Contoh Paragraf Akibat Sebab

Paragraf sebab akibat adalah sebuah tulisan yang mana berisikan sebab-sebab terjadinya seuatu dan diakhiri dengan akibat yang ditimbukannya. Paragraf ini memberikan gambaran yang jelas mengenai sebab dan akibat suatu kejadian atau keadaan sehingga dapat diterima oleh pembaca secara jelas baik dari faktor penyebab hingga akibatnya. Ciri-ciri yang terdapat dalam sebuah pargaraf sebab akibat yaitu:

  1. Terdapat sebab dari suat kejadian, keadaan atau tindakan
  2. Terdapatnya akibat yang ditimbulkan dari penyebab yang terjadi
  3. Terdapatnya hubungan yang masuk akal antara sebab dan akibat yang dikemukakan.

Contoh dari paragraf sebab-akibat adalah sebagai berikut:

Contoh Paragraf Akibat Sebab

“Saat ini banyak sekali anggota legislatif dan elit partai yang tersangkut kasus penggelapan dana atau korupsi. Tak hanya kasus kriminal yang melanggar norma hukum, tak sedikit juga pengemban amanat rakyat yang mencoreng kepercayaan rakyat dengan melakukan pelanggaran sosial yang memalukan serta bersikap sewenang-wenang setelah dirinya duduk di kursi kekuasaan. Belum lagi masalah kesejahteraan sosial rakyat dan kepentingan masyarakt yang semakin terpinggirkan. Hal-hal-hal seperti ini jelas membuat  kebanyakan masyarakat apatis dan memilih untuk golput pada pemilihan umum tahun ini“.

Dalam paragraf tersebut dijelaskan penyebab dari suatu akibat. Akibat yang dikemukakan adalah keputusan kebanyakan masyarakat yang memilih Golput sedangkan pada awal paragraf disebutkan hal-hal yang menyebabkan masyarakat berlaku seperti itu. Pada paragraf sebab akibat, akibat yang dikemukakan tidak harus hanya satu akibat saja, penulis bisa juga mencantumkan lebih dari satu akibat atau banyak akibat. Suatu paragraf sebab akibat juga bisa berupa tulisan yang berisikan sebab akibat berantai. Selain paragraf sebab-akibat adapula paragraf akibat-sebab. Sesuai dengan namanya, paragraf ini diawali dengan paparan akibat-akibat yang timbul kemudian dilanjutkan dengan penyebab yang mengakibatkannya. Paragraf model ini juga lazim ditemukan dalam suatu bacaan. Contohnya adalah:

“Banyak masyarakat Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan, hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia yang tidak melakukan tindakan nyata guna meningkatkan lapangan kerja di Indonesia, selain itu mahalnya biaya pendidikan di negeri ini membuat banyak orang kesulitan untuk mengenyam pendidikan dan membuat negeri ini tidak memiliki banyak sumberdaya berkualitas yang mempu meningkatkan kualitas hidupnya. Kemiskinan di Indonesia diperparah dengan sistem perekonomian kapitalis yang tidak mengindahkan keberadaan pengusaha kecil”.