Tinjauan Umum tentang Darah
Defenisi darah
Menurut Chris Brooker (2008) darah adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari kuning pucat, plasma, yang mengandung suspensi sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit dan trombosit darah. Darah pada manusia biasanya berwarna merah. Hal ini disebabkan di dalamnya terdapat hemoglobin yang mengikat oksigen dan karbondioksida.
Jumlah darah manusia sebesar 4-5 liter. Darah mempunyai multifungsi yaitu membawa nutrient ke jaringan, membawa oksigen ke jaringan dalam bentuk oksihemoglobin, membawa air ke jaringan, membawa produk sisa ke organ yang akan mengekskresikannya dan melawan infensi bakteri melalui kerja sel darah putih dan antibody (M. Ridwan, 2009)
Komposisi darah
Meskipun darah secara makroskopis berbentuk cair, sebenarnya darah terdiri dari bagian yang cair dan padat. Apabila diperiksa dibawah mikroskop, tampak banyak benda bundar kecil didalamnya, yang dikenal sebagai korpuskulus darah atau sel darah. Sel-sel darah merupakan bagian yang padat, sedangkan cairan tempat sel-sel itu berada merupakan bagian cair yang disebut plasma.
a. Plasma darah
Plasma atau bagian cair darah adalah cairan jernih berwarna kekuningan, mirip cairan didalam luka lepuh. Air dalam plasma berfungsi menyuplai air segar untuk mencuci sel-sel tubuh dan memperbaharui air yang terdapat didalam sel-sel tersebut.
b. Sel darah
Sel darahdapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu
i. Sel darah merah
Sel darah merah (SDM) atau eritrosit berbentuk seperti cakram, kecil yang kedua permukaannya cekung. Jumlahnya sekitar 5.000.000 per mm3 darah. SDM tidak memiliki nukleus, tetapi berisi suatu protein khusus yang disebut Hemoglobin (Hb). Fungsi SDM adalah membawa oksigen yang terikat dengan Hb dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
ii. Sel darah putih
Sel darah putih atau leukosit, berukuran lebih besar daripada sel darah merah dan jumlahnya lebih sedikit. Terdapat 7-10 X 109 leukosit per liter darah dan jumlah ini bisameningkat sampai 30 X 109 per liter darah bila ada infeksi di dalam badan. Peningkatan ini dikenal dengan leukositosis.
iii. Trombosit
Tombosit berukuran lebih kecil dari sel darah merah dan diproduksi dalam sumsum tulang. Jumlah trombosit sekitar 250 X 109 per liter darah. Trombosit berperan dalam pembekuan darah (Watson, 2002a).
Viskositas dan hematokrit darah
Salah satu faktor penting dalam hukum Poseuille (penyebab kenaikan konduktans) adalah viskositas darah. Semakin besar viskositas, aliran dalam pembuluh semakin kecil jika seluruh faktor lain bersifat normal. Selanjutnya, viskositas darah normal adalah sekitar tiga kali lebih besar daripada viskositas air (Guyton & Hall, 2005).
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan viskositas darah yaitu hematokrit, konsentrasi dan jenis protein plasma, efek Fahreus-Lindqvist, kecepatan aliran dan sel-sel darah yang tertumbuk. Dari keempat Faktor yang mempengaruhi viskositas darah yang telah disebutkan diatas pengaruhnya kurang begitu penting dibandingkan dengan pengaruh hematokrit (Guyton & Hall, 2005).
Persentase darah berupa sel disebut hematokrit. Jadi bila seseorang mempunyai hematokrit 40, artinya 40% volume darah adalah sel dan sisanya adalah plasma. Hematokrit laki-laki normal rata-rata sekitar 42, sedangkan wanita normal rata-rata sekitar 38. Angka ini sangat bervariasi, bergantung pada apakah seseorang menderita anemia atau tidak, derajat aktivitas tubuhnya, dan ketinggian lokasi dimana seseorang berada. Jadi semakin besar persentase sel dalam darah, itu berarti, semakin besar hematokrit, maka semakin banyak gesekan yang terjadi antara berbagai lapisan darah, dan gesekan ini menetukan viskositas. Karena itu, viskositas darah meningkat hebat dengan meningkatnya hematokrit (Guyton & Hall, 2005).
Baca juga tentang penatalaksanaan hipertensi.