Tinjauan Umum tentang Fisiologi Tekanan Darah pada Lansia

Tinjauan Umum tentang Fisiologi Tekanan Darah Pada Lansia. Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan sistemik atau arteri darah, tekanan darah dalam sistem arteri tubuh, adalah indikator yang baik tentang kesehatan kardiovaskuler.

Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah mengalir dari tekanan yang tinggi ke daerah yang tekanannya rendah. Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolic atau minimum. Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang mendesak dinding arteri setiap waktu (Potter & Perry, 2005).

Tinjauan Umum tentang Fisiologi Tekanan Darah pada Lansia

Lanjut usia umumnya mengalami pembesaran jantung (hipertrofi). Rongga bilik kiri juga mengalami penurunan, akibat semakin berkurangnya aktivitas. Yang juga mengalami penurunan adalah besarnya sel otot jantung hingga menyebabkan menurunnya kekuatan otot jantung. Setelah berusia 20 tahun, kekuatan otot jantug seseorang berkurang sesuai dengan bertambahnya usia. Dengan bertambahnya usia, denyut jantung maksimum dan fungsi lain jantung juga berangsur menurun. Pada lanjut usia, tekanan darah akan naik secara bertahap, elastisitas jantung pada orang berusia 70 tahun menurun sekitar 50% dibandingkan dengan orang muda berusia 20 tahun. Oleh karena itu, tekanan darah pada wanita lanjut usia mencapai 170/90 mmHg dan pria lanjut usia mencapai 160/100 mmHg, masih dianggap normal (Nugroho, 2008).
Derajat kerja jantung dapat dinilai dari besarnya curah jantung atau curah jantung, yaitu jumlah darah yang dikeluarkan oleh bilik jantung atau ventrikel per menit. Pada usia 90 tahun, curah jantung menurun dan sudah tentu menimbulkan efek pada fungsi alat lain, seperti otot, paru, dan ginjal karena berkurangnya arus darah ke organ tubuh. Sebaliknya, tekanan darah saat istirahat akan meningkat sesuai dengan bertambahnya usia walaupun tidak begitu besar. Dengan adanya aktivitas fisik, tekanan darah seseorang akan meningkat, terutama tekanan sistoliknya. Pada lanjut usia, peningkatan tekanan darah saat melakukan aktivitas fisik ini meningkat lebih cepat dibanding orang muda. Perubahan yang jauh lebih bermakna dalam kehidupan lanjut usia terjadi pada pembuluh darah. Proses yang disebut sebagai arteriosklerosis atau pengapuran dinding pembuluh darah dapat terjadi di banyak lokasi. Proses pengapuran ini akan berlanjut menjadi proses yang menghambat aliran darah dan pada suatu saat, dapat menutup pembuluh darah (Nugroho, 2008).