Mainboard P45 Terbaik

Menguji keampuhan 18 motherboard terbaik kelas mainstream!

Bisa jadi, ini adalah tes perbandingan motherboard yang paling dinantikan. Sebab, board dengan chipset P45 rencananya akan memiliki umur yang cukup panjang dan diposisikan di kelas mainstream. Sony Hanifudin, Bimanto A, Gatot Tri Yuwono, Bhisma Sidarto.

Kali ini CHIP mengundang beberapa produsen motherboard dengan chipset Intel P45. Atas undangan tersebut, hadirlah 27 motherboard dari delapan vendor. Hal ini membuat tes perbandingan motherboard kali ini menjadi yang terbesar bagi CHIP Test-Center dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Menguji semuanya adalah tantangan yang berat, namun menyenangkan. Gigabyte mengirim enam motherboard sebagai wakilnya. Tidak ketinggalan ASUS yang turut hadir dengan enam motherboardnya. Selain itu, MSI juga mengirim enam motherboard. Ketiga produsen tersebut merupakan tiga pengirim motherboard terbanyak untuk pengujian ini. Ini berarti, mereka mempunyai berbagai macam seri dengan chipset P45. Akan tetapi, bukan berarti merek lain tidak hadir. DFI, ECS, Jetway, Biostar, Asrock, dan Foxconn juga mengirimkan “petarungnya” untuk mengikuti tes perbandingan ini.

Mengapa banyak sekali motherboard P45 yang tersedia di pasaran? Sebagai catatan, 27 motherboard yang kami terima ini baru mencakup sekitar 80%-90% populasi motherboard P45 yang ada di pasaran. Hal ini sebenarnya cukup wajar mengingat chipset P45 adalah chipset mainstream terakhir untuk soket LGA775 (Core2 Duo dan Core2 Quad). Prosesor terbaru Intel (Core i7) akan hadir pada November ini dengan soket baru, konfigurasi triple channel DDR3, dan board seri X58 (untuk enthusiast). Jadi, sudah dapat dipastikan, harga dari sebuah sistem dengan prosesor Core i7 akan dibanderol dengan harga tinggi. Hal tersebut akan membuat pasar mainstream (terutama dengan dana terbatas) bertahan dengan LGA775 hingga Core i7 dan DDR3 tersedia dengan harga terjangkau. Ini diperkirakan baru akan terjadi setelah pertengahan tahun 2009. Oleh sebab itu, P45 adalah primadona para produsen hingga saatnya tiba untuk beralih ke prosesor dan soket jenis baru. Disebabkan ada sedikit permasalahan dengan beberapa board P45 yang menggunakan DDR3, CHIP tidak membuat perbandingan untuk board jenis ini. Jadi, ulasan kali ini hanya akan membandingkan board P45 yang menggunakan DDR2. Akan tetapi, motherboard P45 yang menggunakan DDR3 tetap kami hadirkan sebagai pembanding.

Platform Pengujian

Processor : Intel Q6600. Graphics Card : Sapphire HD 3870 512 MB DDR2. Memory : 2 x 1 GB Corsairominator. Hard disk : Western Digital 160 GB. Powersuply : Tagan BZ 1100 watt. Optical Driver : AOPen. Mouse : Genius. Keyboard : Genius. Monitor : Chimei CMV222H

ASUS P5Q Deluxe

Motherboard Mewah. Kesan mewah terungkap pada saat pertama kali CHIP mengeluarkan motherboard ini dari “sarang”nya. Dengan perlengkapan yang superlengkap dan dokumentasi yang informatif, motherboard ini memiliki kinerja yang tidak kalah lengkap dengan isi paket penjualannya. Kinerja yang ditawarkannya pun tak kalah kencang dibandingkan board papan atas lainnya.

Dengan heatsink yang digunakan oleh motherboard ini, panas yang dihasilkan setiap komponen dapat dikurangi dengan baik sekali meski menggunakan pendingin pasif. Melihat feature dan harga yang dibanderol pada paket penjualannya motherboard ini lebih diorientasikan untuk para penggila hardware dan orang yang membutuhkan board kelas premium.

