Kiat Sukses Menjalani Profesi sebagai Penjual, Politik dan Hukum Penjualan

Profesi Penjual

Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. pekerjaan menjual merupakan keahlian yang tidak mungkin terganti dengan mesin.

Memang kita mengenal ada mesin Yang bisa menjual secara otomatis (vending machine) namun pelayanan mesin itu terbatas pada barang-barang tertentu saja. Sangat beruntung sebuah perusahaan yang mempunyai seorang yang sangat ahli seorang profesional. dimana seorang penjual profesional memiliki gambaran sebagai berikut :

  • He posses satisfactory amount of basic ability to sell (memiliki kemampuan menjual yang memuaskan)
  • He consciously chose the selling field and is proud of it (bangga memiliki pekerjaan menjual ini)
  • He is loyal to high ethical standard (memiliki standar etika yang tinggi)
  • He skilled in this work (terampil dalam pekerjaannya)
  • He is knowledge is trough (memiliki pengetqahuan)

Seorang poemnjual juga harus menemui dan mempengaruhi calon pembelin sebelum melakukan penjualan maka terlebih  dahulu harus difikarkan bagaimana cara mendekati calon pembeli. Adapun cara yang dapat ditempuh unutuk mengadakan konyak dengan calon pembeli yaitu :

  • Datang sendiri dengan memperkenalkan diri
  • Dengan perantara orang lain
  • Dengan perantara suravaf
  • Dengan perantara telfon
  • Melalui organisasi atau perkumpulan

Dalam mengetahui dan mendapatkan  calon pembeli seorang menjual harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

Menciptakan Suasana yang menyenangkan

Bagaimana seorang dapat menciptakan suasana yang dapat menyenangkan perasaan hati pembeli   perlu difikirkan langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menghadapi pembeli. adapun langkah-langkah yang dapat dijalankan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pembeli adalah

–          Buatlah suasana persahabatan yang intim

–          Besarkan perasaan hati konsumen

–          Tanamkan kepercayaan pada diri konsumen

–          Berikan kemudahan pada diri konsumen

Mengadakan pendekatan pada pembeli

Selain melakukan langkah dalam mendapatkan seorang konsumen maka seorang penjual profesional juga harus mengetahui langkah-langkah dalam mengadakan pendekatan terhadap pembeli yaitu :

Memberikan salam

Sebagai kata pembuka untuk mendekati penjual maka pembelinya sewaktunya masuk ke dalam tokonya misalnya dengan mengucapkan “selamat sore”, “halo sudah lama tak ke sini!” dengan tujuan menarik simpati konsumen.

Menunggu sejenak

Dalam hal ini kita mencoba membantu menanyakan apakah ada sesuatu yang dicari oleh pembeli cara ini dapat di jalan kan apabila pembeli mengharapkan bantuan kita.

Pendekatan dagang

Cara ini dapat dilakukan apabila pembeli langsung melihat dan meraba suatu barang kemudian langsung memeriksa. maka seorang penjual profesional harus menyambut dengan gembira dan menjelaskan sugesti misalnya “Nah barang yang tuan pegang ini baru kemarin tiba, rupanya tuan datang tepat pada waktunya..      “

Dengan menaruh perhatian

Pada saat menjual seseorang penjual profesional sepatutnya harus menaruh perhatian terhadap para pembeli agar pembeli merasa tidak diabaikan.

Namun bagaimana supaya tetap ada perhatian pembeli?

Perhatian pembeli bersifat sementara. Oleh sebab itu, penjual harus tetap berusaha agar perhatian itu cukup lama sehingga membangkitkan keinginan calon pembeli adapun cara mendorong keinginan pembeli adalah penjual harus dapat mengetahui dasar-dasar pembeli dimana dipengaruhi faktor-faktor yang tergantung pada pendapatnya, statusnya, pendidikannya, dan sebagainya. Pada umumnya pembeli mengambil keputusan karena didorong oleh :

  • Untung apa yang mereka dapatkan
  • Akan bermanfaat pada diri mereka
  • Akan menambah kesan penghormatan
  • Akan mendapatkan kebahagiaan

