Pokok-Pokok Ajaran Al-Maturudiyah

Pokok-Pokok Ajaran Al-Maturudiyah. Salah satu persoalan yang muncul ketika Rasul saw telah wafat adalah masalah politik dimana Muhammad SAW tidak menetapkan siapa yang menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam. Namun  persoalan itu segera teratasi dengan bersama-sama membiat Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah.  

Persoalan politik kemudian membawa kepada persoalan-persoalan teologi yang kemudian membagi Islam dalam dua aliran teologi yaitu aliran khawarij dan murjiah.  Pada periode selanjutnya muncul pula aliran Mu’tazilah, aliran ini membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis daripada persoalan yang dikembangkan oleh kaum Khawarij, Murjiah, Jabariah dan Qadariah.

Selanjutnya untuk  melestarikan faham mereka, Mu’tazilah menempuh cara yang dikenal dengan al-Minha. Ketegasan kaum Mu’tazilah yang cenderung memaksakan itu menimbulkan reaksi ditengah kaum muslimin karena kebanyakan kaum muslimin justru berkeyakinan sebaliknya.
Dalam kondisi ketegangan itu muncullah dua tokoh yaitu Abu Hasan Asy’ari dan  Abu Mansur al Maturidi, mereka berusaha meluruskan faham agar tetap berpegang teguh pada al-Qur’an dan al-Sunnah sehingga mereka popular disebut sebagai “Akidah Ahlusunnah Waljama’ah”.
Meskipun  kedua  tokoh ini sama–sama beraliran Mu’tazilahtetapi mereka terkadang berbeda pendapat.  Hal ini mungkin karena dilatarbelakangi oleh al-Asy-Ariahbermazhab syafi’iah yang cenderung fatalis/sufistis, sedangkan sistem pemikiran al-Maturidiyah ia tidak bisa  meninggalkan pikiran-pikiran Asy-Ary  dan aliran Mu’tazilah sebab ia tidak lepas dari suasana zamannya. al-Maturidiyahdalam pemikiran teologinya banyak menggunakan rasio. Hal ini mungkin banyak dipengaruhi oleh Abu Hanafiah karena al-Maturidiyah sebagai pengikut Abu Hanafiah.
Selanjutnya al-Maturidiyah mempunyai pengikut yang bernama al-Basdawih, namun tidak selamanya juga sepaham dengan al-Maturidiyahsehingga dalam aliran al-Maturidiyah terbagi dua golongan yaitu golongan al-Maturidiyah Samarkand yaitu pengikut al-Maturidiyah itu sendiri dan golongan al-Maturidiyah Bukharah yaitu pengikut al-Basdawih.
Dalam hal ini nampaknya jika kita lihat perkembangan cara berpikir dewasa ini yang cenderung rasional maka sangat menarik untuk mangkaji alam pemikiran al-Maturidiyah yang rasional tetapi tetap berlandaskan pada Al-quran dan al-sunnah