Objek Materil Ilmu Ekonomi. Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, termasuk tanah yang dijadikan lahan perkebunan, persawahan, perumahan atau pasar dan jalan raya, peternakan, perikanan, pelabuhan dengan bandara. Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif.
Dalam hal keterkaitan antara ekonomi dan ekologi, setidaknya ada dua bentuk tekanan kuat yang dirasakan menghimpit masyarakat dunia sedang berkembang. Pertama, bersifat eksternal, yakni himpitan yang datang dari negara-negara industri dan maju yang hendak mempertahankan dominasi dan supremasi kekuatan ekonomi dan tingkat standar hidup yang selama ini telah mereka nikmati. Kedua bersifat internal yakni himpitan yang datang dari dalam negeri sendiri. Himpitan penguasa dan pemerintah dalam negeri masing-masing negara berkembang yang bermaksud untuk meningkatkan taraf perekonomian rakyat dengan cara meniru pola dan tata cara yang dilakukan oleh negara-negara industri dan maju, khususnya dalam hal menyangkut eksploitasi sumber alam. Jika negara-negara industri maju pada awal perkembangannya dahulu tidak harus memikirkan dampak lingkungan yang diakibatkannya bahwa era kolonialisme dan imperialisme yang sangat menyengsarakan rakyat jajahan dapat berlangsung sedemikian panjang dan aman-aman saja maka lain halnya cerita nasib negara-negara berkembang yang sekarang hendak membangun industri modern kutuk menaikkan taraf hidup rakyatnya. Mereka mau tak mau sudah harus mempertimbangkan dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya. Secara hati-hati mereka tidak ingin mengulang kembali pengalaman negara-negara industri maju memperlakukan alam lingkungan.
Negara-negara industri maju yang telah merasakan pengalaman pahit yang ditimbulkan dari era industrialisasi juga mengambil langkah baru dengan memasyarakatkan adanya sertifikat bersih lingkungan untuk dapat menerima produk dari negara-negara berkembang.
Objek Materil Ilmu Ekonomi
Selain itu, pola atau standar hidup konsumtif di negara-negara maju ternyata dampak negatifnya tidak dapat dilokalisir dalam wilayah negara-negara industri maju saja, tetapi juga membawa dampak lingkungan di negara berkembang yang hingga kini hanya dianggap sebagai pemasok bahan baku atau bahan mentah untuk negara-negara industri maju. Kerusakan lingkungan tidak hanya di negara-negara industri maju saja tetapi juga mengimbas pada negara-negara berkembang. Lebih-lebih dengan dalih untuk menaikkan taraf hidup perekonomian rakyat, para penguasa juga ikut-ikut mengeksploitasi dan menguras kekayaan dari sumber alam yang dimilikinya. Bahkan tindakan ini seringkali lebih parah, lantaran mereka belum siap memiliki teknologi canggih untuk menanggulangi atau menetralisir dampak yang ditimbulkannya. Dan itu kepentingan dalam negeri juga untuk kepentingan konsumsi masyarakat negara-negara industri maju.