Sumber Daya Manusia, Kinerja dan Prestasi Kerja

Pengertian Sumber Daya Manusia

Dalam rangka untuk peningkatan kinerja kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan maka faktor yang penting adalah Sumber Daya Manusia.

Dalam pembahasan Sumber Daya Manusia ada tiga (3) hal penting yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

–      Manajemen Sumber Daya Manusia

–      Perencanaan Sumber Daya Manusia

–      Pengembangan Sumber Daya Manusia

Di dalam pembahasan lebih lanjut, perlu kiranya penulis memberikan batasan tentang tiga komponen Sumber Daya Manusia.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Cushway (1994) mengemukakan bahwa: Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari proses yang membantu organisasi mencapai tujuan.

Schuler, Douling, Smar dan Huber (1992), mengemukakan bahwa:  Manajemen sumber daya manusia merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.

Guest (1987) mengemukakan bahwa: Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan kebijakan yang diambil organisasi dalam mengelola SDM-nya diarahkan pada penyatuan elemen-elemen organisasi, komitmen pekerja, ketentuan organisasi dalam beroperasi serta pencapaian kualitas hasil kerja secara maksimal.

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi yang pertama-tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan SDM, adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki beberapa jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat.

Relly (1996) mengemukakan bahwa: Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan sebuah proses dimana organisasi berupaya untuk memperkirakan (kebutuhan) adanya tenaga kerja dan mengevaluasi ukuran. Sifat dan sumber-sumber pasokan yang dibutuhkan untuk memenuhi pemintaan tersebut.

T. Hani Handoko, mengemukakan bahwa : Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan organisasi di waktu  yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi  tersebut.

Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia

Proses pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan persoalan yang penting dalam suatu organisasi, sehingga perlu peningkatan dan pengembangan skill, knowledge, dan ability karyawan sebagai kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang.

Sofo (1999) mengemukakan bahwa: Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan aplikasi program latihan dan pendidikan di dalam organisasi dengan menerapkan prinsip-prinsip pelajaran.

Pengertian yang telah dikemukakan  di atas berkaitan dengan Sumber Daya Manusia, merupakan hal yang penting dan dapat mempengaruhi kinerja kerja dalam organisasi atau perusahaan. Sehingga membutuhkan kolaborasi dari tiga elemen tersebut untuk meningkatkan kinerja kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Pengertian Kinerja

Kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat diperlukan karena tingkat kerja memberikan output yang diinginkan oleh organisasi suatu perusahaan. Olehnya itu perlu adanya manajemen kerja, karena merupakan tahap awal dalam upaya mengembangkan Sumber Daya Manusia organisasi.

Cushway (1994) mengemukakan bahwa: Manajemen kerja merupakan suatu proses manajemen yang dirancang menghubungkan tujuan organisasi (kepentingan-kepentingan) individu untuk memastikan bahwa antara tujuan individu dan perusahaan sedapat mungkin sama.

Armytrong (1998) mengemukakan bahwa: Manajemen kinerja merupakan proses bersama antara manajer dengan individu dan tim yang mereka kelola. Manajemen kinerja  berdasarkan pada kesepakatan bersama tentang tujuan persyaratan pengetahuan  keahlian dan kompetensi serta rencana kerja dan pengembangan. Manajemen kinerja meliputi peninjauan secara bersama dan terus menerus tentang kinerja  sebagaimana tujuan, perbaikan serta rencana pengembangan  selanjutnya.

Saat ini manajemen kinerja menjadi masalah yang sangat menonjol bagi kebanyakan organisasi.  Pusat perhatiannya bagaimana menuju pada satu titik yaitu bagaimana kinerja individu dan kelompok dapat ditingkatkan. Manajer Sumber Daya Manusia memegang peranan vital dalam organisasi untuk memberi skema penilaian sedemikian rupa. Sehingga menghasilkan informasi yang tepat untuk membuat keputusan pengembangan Sumber Daya Manusia secara efektif

Pengertian Prestasi Kerja

Ada beberapa pengertian mengenai kinerja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikatakan bahwa kinerja merupakan sinonim dari kata prestasi kerja (performan) yaitu suatu kemampuan untuk melakukan sesuatu menurut standar yang ditetapkan. Sedangkan para ahli memberikan pengertian tentang kinerja, antara lain:

Poerwadarminta (1984), mengemukakan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja ini dapat diukur atau dinilai, baik pada manusia pekerja, mesin-mesin, atau keadaan  suatu perusahaan. Khusus untuk mengukur atau menilai keefektifan kinerja dari manusia adalah sangat sukar. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berubah dan penuh dengan keterbatasan sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirinya.

Batasan di atas menunjukkan bahwa kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh pegawai atau organisasi pada periode tertentu. Prestasi yang dimaksud adalah efektivitas operasional organisasi baik dari sisi manajerial maupun ekonomis. Prestasi ini merupakan tampilan wajah organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Dalam hal ini dengan kinerja, maka organisasi dapat mengetahui sampai dimana prestasi keberhasilan dan atau kegagalannya.

Thoha (1996), mengemukakan bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor  yang dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu : (1) faktor individu yang meliputi; kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengalaman dan penghargaan, (2) faktor lingkungan organisasi yang meliputi; tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab dan kepemimpinan. Hal ini dapat dikategorikan ke dalam 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

  1. Tingkatan organisasi, yaitu hubungan organisasi dengan publik atau masyarakat. Hal  yang mempengaruhi meliputi; strategi, tujuan organisasi, struktur organisasi, dan penggunaan sumber daya yang tersedia
  2. Tingkatan proses, adalah arus kerja yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Hal ini mencakup; produk design process dengan baik, distribution process dan billing process
  3. Tingkatan pekerjaan, ialah output organisasi diproduksi atau dilaksanakan oleh individu sesuai dengan keinginan pelanggan (stakeholders). Faktor yang terlibat dalam tingkatan ini meliputi; hiring and promotion, responsibilities and standard, feed back, reward dan training.