Beberapa waktu yang ijabah untuk berdoa adalah 2/3 malam yang akhir, rentang antara adzan dan iqamat, antara dua khutbah dalam Shalat Jumat, di depan multazam, ketika hujan turun, ketika dianiaya …
Beberapa hari ini terlarut dalam kenikmatan damai ketika mendengarkan instrumen Upgrade Hardware otak dan Brainwave dari buku Quantum Ikhlas. Instrumen suara berupa suara hujan gerimis ditambah beberapa alunan alam yang telah diukur frekuensinya hingga mampu membantu otak untuk berada di gelombang alpha. Gelombang alpha adalah gelombang kerja otak yang akan membantu seseorang merasa khusyu’, tenang, damai, tentram. Di gelombang ini terdapat klik untuk masuk dalam alam ikhlas, ketika kita tak lagi membutuhkan apa-apa.
Hmmm … sempat berfikir, mengapa hanya suara alam seperti ini bisa membantu otak mendapatkan kedamaian?! Entahlah. Yang pasti, beberapa waktu yang ijabah untuk berdoa di atas adalah masa di mana otak berada dalam gelombang alpha. Ketika bangun tidur di dua pertiga malam, otak kita telah berada di kondisi itu, sehingga klik untuk langsung terhubung dengan realitas quantum akan lebih mudah. Hasilnya, doa yang dipanjatkan akan direspon oleh alam dengan frekuensi yang sama seperti harapan.
Sahabat tau kan, doa adalah salah satu senjata paling ampuh bagi orang yang beriman. Lha, bagi yang gak beriman?! Doa adalah senjata yang gak ampuh pastinya.
Sempat ingat sebuah lelucon tentang ‘doa yang gak baik’. Andai ‘doa yang gak baik’ selalu dikabulkan oleh Tuhan, maka Guru Matematika-lah yang akan meninggal paling cepat. Gimana tidak, setiap hari selalu ada siswa yang mendoakan biar gurunya gak masuk gara-gara sakitlah, gara-gara kehujanan lah, gara-gara disweeping polantas lah. Kalo seluruh siswa dalam kelas berdoa lantas dikabulkan, apa yang akan terjadi?!
Berdoalah … Doa, usaha dan tawakkal adalah tiga kunci sukses yang tak pernah tertandingi.