memulai menerapkan pembelajaran dalam kegiatan pembelajran di kelas.

Macam-Macam Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan bentuk yang paling sederhana dibanding tiga tipe lainnya maksudnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD masih memuat pembelajaran konvensional yaitu pada fase 2 berlangsung (penyajian informasi). Dominasi guru masih tampak. Bagi guru maupun siswa yang terbiasa dengan pembelajaran konvensional akan memudahkannya dalam mencoba menggunakan pembelajaran kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Masalah kemampuan mengkomunikasikan hasil kerja atau hasil diskusi bertahap dilatihkan pada siswa-siswa tertentu yang mewakili kelompoknya kemudian berikutnya giliran siswa lainnya lagi. Sehingga, dengan demikian perlahan-lahan guru maupun siswa akan terbiasa menggunakan pembelajaran kooperatif. Lebih lanjut dapat dikembangkan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe lain yang membutuhkan keterampilan yang lebih tinggi.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif, dengan menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang heterogen menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan materi pelajaran dan kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi tersebut. Akhirnya, seluruh siswa diberi tes tentang materi itu. Pada saat tes siswa tidak boleh saling membantu atau bekerja sama. Selanjutnya skor siswa dibandingkan dengan rata-rata skor yang lalu mereka sendiri dan poin diberikan berdasarkan seberapa jauh siswa menyamai kinerja yang lalu pula. Poin tiap anggota ini dijumlah untuk mendapatkan skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu diberi sertifikat atau ganjaran.

            Perencanaan pembelajaran kooperatif disusun berdasarkan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah tersebut adalah persiapan, penyajian materi, kegiatan kelompok, tes hasil belajar, dan penghargaan kelompok. Pembelajaran dimulai dengan penyampaian oleh guru tentang tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajar. Termasuk di dalamnya penyajian informasi yang biasanya disertai bahan bacaan atau secara verbal. Kemudian siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang. Selanjutnya siswa bekerja dan belajar tentang materi yang dipelajarinya dengan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Bimbingan diberikan guru jika dianggap perlu baik kepada kelompok atau individu. Langkah berikutnya siswa dievaluasi, dapat melalui tes individu atau kelompok (diwakili oleh anggotanya). Dan terakhir diupayakan guru memberikan penghargaan kepada siswa dalam kelompok baik upaya maupun hasil kerja mereka.