Kinetika Reaksi

Dear sobat … Ini adalah postingan tentang mata kuliah kimia dasar pada jurusan pertanian UNS Solo. Materi Kinetika Reaksi ini merupakan sebuah pembahasan menarik yang mungkin perlu dikaji.

Kinetika Reaksi

Menurut hukum aksi masa, laju reaksi kimia pada suhu tertentu dinyatakan sebagai banyaknya zat yang bereaksi per satuan waktu, bergantung hanya pada konsentrasi zat yang mempengaruhin lajunya. Zat yang mempengaruhi laju biasanya adalah suatu zat pereaksi atau lebih, kadang salah satu hasil zat reaksi dan kadang suatu suatu katalis yang tidak muncul dalam dalam persamaan kimia menyeluruh yang diseimbangkan. Ketergantungan laju pada konsentrasi sebagai keseimbangan langsung, dimana konsentrasi muncul dala pangkat nol, satu, atau dua. Pangkat konsentrasi ini disebut  ordo reaksi terhadap zat ini. (Rosenbarg, 1992)

Daya (laju) suatau reaksi kimia sama dengan hasil kali massa aktif (konsentrasi) pereaksi dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan) dengan setiap massa aktif meningkat sampai daya tertentu. Daya tertentu tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak disimpulkan dari persamaan reaksinya. Hukum Gulberd dan Waage tersebut dikenal sebagai hukum aksi massa. Kinetika Reaksi

Suatu laju reaksi ditentukan oleh sifat-sifat dari senyawa yang bereaksi, suhu serta konsentrasi dari reaktan-reaktan yang ada. Suhu yang meningkat akan diikuti atau akan menyebabkan kecepatan reaksi akan semakin cepat. Berdasarkan kenyataan yang ada terdapat beberapa reaksi yang apabila terjadi kenaikan suhu 100C dapat meningkatkan laju reaksi sebesar dua kalinya. Bila konsentrasi meningkat akan dapat pula mempercepat laju reaksi, akan tetapi beberapa reaksi ordo nol, konsentrasi tidak berpengaruh. Hal ini dikarenakan sifat reaksi tersebut jika ditambah suatu apapun reaksi tidak dapat dipercepat. (Sukarjo, 1999)

Jika suatu zat dipanaskan, pertikel-partikel zat tersebut menyerap energi kalor. Pada suhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk, karena energi aktivasi mudah terlampaui, dengan dewnikian reaksi berlangsung lebih cepat (Suroso,2002)

Pada umumnya reaksi-reaksi berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, misalnya reaksi penetralan asam oleh basa dan reaksi peledakan dinamit. Ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat sehingga seakan-akan tidak berjalan sama sekali, misalnya reaksi antara hidrogen dengan oksigen. Campuran kedua zat ini dapat disimpan untuk waktu yang cukup lama. Sebelum dapat teramati hasil realsinya, yaitu air. Untuk dapat menyatakan lambat atau cepatnya suatu reaksi, dikemukakan konsep ”Kecepatan Reaksi” (Laju Reaksi, Kinetika Reaksi). Kecepatan reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. Suatu reaksi akan berlangsung dengan cepat, jika tabrakan molekul-molekul dari zat yang bereaksi banyak dan sering terjadi. (Anonim, 2006) Kinetika Reaksi

Dalam ilmu kimia, laju reaksi menunjukan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah (Anderton,1997)

Untuk mempercepat laju rekaksi ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu memperbesar energi kinetik suatu molekul atau menurunkan harga Ea. Kedua cara itu bertujuan agar molekul-molekul semakin banyak memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak (Ryan,2001)

Penyelidikan tentang reaksi yang bertujuan untuk menentukan hukum laju dan konstanta laju, seringkali dilakukan pada beberapa temperature. Idealnya langkah pertama untuk mengenali semua produknya, dan untuk menyelidiki ada tidaknya antar hasil sementara dan reaksi samping. (Atkins,1999)

Kinetika Reaksi

Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada pula yang berlangsung lambat. Cepat rambatnya suatu reaksi dinyatakan sebagai laju reaksi atau kecepatan reaksi. Pengertian kecepatan reaksi atau laju reaksi itu sendiri adalah besarnya perubahan konsentrasi/jumlah zat-zat dalam reaksi kimia tiap satuan waktu. Laju reaksi dinyatakan dalam satuan konsentrasi (mol per liter) dan bukan jumlah mol, agar laju reaksi tidak dipengaruhi oleh skala reaksi. Jika pereaksi ditingkatkan volumenya 2x, jumlah mol akan meningkat 2x pula, namun konsentrasinya tetap sama. Dari pernyataan tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi HCl maka waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan logam Mg akan semakin sedikit, karena laju reaksi berbanding terbalik waktu dan berbanding lurus dengan konsentrasi. Fakto-faktor yang mempengaruhi jumlah tumbukan atau kecepatan reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan zat, temperatur

Penambahan katalis, katalis adalah zat kimia yang dapat mempercepat reaksi dan zat   ini tidak ikut berubah pada akhir reaksi.

Dalam percobaan kali ini menggunakan larutan HCl dengan konsentrasi 1,0 M dapat melrutkan logam Mg dengn waktu 466 detik, 1.2 M HCl 410 detik,1.4 M HCl 310detik, 1,6 M HCl dengan waktu 245 detik, 1,8 M HCL dengan waktu 186detik, 2.0 M HCl dengan waktu 136 detik.

Penentuan standart deviasi digunakan untuk mengetahui besarnya nilai yang menyimpang. Dalam praktikum ini, didapat, SD II > SD I, artinya bahwa ordo reaksinya adlah dua. Untuk menentukan orde reaksi dapat digunakan garis regresi didapat dengan menghubungkan titik-titik antara 1/t dan konsentrasi. Dengan adanya garis regresi dapat diketahui kevalitan data yang telah diperoleh. Kinetika Reaksi