Objek Ilmu Menjual

Bagi seseorang penjual agar berhasil dalam menjalankan usahanya perlu mengetahui tujuan serta bidang  pekerjaan yang harus dilakukannya. Adapun yang menjadi objek penjualan adalah :

Diri penjual

Dalam praktik terjadinya jual beli umumnya melalui tahap persiapan, membuka pembicaraan, memanjangkan barang, mengarahkan pembeli agar terjadi penjualan dan tercapainya kepuasan pada pembelinya. Seorang penjual sebelum melakukan penjualan harus mengetahui keadaan dirinya yang menyangkut keadaan dirinya yang menyangkut keadaan fisik, pendengaran, penglihatan nada suara, cara berbicara dan sebagainya.

Barang penjual

Sebelum penjualan dilakukan penjual perlu mengetahui dahulu keadaan, sifat dan guna dari barang yang akan dijualnya. Hal ini bisa dipelajari dari buku petunjuk, keterangan atau label, surat kabar, atau meminta bantuan kepada orang yang ahli tentang barang tersebut yang biasanya pula disediakan oleh produsen, sehingga dapat menarik dan mempercepat proses terjadinya penjualan.

Keadaan pembeli atau langganan

Langganan merupakan jiwa perusahaan, mereka harus diperlakukan seperti raja artinya mereka harus mendapat pelayanan yang baik sehingga menyenangkan dan memuaskan

Politik dan Hukum Penjualan

Politik penjualan

Politik penjualan merupakan suatu cara atau siasat untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan penjualan. Dalam menjalankan  politik penjualan harus  berdasarkan ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar jumlah penjualan dan menguntungkan serta memuaskan para pelanggan

Hukum penjualan

Dalam perniagaan, kita tidak hanya membicarakan penjual dan pembeli, saja, tetapi dua objek yang tidak bisa dipisahkan dalam jual beli dalam hal ini, dipakai hubungan sebab akibat atau saling membutuhkan, saling mempengaruhi dan hubungan inilah yang disebut hubungan hukum. Dalam terjadinya jual beli kita kenal ada hukum pembeli dan hukum penjual.

Dalam hukum pembelian dikatakan bahwa tiap-tiap orang mau membeli suatu barang dengan uangnya, karena ia berpendapat bahwa barang itu lebih berharga, menguntungkan dan memuaskan daripada uang yang dikeluarkan.

Sedangkan dalam hukum penjual dikemukakan bahwa tiap orang mau menukarkan barangnya dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu sangat diharapkannya dan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya.

Urutan dalam penjualan adalah sebagai berikut:

  • Tiap manusia adalah penjual
  • Jual beli merupakan pertukaran antara dua jenis barang atau jasa
  • Orang mau menjual yang akan diperoleh dari hasil penjualan itu.

Jadi antara hukum pembeli dan hukum penjual di lapangan jual  beli perlu diperhatikan oleh penjual agar bisa menyiapkan rencana penjualan dengan baik.

Prinsip The Customer is King

Hormati dan perlakukan setiap pelanggan seperti seorang raja. Penjual harus menyediakan diri pembantu dan melayani pelanggan tanpa merasa jemu dan mengeluh. Layani pelanggan dengan seperti yang diharapkan sehingga merasa puas

Di bawah ini dikemukakan 11 pernyataan yang harus dipelajari oleh penjual dalam prinsip the costumer is king :

  • Pembeli adalah orang yang terpenting dalam dunia usaha
  • Pembeli tidak bergantung pada penjual justru sebaliknya
  • Pembeli bukan pengganggu  terhadap pekerjaan kita tetapi sebaliknya sebagai tujuan usaha
  • Pembeli berbuat kepada kita sebagai suatu hal yang menyenangkan, jangan kita berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan
  • Pembeli adalah sebagai dari usaha dan kegiatan kita
  • Pembeli bukanlah sebuah benda yang beku melainkan seorang manusia berdarah daging dengan perasaan dan emosinya seperti kita sendiri
  • Pembeli bukanlah lawan berdebat, tetapi teman yang bersahabat
  • Pembeli adalah yang membawa kebutuhan kepada kita dan merupakan pekerjaan untuk kita untuk memenuhinya
  • Pembeli adalah orang yang harus dilayani dan dimengerti dengan penuh perhatian
  • Pembeli adalah orang yang mungkin membuat keuntungan bagi pendapat kita
  • Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha kita

