Contoh Pidato Bencana Alam

Menyampaikan suatu informasi dapat dilakukan antara dua orang atau lebih, apabila disampaikan kepada orang banyak dalam ruang yang luas maka ini dinamakan kegiatan pidato. Kegiatan pidato memiliki berbagai tujuan, bergantung pada situasi serta kepentingan pembicara. Pembicara bisa dari perseorangan (pribadi) maupun dari suatu organisasi maupun lembaga dalam menyampaikan informasi yang dianggap penting untuk diketahui orang banyak.

Pidato dapat pula dilakukan untuk mengajak banyak orang merasakan sesuatu yang dirasakan orang lain, baik sedih maupun bahagia. Pidato juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi suatu bencana alam yang menimpa suatu daerah, kemudian menyampaikan bantuan yang bisa diberikan apa saja dan bagaimana menyalurkan bantuan tersebut. Awal tahun 2014, Indonesia disibukkan dengan berbagai macam bencana alam. Baik banjir yang terjadi di Jawa Tengah (Pati, Kudus), gunung meletus di Sinabung, maupun di Jawa Timur (Gunung Kelud).

Contoh Pidato Bencana Alam

Pidato mengenai bencana alam, hendaknya selain berisi berita kejadian juga disampaikan penyebab bencana yang terjadi. Sehingga para pendengar bisa belajar untuk mengurangi resiko bencana tersebut terjadi di daerahnya. Berikut beberapa point penting yang harus disampaikan saat berpidato mengenai bencana alam:

  1. Memberikan informasi secara detail bencana yang terjadi di suatu daerah (hari dan jam), serta parah tidaknya efek bencana tersebut.
  2. Mengajak pendengar untuk memahami berbagai kesulitan saudara kita di tempat pengungsian.
  3. Memupuk rasa persaudaraan untuk berkenan membantu menjadi sukarelawan maupun memberikan bantuan lain.
  4. Menjelaskan penyebab bencana dan kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi bencana tersebut.

Bencana alam memang merupakan suatu bencana yang tidak dapat dielakkan, selain itu juga dipastikan akan ada dampak yang ditimbulkan pasca bencana. Bencana yang terjadi selain berakibat kerusakan infrastruktur juga akan memberikan trauma pada para korban yang selamat, sehingga dukungan baik moral maupun spiritual amat dibutuhkan oleh para korban. Terlebih Indonesia yang memang negara kepulauan dan memiliki banyak gunung yang masih aktif menjadikan kemungkinan terjadi bencana dengan presentase yang besar. Hal ini tentunya memotivasi kita untuk saling membantu, sebab tidak menutup kemungkinan bencana serupa dapat menimpa kita.