Bagi seorang ibu, melahirkan adalah salah satu proses yang sulit dan menyakitkan. Namun dibalik itu, seorang ibu mampu menahan rasa sakit yang mendera demi kelahiran sang buah hati yang sudah ditunggunya selama ini. Sang buah hati yang lahir dengan selamat adalah keinginan terbesar bagi sang ibu. Ketika si buah hati dinyatakan sehat, itu sudah dirasa cukup untuk menggantikan rasa sakit ketika melahirkan.
Namun, ternyata perjuangan seorang ibu bukan hanya itu saja. Seusai melahirkan, sang ibu harus menyusui anaknya karena sang bayi belum bisa makan selain dari air susu ibu (ASI). Pada sebagian besar kasus, ada beberapa ibu yang air susunya belum keluar ketika bayi sudah lahir. Hal ini tidak usah dirisaukan. Sang ibu hanya perlu memberikan putingnya pada sang bayi agar air susu keluar. Sedotan dari sang bayi merupakan perangsang supaya air susu cepat keluar. Di sebagian kasus yang lain, air susu justru sudah banyak keluar sekalipun kehamilan baru menginjak usia delapan bulan. Sebelum air susu keluar, ada air yang berwarna cair atau biasa disebut dengan kolostrum. Cairan ini sebaiknya diberikan pada bayi karena sangat berguna untuk meningkatkan imunitas. oleh karena itu perlu di ketahui dengan jelas cara memperbanyak jumlah ASI.
Mengingat kondisi tubuh ibu berbeda-beda, maka jumlah air susu yang keluar pun berbeda-beda. Bagi ibu yang air susunya banyak hal ini tentunya tidak akan menjadi masalah. Namun bagi ibu yang mempunyai air susu yang sedikit, maka ini yang menjadi kendala dalam menyusui. Ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk memperbanyak jumlah ASI.
Langkah yang pertama adalah mensugesti diri sendiri. Sang ibu yang mempunyai keinginan yang kuat untuk menyusui anaknya akan mempunyai ASI yang meningkat seiring dengan kuatnya sugesti sang ibu. Langkah yang kedua untuk memperbanyak jumlah ASI adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan makanan penambah ASI. Makanan penambah ASI diantaranya adalah daun katuk. Daun katuk bisa dibuat sayur. Langkah yang ketiga untuk memperbanyak jumlah ASI adalah dengan sering memberikannya pada sang bayi. baca juga Cara Mencegah dan Mengobati darah