Pengertian Sejarah Sebagai Kisah

Pengertian Sejarah Sebagai Kisah – Sering mendengar mengenai sejarah sebagai kisah, hal ini dinyatakan bahwa unsur dasar dari sejarah memang adalah kisah yang di bentuk pada masa lampau dan masih dapat di lihat jejaknya pada masa kini. Nah, dalam kehidupan sehari hari pun sering mendengar mengenai istilah bahwa sejarah adalah kisah yang mana ini terjadi karena kisah itu sendiri memiliki artian berupa bentuk penuturan seseorang terhadap suatu cerita kepada orang lain. Dan ketika menuturkan suatu kisah sejarah terhadap orang lain, akan di warnai oleh persepsi dari si pemberi kisah.

Menurut para ahli pengertian sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang telah disusun di dalam memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu kejadian yang telah terjadi atau berlangsung pada masa lampau atau sejarah serta subjek. Hal ini akan sangat bertentangan sekali dengan pendapat mengenai sejarah sebagai peristiwa yang mana para ahli akan memandang sejarah melalui peristiwa yang berupa fakta bukan mendengar atau melihat serta membaca kisah sejarah.

Pengertian Sejarah Sebagai Kisah

Arti dalam sejarah sebagai kisah dapat di lihat ketika ada dua orang yang menuturkan peristiwa yang sama. Maka akan timbul perdebatan karena si pemberi cerita tersebut akan menafsirkan terhadap peristiwa yang dia tuturkan. Hal ini dapat di kaji dari contoh orang yang melakukan wawancara orang orang  yang pernah melewati atau melihat peristiwa  sejarah.  Pastinya seorang penutur dan sekaligus penafsir yang berbeda. Jadi ini akan di sajikan berupa kisah yang lisan dan tulisan,  dan apabila anda mendengar seseorang menceritakan mengenai kisah sejarah yang ada di masa lampau maka itu di kategorikan sebagai kisah lisan. Tetapi apabila seseorang mengetahui peristiwa sejarah pada masa lalu dengan membaca buku yang bercerita mengenai peristiwa masa lampau maka itu di namakan sebagai bentuk lisan dari sebuah sejarah.

Jadi intinya telah di uraian di atas, sejarah sebagai kisah akan bersifat subjektif dan proses penafsirannya akan di lakukan oleh penulis sejarah  yang akan subjektif.