Biaya Pernikahan Adat Palembang

Perkawinan adat Palembang cukup unik dan menarik. Pakaian pengantin yang digunakan biasanya berwarna merah dan memiliki berbagai macam hiasan kepala dan baju yang bertemakan emas yang menunjukkan keagungan dan kemewahan tersendiri. Semuanya adalah warisan dari kerajaan Sriwijaya di zaman dahulu, yang juga memberikan pengaruh selama ratusan tahun terhadap tatanan budaya masyarakat Palembang. Biaya pernikahan adat Palembang juga bervariasi, semua tergantung dengan jenis lamaran, pesta pernikahan, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya perayaan adat Palembang yang telah diikuti selama ratusan tahun dan berasal dari tradisi kerajaan Sriwijaya juga mewarisi kemegahan dan keagungan perayaaan pernikahan ala raja-raja. Seperti yang telah disebutkan bahwa kebanyakan dekorasi, baju pengantin dan lain sebagainya bertemakan dengan emas, karena emas merupakan lambang kemewahan dan kejayaan sehingga juga dipercaya menggunakan tema yang emas akan membawa energi yang sama bagi kehidupan pengantin berdua kelak.

Biaya Pernikahan Adat Palembang

Berikut ini adalah urutan adat pernikahan Palembang:

  • Memilih Calon – Bagian ini dapat berasal dari calon pengantin yang mungkin telah memiliki calon sendiri atau dari orang tua yang mencarikan jodoh.
  • Madik  – pendekatan keluarga terhadap calon pengantin
  • Menyengguk – Mengikat calon pengantin perempuan melalui kunjungan, hampir sama dengan paningset
  • Ngebet – Prose mengikat calon pengantin perempuan tahap 2, dengan menggunakan perhiasan, kain atau lainnya.
  • Barasan – musyawarah dua keluarga besar mengenai penyelenggaraan perkawinan yang diinginkan.
  • Nyemputi – Menjemput calon pengantin wanita ke tempat pengantin pria.
  • Nganter Penganten – Merupakan proses mengantarkan pengantin laki-laki ke tempat pengantin perempuan. Pada upacara ini juga terdapat acara mandi yakni mandi simburan yang dilakukan untuk menyambut malam perkenalan antara pasangan pengantin.

Sebagian besar biaya pernikahan adat Palembang ditanggung oleh pihak laki-laki. Sementara itu pihak perempuan sangat dominan dalam mempersiapkan keseluruhan pernak-pernik pernikahan, mulai dari fase awal lamaran hingga nganter pengantin. Mas kawin yang diberikan biasanya juga dalam bentuk perhiasan, pakaian, atau barang lainnya yang telah disetujui sebelumnya dengan calon pengantin perempuan dan/atau keluarganya.