Cerita Hikmah Islami

Pada suatu ketika ada seorang pasien di rumah sakit yang diberi oleh-oleh jeruk oleh kerabat yang mengunjunginya.
“Bawa jeruk kok busuk, kamu mau ngeracunin saya ya?” Ucap orang tersebut dan marah dengan si pengunjung.

Hal ini sebenarnya wajar karena pasien marah bisa jadi karena kondisinya yang masih labil dan sakit. Saat ia marah, itu mungkin hanya pemicu dari emosi yang telah dipendamnya selama di rumah sakit sehingga hal ini bisa dianggap wajar.

Namun berbeda dengan peristiwa lain yang tidak jauh berbeda terjadi di dalam sebuah acara keluarga besar. Seorang keluarga yang kehidupan ekonominya menengah ke bahwa berusaha untuk tetap ikut dalam acara tersebut. Tetapi tiba-tiba ada perkataan ,”Kalau ngga bisa beli jeruk yang manis mending nggak usah beli!” Suara tersebut tentu saja membuat malu keluarga yang membawa jeruk tersebut.

Hilang sudah senyum keluarga tersebut. Orang yang berkata demikian mungkinhanya melihat jeruk masam yang dibawa keluarga tersebut. Tetapi, ia tidak melihat apa yang telah dilakukan oleh keluarga tersebut agar bisa membawa sekantong jeruk yang bisa jadi harganya tidak seberapa.

Harganya mungkin tidak seberapa. Tetapi, tahukah seberapa pengorbanan keluarga itu untuk membelinya? Rumah mereka sangat jauh dan mereka harus naik angkot berkali-kali. Uang sepuluh rib mungkin bisa untuk makan sehari di keluarga itu. Bisa jadi mereka menggadaikan lauk mereka satu hari agar bisa membeli jeruk. Atau bahkan bisa saja pagi-pagi sebelum berangkat mereka tidak sarapan karena uangnya akan digunakan untuk membeli jeruk.

Hal itu dilakukan agar bisa menjinjing sesuatu saat datang ke rumah kerabat/
Saat berjumpa dengan keluarga, pengorbanan tersebut memang terasa hilang. Tetapi hati terasa sakit saat mendengar kalimat menyakitkan ‘Kalau nggak bisa beli jeruk manis mending nggak usah beli!”

Sayang, jika semua orang tahu pengorbanan yang telah dilakukan oleh keluarga itu agar bisa membawa sekantong jeruk tadi, tentu saja semua jeruk asam tersebut akan terasa manis. Bahkan jauh lebih manis daripada buah lain yang dibawa oleh keluarga lain yang tidak memiliki masalah finansial. Semoga saja, cerita tadi bisa menjadi cerita hikmah Islami yang menginspirasi dan membuat kita tidak hanya memandang sesuatu dari luarnya saja.