MSI P45-8D

Memory Lovers. Ini adalah board sangat unik yang tampaknya ditujukan untuk pengguna yang ingin melakukan upgrade secara bertahap. Anda disuguhi dua pilihan slot memori (DDR2 dan DDR3) dengan jumlah yang sama banyaknya. Motherboard MSI P45-8D mempunyai delapan slot memori: empat slot memori DDR2 dan empat slot memori DDR3. Port serial dan port LPT masih tersedia di sisi belakang. Jadi, printer dan periferal lama Anda (modem, mungkin?) masih dapat disandingkan dengan board ini. Dengan hanya satu slot PCIe16X, Anda memang tidak akan dapat menjalankan SLI atau CrossFire dengan dua card terpisah. Akan tetapi, memang tidak banyak orang yang membutuhkannya. Meski tidak mendapatkan penghargaan khusus, MSI P45-8D adalah juara bagi kalangan tertentu.

ASUS Maximus II Formula

Kinerja dengan Harga Tinggi. Motherboard yang satu ini memang dipersiapkan oleh ASUS untuk para enthusiast. Hal ini dapat dibuktikan dengan feature yang berlimpah dan perlengkapan yang superlengkap, belum lagi soundcard-nya menggunakan Creative. Selain itu, motherboard ini juga memiliki desain yang sangat manis dan cukup efisien. Dari segi kemudahan pemasangan peripheral,

board ini memiliki jarak untuk ruang airflow yang baik. Sementara itu untuk urusan kinerja, motherboard ini memiliki potensi overclocking yang cukup tinggi. Pada tes perbandingan kali ini, ASUS Maximus II-nya merupakan salah satu lawan yang tidak boleh dianggap remeh. Walau pada akhir tes ini Maximus tidak keluar menjadi pemenang, tapi motherboard ini patut diperhitungkan, karena hanya terpaut sebesar 1 persen dari ASUS P5Q Deluxe.

Gigabyte EP45 – DS4P

Rendahnya Konsumsi Daya. Produk dari Gigabyte yang satu ini terasa agak istimewa. Hal ini terbukti pada saat tes perbandingan berlangsung, motherboard ini menunjukkan kebolehannya dari sisi konsumsi daya. Dibandingkan pesaingnya, motherboard ini mengkonsumsi daya yang paling rendah, baik disaat idle maupun saat full load. Walaupun mengkonsumsi daya yang cukup rendah, bukan berarti motherboard ini payah dalam urusan kinerja. Kinerja yang ditunjukkan oleh motherboard ini dapat diandalkan untuk berbagai keperluan. Bagi Anda yang ingin membangun sebuah platform untuk gaming, Gigabyte EP45-DS4P bisa menjadi pilihan, karena masuk dalam 5 besar motherboard teratas dalam tes kali ini.

MSI P45 Neo2 – FR

Mirip dengan Lainnya. Datang bersama-sama enam rekannya, hampir semuanya motherboard MSI mempunyai kemiripan satu sama lainnya. Mengandalkan Heatsink dan heatpipe di seluruh tubuhnya membuatnya mampu berjalan dengan sunyi. Jumper akan masih ditemui pada motherboard MSI ini yang akan berguna untuk meng-konfigurasi FSB. Tapi yang cukup menarik adalah port USB di bagian back panel menjulang seperti gedung, Sehingga Anda dapat mencolok kabel USB dengan bebas walau semua portnya dalam keadaan terisi penuh. Pada Motherboard ini terdapat delapan port SATA, tetapi disayangkan dua port SATA menghadap ke atas, sehingga akan menggangu sekali bila Anda memasang graphic card tambahan. Dari segi dokumentasi, MSI P45 NEO2-FR memberikan keterangan dengan lengkap.

