Penderita asma akan merasa kesulitan untuk bernafas jika ada faktor pemicu disekitarnya. Mereka akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen untuk bernafas sekalipun udara ada dimana-mana jika dibandingkan dengan orang normal lainnya. Penderita asma bisa merasakan penyakit ini jika mereka mendapatkan atau sedang berhadapan dengan pemicunya. Saluran nafas dari penderita asma menyempit dikarenakan adanya lendir yang timbul karena alergi. Menurut sebuah sumber, asma adalah salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun penderitanya bukan berarti bisa hidup dalam ketakutan saja. Mereka bisa tetap menjalankan kehidupan seperti orang normal karena gejala asma bisa di minimalisir.
Beberapa pemicu asma yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar adalah debu. Bagi mereka yang mempunyai asma, maka debu adalah musuh yang paling besar. Debu yang terhirup akan masuk kedalam paru-paru dan menyebabkan penyakit ini kambuh. Selain debu, pemicu asma yang tidak diduga adalah makanan! Makanan seperti apa yang bisa menyebabkan asma? Makanan yang menjadi pemicu asma diantaranya adalah kacang-kacangan dan seafood atau makanan laut bagi mereka yang mempunyai alergi dengan makanan laut tertentu.
Selain debu dan makanan, pemicu asma yang lainnya adalah udara dingin. Mereka yang mempunyai asma sangat tidak dianjurkan untuk kedinginan. Penderita asma bisa menyiasatinya dengan menggunakan pakaian hangat. Beberapa pencegahan penyakit asma ini bisa dilakukan untuk menghindari kambuhnya asma.
Namun, jika asma sudah terlanjur datang, maka ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan. Pengobatan dan pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan semprotan atau inhealer yang khusus digunakan oleh penderita asma. Para penderita asma biasanya membawa benda ini kemana-mana. Pengobatan yang kedua adalah dengan memberikan udara sebanyak-banyaknya pada penderita, dengan tidak mengerumuni penderita karena akan menyulitkan penderita asma mendapatkan udara segar.
Pengobatan yang dilakukan dengan membawa penderita ke rumah sakit adalah dengan memberikan obat yang disuntikkan melalui infus.Obat-obatan akan dimasukkan kedalam infus . Namun hal ini hanya akan dilakukan jika penderita berada dalam kondisi yang sangat kritis.