Ciri-Ciri Penyakit Infeksi Usus

Infeksi usus merupakan salah satu gejala kesehatan yang menyerang organ usus yang meliputi usus besar, usus halus dan usus buntu. Jika keadaan tersebut dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan masalah yang lebih serius dan bukan tidak mungkin akan menyebabkan peradangan pada usus Anda. Jika disepelekan, penyakit ini bukan tidak mungkin akan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani dengan serius.

Gejala penyakit infeksi usus yang biasanya muncul adalah:
–    Nyeri pada bagian perut, tepatnya di bagian pusar.
–    Rasa nyeri pada perut saat batuk, bergerak, dan berjalan.
–    Terjadi demam tinggi.
–    Kram pada perut.
–    Pembengkakan pada daerah perut.
–    Merasa mual dan muntah-muntah.
–    Kembung pada perut selam berhari-hari.
–    Hilangnya nafsu makan.
Tak hanya itu dalam kebanyakan kasus, penderita penyakit infeksi usus juga akan mengalami rasa nyeri pada saat buang hajat, kesulitan dalam bernapas, kepala terasa pening, keluarnya lender dan darah pada anus, wajah terlihat pucat, terjadi pembesaran hati, kurus, pelebaran saluran limfa, dan muncul cairan dalam rongga perut.
Penyakit infeksi usus ini tentu saja bisa diobati dengan mengonsumsi obat-obatan yang disarankan oleh dokter, operasi atau mengonsumsi obat herbal. Tentu saja pengobatannya juga harus dilakukan secepat mungkin, mengingat bahwa usus merupakan organ tubuh yang sangat vital. Selain itu penderita juga harus mengatur pola makannya. Biasakan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan berserat baik.
Hindari makanan yang mengandung kadar lemak yang tinggi dan juga kafein karena akan memperparah dan memicu kram pada perut. Tak hanya itu alkohol dan cokelat juga diyakini dapat memperparah gejala penyakit infeksi usus ini. hindairi juga makanan yang mengandung gas seperti kacangkacangan, nagka, durian dan cempedak karena akan memperburuk masalah infeksi pencernaan Anda.
Untuk meminimalisir gejala Anda bisa melakukan diet sehat dengan memperbanyak minum air putih setiap hari, makan dalam jumlah sedikit tapi sering, mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah-buahan, gandum, sereal dan jagung, diet rendah lemak, menghindai mengonsumsi permen karet, menghindari kafein dan pemanis buatan.