GIGABYTE EP45 Extreem

Water Cooling Ready. Boleh dibilang motherboard ini satu-satunya yang memberikan pendingin tambahan pasif yang menghabiskan satu slot card. Cara ini tentu akan sangat efektif bila digunakan. Selain itu, Anda mempunyai alternatif pendinginan lainnya bila merasa kurang cukup dengan yang sudah ada. Anda dapat membuatnya menjadi pendingin dengan sistem air/water cooling. Motherboard ini mengusung memori DDR2 Dual Channel sebanyak empat slot. Penggunaan southbridge ICH10R membuat Anda mempunyai RAID yang dapat digunakan melalui enam port SATA yang ada. Dibagian back panel Anda dapat menemukan dua gigabit, delapan USB 2.0, dua PS/2 dan lain sebagainya dan tombol reset bios juga ada di bagian belakang untuk kemudahan bila suatu hari Anda mengalami masalah. Ketika menjalani tes pada CHIP, motherboard ini juga tidak banyak mengalami masalah. Pada akhir tes, EP45 Extreem memegang nilai tertinggi untuk test 3DMark Vantage (4882), COH pada settingan DX10 (60,1 FPS), dan Quake4 (188,1 FPS).

ASUS P5Q Premium

Kinerja Tinggi. Seperti produk lainnya dari ASUS, motherboard ini memberikan perlengkapan yang cukup berlimpah. Seperti tidak ingin kalah dengan para pesaingnya, motherboard ini memberikan perlengkapan yang dapat memudahkan pemasangan pada rig maupun pemasangan dalam casing. Selain kemudahan yang ditawarkan oleh motherboard ini, kinerja yang ditawarkannya pun cukup menarik. Pada saat pengujian berlangsung, motherboard ini memiliki potensi kinerja yang tinggi. Selain kinerja, motherboard ini memiliki tingkat kestabilan yang cukup baik, walau tidak dapat meraih nilai teratas.

ASUS P5Q Pro

Cukup Hemat Daya. Motherboard ini datang ke CHIP Test Center untuk mengikuti tes perbandingan yang diadakan kali ini. Dilihat dari feature yang diusungnya, motherboard ini memang tidak berbeda jauh dari saudaranya, P5Q. Perlengkapan yang disertakan dalam paket penjualannya pun tidak jauh berbeda. Selain kinerja, motherboard ini termasuk yang cukup hemat dalam mengkonsumsi daya. Pada saat pengujian kestabilan, motherboard ini mampu menunjukkan hasil yang memuaskan kepada CHIP. Kinerja yang diperoleh selama pengujian pun cukup memuaskan.

MSI P45 Platinum

Tawaran Premium. Menggunakan Heatsink yang berbentuk seperti bunga yang mekar dan dilengkapi dengan heatpipe. Motherboard ini mem-berikan empat memori slot DDR2 Dual channel. Pada back panel, Anda akan menemukan port delapan USB 2.0, satu Gigabit LAN, satu eSATA, dua PS/2, 1 Firewire Audio dan optical sound. Di antara semua board MSI ber-chipset P45 (dengan pengecualian Memory Lover), ini adalah produk yang paling lengkap feature-nya dan paling premium kualitasnya.

Gigabyte EP45 – DS3P

Cukup Kencang untuk Bermain Game. Motherboard ini ikut dalam tes perbandingan kali ini dengan hasil yang cukup memuaskan. Dilihat dari feature yang diberikan, motherboard ini memiliki potensi untuk overclocking. Dengan kinerja yang cukup menjanjikan, motherboard ini dapat dijadikan platform untuk bermain game. Hal ini dapat dilihat dari hasil pegujian gaming yang tidak kalah dari peserta lainnya. Selain kinerja, motherboard ini juga menyertakan perlengkapan yang cukup menarik. Dengan dokumentasi yang informatif, user akan sangat terbantu bila mengalami troubleshooting di kemudian hari.

MSI P45 NEO 2 – 2FR

Senama Tapi Tak Sama. Nama hampir sama, tetapi perbedaan dengan seri MSI P45 Neo2-FR ternyata cukup banyak. Seri ini menggunakan heatsink dan heatpipe pasif sebagai pendinginnya. Di bagian back panel Anda akan terkejut, karena akan menemukan serial port yang sudah banyak ditinggalkan produsen lain. Anda akan mempunyai masalah ketika memasang video card super panjang, bila ingin menjalankan SLI atau Crossfire, karena graphics card yang besar akan menutupi sebagian besar port SATA yang tersedia.

