Pengertian Evaluasi Pembelajaran Menurut Para Ahli

Dalam suatu proses pembelajaran guru sering mengdakan ulangan harian kepada siswanya. Bentuk kegiatan ini dikategorikan sebagai evaluasi pembelajaran. Menurut Sudjana, evaluasi dalam kegiatan pembelajaran memiliki definisi suatu proses untuk memberikan nilai kepada suatu obyek dengan memakai kriteria tertentu. Jadi penilaian tersebut tidak dilakukan tanpa dasar melainkan harus dibuat suatu parameter yang jelas sehingga hasil yang didapatkan valid. Para siswa juga wajib mengetahui ukuran apa yang digunakan oleh tenaga pendidik dalam menentukan nilainya.

Dalam setiap mata pelajaran, kita pasti menjumpai standar minimal yang harus dicapai. Standar ini digunakan oleh setiap kelas dalam satu sekolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Bagi siswa yang tidak bisa mencapai kriteria tersebut, dapat mengambil ujian remidi untuk memperbaiki nilainya. Penentuan parameter ini juga harus mempertimbangkan kemampuan siswa dan ketersediaan fasilitas penunjang pembelajaran yang berbeda-beda. Masalah akan muncul jika standar yang sama berlaku pada semua sekolah contohnya dalam ujian nasional.

Pengertian Evaluasi Pembelajaran Menurut Para Ahli

Standar kelulusan ujian nasional dibuat sama sedangkan pemerintah belum memperhatikan pemerataan guru, kompetensi siswa, dan sarana prasarana pendukung. Akibatnya banyak siswa yang bersekolah di sekolah biasa mendapatkan skor standar bahkan banyak yang tidak lulus sedangkan siswa sekolah favorit dapat lulus dengan mudah dan nilainya sangat memuaskan. Tujuan dari diadakannya evaluasi pembelajaran adalah:

  • Mengukur perkembangan siswa.
  • Mengetahui seberapa efektif metode pembelajaran yang dipakai di dalam kelas.
  • Merangsang siswa untuk berkompetisi.
  • Menemukan faktor penyebab kegagalan atau keberhasilan siswa dalam menjalani suatu proses pembelajaran.

Instrumen soal yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa sebaiknya dibuat bervariasi. Tidak semua kompetensi bisa diukur dengan ujian tertulis. Dalam pengajaran bahasa, siswa perlu dinilai keahliannya dalam hal menulis, membaca, mendengarkan, dan berbicara. Jika hanya diselenggarakan ujian terulis untuk mata pelajaran tersebut, maka keahlian yang lain tidak terukur dan cenderung diabaikan sehingga tidak berkembang. Jadi, selain harus menggunakan standar yang jelas dan disesuaikan, evaluasi pembelajaran juga harus bisa mengukur setiap kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.