Korelasi Golongan Darah dengan Hipertensi

Penyakit yang Diderita Berdasarkan Golongan Darah. Beantang (2007) mengkalsifikasikan penyakit yang biasa di derita terhadap setiap jenis golongan darah, sebagai berikut:

a.    Golongan darah A
Masalah yang dihadapi : hilang kesadaran diri, cepat marah, rembesan sebum berlebihan, penyakit jantung dan masalah saluran darah kanker, ulser, gaster dan kegemukan. 
b.    Golongan darah B
Masalah yang dihadapi: kerusakan sistem saraf, kesulitan untuk tidur berkualitas, sakit kepala dan migren, penyakit hati dan saluran empedu, masalah haid, sakit tulang belakang, kegemukan dan penyakit jantung.
c.    Golongan darah AB
Masalah yang dihadapi: perut kembung, sakit jantung, dan masalah saluran darah, kanker, kesulitan tidur berkualitas, sakit sendi dan tulang.
d.   Golongan darah O
Masalah yang dihadapi: diabetes melitus, masalah usus dan pencernaan, peredaran darah kurang baik, sakit pinggang dan belakang, kegemukan, kadar kolesterol yang tinggi, tekanan darah tinggi, kadar asam urat tinggi, kanker, gout, penyakit jantung, penyumbatan arteri. 
Korelasi Jenis Golongan Darah Dengan Hipertensi
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat yang disebut antigen yang terkandung dalam sel darah merah (Pranowo, 2010).
Orang bergolongan darah O mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe golongan darah lain. Bahkan, bisa dikatakan sistem kekebalan tubuh mereka berlebihan sehingga mereka mudah beradaptasi dengan berbagai jenis makanan pada lingkungan tempat tinggal mereka. Orang dengan golongan darah O, apabila makanan yang dikonsumsi tidak sesuai, maka orang bergolongan darah O bisa  cenderung terkena penyakit yang disebabkan oleh radang dan kerusakan organ. Beberapa diantaranya adalah artritis, diabetes melitus, peredaran darah yang kurang lancar, obesitas, kadar kolesterol tinggi, hipertensi, asam urat tinggi, dan penyumbatan arteri (Pranowo, 2010).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahad Nazir dkk peneliti dari India yang mencoba menghubungkan antara golongan darah dengan hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Fahad Nazir, Robina Shaheen and Yasmin Lodhi di kota Lohore dengan judul penelitian Study of Prevalence and Possible Relation between ABO, Rhesus Blood Groups & Hypertension, menyebutkan bahwa adanya hubungan antara golongan darah dengan kejadian hipertensi. Dimana didapat bahwa golongan darah O telah ditemukan sebagai kelompok yang lazim sebesar  27,1%, setelah golongan darah B yang mempunyai kecenderungan sebesar 36,6%.
Golongan darah B oleh beberapa hasil penelitian di dapatkan sebagai golongan darah yang memiliki kecenderunguan yang tinggi dibandingkan dengan golongan darah lain. Selain Fahad Nazir yang menemukan  bahwa  golongan darah B memiliki tingkat kecenderungan yang paling tinggi yaitu sebesar 36,6% dibandingkan dengan golongan darah lain, juga ditemukan dalam jurnal oleh Bhattacharyya di Mangalore India dkk (2008) dengan judul “correlation between the blood groups, BMI and pre-Hypertension among medical students”. Bhattacharyya dkk menyebutkan bahwa golongan darah B memeliki hubungan yang erat terhadap kejadian pre-hipertensi yaitu sebesar 25% atau 50 dari 200 sampel yang mengalami pre-hipertensi dibadingkan dengan golongan darah lain.