FonConn Digital Life ELA

DTS & Dolby Digital Live. Produk Foxconn yang satu ini sudah mendukung DTS & Dolby Digital Live untuk tata suaranya. Pemasangan chip tambahan membuat slot graphic card-nya mendukung tiga slot PCI express 2.0 x16. Saat pemasangan awal, CHIP sempat menghadapi kendala karena graphics card yang dipasang pada slot PCIe16x pertama tidak dapat berjalan. Setelah itu, kami mencoba memindahkan pada slot PCIe16x kedua dan dapat berjalan dengan mulus. Port yang tersedia di belakang cukup lengkap, mulai dari USB 2.0, FireWire, eSATA, dan lain sebagainya.

Jetway Hummer Studio

Kuda Hitam. Untuk para user yang mencari sebuah motherboard dengan kinerja yang baik tanpa ingin merogoh kocek dalam, Jetway menawarkan Hummer Studio sebagai solusinya. Pada tes perbandingan kali ini, Jetway menunjukkan produknya ini, mampu memberikan kinerja dan kestabilan yang baik. Dengan melahap habis seluruh pengujian, Jetway berusaha bersaing dengan peserta lainnya. Perlengkapan yang diberikan pun cukup mewah untuk sebuah motherboard yang dibanderol dengan harga relatif murah. Dengan kemampuan dan harga yang ditawarkan, motherboard ini lebih diorientasikan untuk para entry level.

ASUS P5Q

Heatsink Bunga. Motherboard ini sepertinya ditujukan untuk kelas entry level. Kelengkapan dan feature-nya kalah jauh dibandingkan saudara-saudaranya yang “bermarga sama”, P5Q. Akan tetapi, semua tes yang diberikan dijalankannya dengan baik tanpa masalah. ASUS P5Q hanya memberikan satu slot PCIe16x, dua slot PCIe1x, dan 3 slot PCI. Bagian bawah dipenuhi berbagai macam konektor yang berjajar rapi mulai dari konektor Floppy, Firewire, USB 2.0 sampai dengan 8 SATA. Sistem pendinginnya hanya mengandalkan heatsink saja untuk membuang panas yang dihasilkan. Penggunaan ICH10R memungkinkan Anda untuk menggunakan konfigurasi RAID untuk sarana penyimpan data.

Biostar T- Power

Mesin Balap Biostar. Sejak awal P45 diluncurkan, Biostar berhasil mengungguli semua produsen lainnya dalam hal pencapaian FSB tertinggi. Sayangnya, overclocking bukanlah aspek yang diuji CHIP dalam tes perbandingan reguler. Jadi, mesin balap Biostar ini terpaksa harus kami nilai sebagaimana layaknya motherboard umum. Pendinginan board ini mengandalkan heatsink dan heatpipe pasif. Akan tetapi, dalam paket penjualannya, Anda dapat menemukan fan tambahan beserta heatsink dan heatpipe juga yang dapat dipasangkan bila timbul kebutuhan pendinginan ekstra. Pemakaian jumper akan Anda temui untuk pengaturan CrossFire. Sebenarnya ini sangat merepotkan. Akan tetapi, ada kemungkinan ini dilakukan dengan tujuan mengurangi “beban” motherboard sekaligus mempermudah overclocking. Enam port SATA yang menghadap ke depan sudah mendukung RAID untuk performa yang lebih tinggi atau mengamankan data.

