Contoh Pidato Impromtu

Mungkin beberapa kali kesempatan kita sering berada pada situasi dimana seseorang berbicara di depan kepada banyak orang. Hal ini disebut dengan istilah pidato, pidato memiliki tujuan menyampaikan sebuah informasi, baik peristiwa maupun informasi berkenaan dengan kepentingan pribadi pembicara. Pidato sendiri bisa dilakukan di banyak tempat, bisa di aula ruangan, lapangan, depan kelas, maupun di dalam rumah oleh anggota keluarga.

Tidak semua orang bisa memiliki kemampuan berpidato, sebab pidato memerlukan kemampuan yang fasih dalam mengungkapkan isi pikiran secara lisan. Penyampaian ini pun ada tekniknya, harus disampaikan secara jelas dan sistematis agar pendengar mudah memahami isi penyampaian pidato tersebut. Pidato sendiri memiliki beberapa jenis, jenis ini bergantung pada cara dan tujuan penyampaian. Pidato tentunya dilakukan untuk berbagai tujuan yang berbeda-beda, seorang calon legislatif berpidato tentunya bertujuan meraih simpatisan agar bisa memenangkan pemilu. Begitu pula pidato yang dilakukan orang tertentu juga akan memilliki tujuan tertentu.

Contoh Pidato Impromtu

Penyampaian pidato memiliki beberapa metode, metode ini berhubungan dengan cara penyampaian oleh pembicara:

  1. Impromtu, merupakan pidato tanpa persiapan sehingga benar-benar dilakukan saat itu juga sesuai dengan pemikiran spontan pembicara.
  2. Manuskrip, merupakan pidato dengan membaca naskah yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
  3. Memorier, yakni pidato yang dilakukan tanpa membaca naskah melainkan menghafalkan naskah tersebut.
  4. Ekstemporer, metode dengan pembuatan pokok-pokok permasalahan, kemudian disampaikan pembicara yang dikembangkan sendiri.

Sebelum berpidato hendaknya mengetahui metode mana yang hendak dipilih, setiap metode memiliki tantangan tersendiri. Sehingga persiapan tetap harus dilakukan, terlebih untuk pidato impromtu.

Pidato dengan metode impromtu cenderung lebih disukai, baik oleh pembicara itu sendiri maupun pendengar. Sebab hal ini berhubungan dengan intelektual pembicara, kemampuan mengungkapkan sesuatu sesuai dengan ilmu yang dimiliki. Metode ini juga ampuh menghipnotis pendengar agar tetap fokus pada pembicara, sehingga tercipta cemistry antara kedua pihak. Metode ini juga diperlukan persiapan yang matang dari pembicara, pembicara harus memiliki pengetahuan mendalam terhadap topik pidato. Hal ini akan membantu mengembangkan pembicaraan secara panjang lebar dan berbobot.