Beberapa Tipe Pembeli

Selanjutnya mengenai langganan atau para konsumen beberapa golongan sebagai berikut :

  • Decided customer. Mereka telah mengetahui dan memutuskan apa yang akan dibeli dan penjual harus cepat melayani dan mengambilkan barangnya.
  • The know it all costumer. Ini adalah tipe pembeli yang mengetahui segalanya, dialah yang bercerita kepada penjual
  • The deliberate customer. Langganan yang menghendaki fakta-fakta yang kadang-kadang advice tentang konstruksi dan cara-cara pembagian barang yang akan dibelinya.
  • The undecided customer. Customer ini tidak dapat memutuskan ukuran, warna, dan barang yang akan dibelinya.
  • The talkative customer. Langganan ini senang ngobrol tapi tidak mengarah ke pembelian
  • The silent timid customer. Customer ini merasa canggung di dalam toko dan merasa takut akan kekurangan pengetahuannya tentang barang  akan diketahui jika ia bertanya-tanya
  • The decided but mistaken customer. Langganan ini mendatangi toko dengan suatu kepastian dalam pikirannya yang membeli barang tertentu
  • The I get discount customer. Ini adalah customer yang selalu menghendaki discount  atau potongan harga yang akan di belinya

Sebab Mengapa Ada Penjual Yang Gagal

Sebab-sebab apakah sehingga banyak penjual gagal dalam melakukan usahanya. Kirik Parick telah mengadakan suatu survey kepada 500 perusahaan di Amerika. Diantaranya 450 perusahaan menjelaskan kegagalan para penjual itu karena.

  • Kurang inisiatif
  • Tidak membuat rencana dan organisasi yang kurang baik
  • Tidak memiliki pengetahuan tentang barang
  • Kurang sungguh-sungguh
  • Penjual tidak berorientasi pada langganan
  • Kurangnya latihan yang memadai
  • Kurang luwes dalam mengikuti keinginan pembeli

Zimmmer dan Scabarough (1996:14) menyatakan the most common causes of business failure include the following :

Managerial incompetence

Sifat tidak kompetennya pemimpinan perusahaan mungkin disebabkan oleh belum berpengalaman, tidak mampu membuat keputusan sehingga tidak jelas arah yang akan dituju.

Lack of experience

Sebaiknya pimpinan memiliki pengetahuan  dasar terhadap bisnis yang dilakukan, termasuk technical skill, dan conceptual skill

Poor financial  control

Top management merupakan kunci yang membuat keberhasilan atau suksesnya suatu perusahaan

Failure top plan

Kegagalan membuat rencana masa depan, akan melemahkan pergerakan perusahaan terutama dalam menghadapi ekspansi

Inappropriate location

Gagal memilih lokasi yang sesuai dengan bisnis yang dilakukan

Lack of inpentory control

Persediaan barang kurang pengawasan, sehingga akibatnya kekurangan barang, atau mungkin pula kelebihan barang, atau mungkin pula kelebihan stock.

Improfer attitude

Hal ini disebabkan karena perilaku manager yang kurang siap dia tidak siap untuk bekerja keras, belum siap berkorban, pada hal kerja keras adalah faktor utama dalam mengelola sebuah bisnis.

Inability to make the enterpreneural transition

Manager tidak bisa mendelegasikan pekerjaannya kepada orang lain pada saat perusahaannya telah maju dan makin berkembang.

Di samping faktor-faktor di atas masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi seseorang penjual menjadi gagal dalam berbisnis. Dimana salah satunya cinta dan menjadikan berdagang adalah hobby. Dimana cinta pekerjaan dapat dipengaruhi oleh lingkungan, teman kerja, faktor hasutan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu majikan yang membawahi pramuniaga harus lebih dekat dilihat dari segi phisikologis antara atasan dan bawahan tersebut.