DFI Lanparty DKP45 – T2RS

Oldschool Board. Kedua board yang datang, sama-sama mempunyai kemiripan, baik dari segi desain motherboard maupun heatsink dan headpipe yang sama-sama mengandalkan sistem pasif. Yang mencolok sekali terlihat adalah pengurangan port SATA yang pada Seri Plus mempunyai delapan port, pada seri ini mempunyai hanya enam port. Jumper yang ada tetap sama untuk settingan FSB. Yang menjadi ganjalan pada tes kali ini adalah sang kakak berjalan sedikit lebih lambat dari adiknya. Southbridge masih mengandalkan ICH10R yang berarti optional RAID tetap dapat digunakan pada board seri ini. Dari ketiga board DFI yang datang ke CHIP, seri DK P45-T2RS ini merupakan yang paling cepat walaupun dia tidak menyandang tambahan “Plus” di belakangnya.

Gigabyte EP45 – DS3R

Patut Dipertimbangkan. Anda masih mengandalkan printer dot matrix yang memerlukan LPT port? Produk yang satu ini adalah pilihannya. Penambahan port LPT, membuatnya lebih ditujukan bagi pengguna kantoran yang tetap memerlukan kinerja yang tinggi dan bertenaga. Kelengkapan yang diberikan termasuk lumayan lengkap, Anda tidak perlu khawatir kekurangan port USB karena sudah tersedia 8 port USB 2.0. Untuk koneksi jaringan tersedia 2 gigabit LAN dan 2 port Firewire yang boleh dibilang cukup sekali. Untuk tambahan, Anda akan mendapatkan 2 USB 2.0 dan 1 firewire, sayangnya tidak disertakan module tambahannya untuk USB dan Firewire pada paket penjualannya, Gigabyte hanya memberikan 1 module eSATA dalam paketnya.

DFI DKP45 – T2RS Plus

Hampir Sama. Tidak ada yang berubah! Bila anda pengguna DFI Lanparty, Anda akan tetap mengenalinya seperti dahulu walau hanya dengan melihat fisiknya. Untuk sistem pendinginnya, motherboard ini menggunakan heatsink dan heatpipe pasif untuk mendinginkan komponennya. Yang menyenangkan adalah semua slot SATA menghadap ke depan sehingga kabel SATA yang terpasang tidak akan mengganggu Graphic card besar yang akan dipasang. Anda akan masih menemukan jumper di sini untuk setting FSB yang sangat jarang ditemukan pada motherboard sekarang. Dalam paket penjualannyapun cukup unik (selain manual book dan CD Driver ), DFI memberikan Round Kabel IDE dan FDD, Kabel SATA, cross fire bridge, dan driver RAID dalam bentuk media Floppy.

DFI Lanparty JRP45 – T2RS

Paling Kecil dari Semua. Menggunakan Form Factor Micro ATX, menjadikan board ini adalah yang terkecil dari semuanya yang ikut dalam test perbandingan. Walau terkecil, DFI masih mengusung PCIe16X dua slot, menjadikannya dapat menjalankan dual graphic card. Dengan menggunakan ICH10R pada southbridge membuatnya tetap mempunyai optional RAID untuk meningkatkan kinerja dan keamanan data. Sistem pendingin mengandalkan heatsink dan heatpipe pasif yang akan dirasakan cukup untuk meredam panas. Pada paket penjualannya sama saja dengan senior-seniornya yang ikut datang mengantarnya. Bila Anda ingin membangun media center atau HTPC, motherboard ini patut dipertimbangkan sebagai pengisi casing Micro ATX yang nanti akan Anda beli.

ECS P45T- A

Stabil dan Bertenaga. Kali ini ECS turut serta dalam tes perbandingan dengan produknya yang diberi nama ECS P45-A. Walaupun ECS bermain dikelas level entry, bukan berarti motherboard ini murahan. Selama pengujian berlangsung, motherboard ini berhasil lolos dengan nilai yang tinggi. Motherboard ini pun menunjukkan tingkat kestabilan yang baik. Kinerja yang ditunjukkan berhasil menarik perhatian

CHIP. Motherboard ini mampu bersaing di kelas papan atas. Melihat isi BIOS yang diberikan, motherboard ini memang tidak dioreientasikan untuk overclocking. Feature overclocking yang tersedia bersifat standard. (Source : PC Chip November 2008)