Pengertian Israf Menurut Bahasa dan Istilah

Istilah Israf berasal dari bahasa Arab, dari kata israfa yang memiliki arti memboroskan, membuang-buang.  Israf merupakan sebuah sifat yang dimiliki oleh seseorang, yang mana sifat ini tidak diperbolehkan ada oleh Allah Swt. Sedangkan arti Israf menurut istilah merupakan tindakan yang melampaui batas, sehingga membuang-buang sesuatu yang mengarah kepada keadaan mubadzir. Sifat ini apabila diartikan secara sederhana akan memiliki makna yang sama dengan boros, sombong, dan rakus.

Untuk memahami lebih dalam mengenai sifat Israf, berikut beberapa bentuk-bentuk sifat ini yang dapat dijumpai dalam keseharian:

  1. Melakukan ibadah secara berlebihan, tanpa mengenal istirahat. Seperti sholat sepanjang malam tanpa istirahat.
  2. Memamerkan harta kekayaan yang dimiliki kepada orang lain.
  3. Bermewah-mewah dan berlebihan dalam memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan hunian.
  4. Menumpuk harta tanpa mau bersedekah.
  5. Terlalu banyak tidur, dan malas bekerja sehingga di dunia dalam keadaan miskin, dll.

Pengertian Israf Menurut Bahasa dan Istilah

Dan masih banyak lagi bentuk sifat Israf yang menunjukkan secara berlebihan, baik terhadap harta, ibadah, maupun aktifitas dalam keseharian.

Sifat yang berlebihan ini tentunya akan menimbulkan efek negatif, baik kepada pelaku maupun orang sekitarnya. Berikut beberapa akibat yang ditimbulkan atas perilaku Israf:

  • Mendorong seseorang untuk cepat bosan dan jauh dari sabar, sebab terburu-buru merasakan kemewahan.
  • Sifat berlebihan akan mengarahkan seseorang untuk teledor mengerjakan hal lain, sehingga banyak hal terbengkalai.
  • Menjadikan pelakunya sebagai sahabat dari setan.
  • Pemilik sifat ini akan dibenci oleh Allah Swt.
  • Menjadi salah satu orang yang tersesat hidup dunia dan akhirat.

Melihat dampak negatif tersebut, tentunya menjadikan pehatian untuk menghindari sifat Israf agar hidup tetap seimbang.

Manusia diciptakan di dunia tidak lain adalah untuk menyembah Allah Swt, namun beribadah kepada-Nya juga jangan berlebihan. Salah-salah malah masuk golongan orang Israf, yang menjadikan rugi tidak hanya dunia tapi juga kelak saat di akhirat. Menjadi manusia yang dekat dengan Allah sebenarnya tidaklah sulit, yakni lakukan ibadah wajib secara baik. Laksanakan ibadah sunnah semampunya, dan jangan sekali-kali melanggar larangan Allah. Niscaya kelak saat dihisab, surga akan kita dapatkan!