Contoh Proposal Skripsi

Berikut ini akan saya berikan Contoh Proposal Skripsi yang dapat sahabat gunakan untuk melihat bagaimana seseorang menyusun skripsi dengan mudah. Untuk bagian ini, saya hanya akan memberikan contoh proposal skripsi pada Bab I. Pada posting selanjutnya saya akan memberikan Bab II dan III.

 
Judul Penelitian:  Diagnosis Kesulitan Belajar dalam   Menyelesaikan Soal Soal Matematika

Contoh Proposal Skripsi


A. Latar Belakang Masalah
Membicarakan masalah pendidikan di Indonesia memang cukup menarik, apaIagi ingin membahas lebih mendalam. Namun harus ada pembatasan agar pembicaraan lebih terpusat. Karena komponen pendidikan memang cukup kompleks, maka pembicaraan hanya dibatasi pada salah satu unsur pendidikan yang paling menonjol yaitu sekolah. Sekolah yang arti sebenarnya adalah “waktu luang”, kini bermakna sebagai suatu lembaga pendidikan tempat proses pengasuhan anak secara sistematis dan metodis (Topatimasang, 1998 :5). Ujung tombak pelaksana pendidikan adalab guru di dalam kelas, yang selalu bergulat dengan proses belajar mengajarnya. Menurut Moegiadi, dkk (Marsigit, 1996: 61) lebih dari dua dekade, ahli-ahli kependidikan telah menyadari bahwa kualitas pendidikan sangat bergantung kepada kualitas guru dan praktik-praktik pengajarannya. Menurut Suryanto (2000 : 109) ada beberapa kemungkinan penyebab rnasih kurang baiknya guru mengajar (1) guru sudah memperbaiki pembelajarannya tetapi tidak berhasil, (2) guru tidak berusaha memperbaiki pembelajarannya, atau (3) guru ingin berusaha rnemperbaiki pembelajarannya tetapi tidak tahu caranya.

Sementara diketahui bahwa guru hanyaah salah satu  komponen dalam proses belajar mengajar, karena proses belajar mengajar adalah suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan (Makmun, 2001 155), tentu dua komponen lainnya adalah  tujuan dan siswa.

Tujuan dimaksud adalab apa yang akhimya diharapkan setelah kegiatan belajar mengajar terlaksana. Tujuan ini sudah disusun dalam kurikulurn bahkan secara rinci digariskan dalam GBPP (Garisgaris Besar Program Pengajaran). Sehingga guru tinggal menjalankan sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam GBPP tersebut yang sesekali melakukan pengayaan sesuai kondisi sekolah.

Siswa dengan segala karakteristiknya diharapkan terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin rnelalui berbagai  kegiatan belajar guna mencapai tujuan sesuai dengan tahapan perkembangan yang dijalaninya. Dalam membimbing siswa dengan segala karakteristiknya inilah guru dituntut mempunyai kernampuan yang memadai, sesuai bekal yang diperoleh di bangku kuliah. Bahkan guru dituntut lebih dan itu,  jika menemui siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajaran tententu.

Mata pelajaran yang selama ini masih menjadi momok bagi siswa adalah matematika. Padahal matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat mendasar, yang perlu dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA bahkan di perguruan tinggi. Ada beberapa alasan perlunya siswa belajar matematika. Menurut Johnson dan Myklebust (Abdurrahman, 1999: 252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoretisnya adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis. Menurut Cornelius (Abdurrahman, 1999:253) ada lima alasan perlunya belajar rnatematika, yaitu

Matematika merupakan sarana untuk : (1) berpikir yang jelas dan logis, (2) memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk rnengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

 


Di samping lima alasan perlunya rnatematika diajarkan kepada siswa tersebut di atas, ditambahkan pula oleh Cockroft (1983 :1-5) bahwa:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua bidang studi rmemerlukan ketrampilan  matematika yang sesuai, (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalarn berbagai cara (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis,  ketelitian, dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha rnemecahkan masalah yang menantang.

 


Begitu pentingnya matematika bagi siswa, namun kenyataannya banyak siswa SMU yang masih kurang bagus penguasaan rnatematikanya, bisa dilihat perolehan rata-rata NEM Matematika untuk Program Studi IPA mengindikasikan bahwa rnereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika atau dalam belajar matematika. Kenyataan seperti ini sangat menggugah pemerhati maupun pelaksana pendidikan di Kabupaten Bone khususnya untuk segera melakukan usaha-usaha guna memperbaiki kondisi tesebut. Salah satu usaha yang ingin dilaksanakan dalam penelitian ini adalah diagnosis, yaitu untuk rnengungkap kesulitan belajar maternatika bagi siswa SMU. Tentu dalarn hal ini guru yang bersangkutan lebih tahu tentang kondisi siswanya, yaitu kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan siswa. Namun untuk mengetahui kesulitan sebagai penyabab kesalahan tersebut belum tentu semua guru rnengetahui. Oleb karena itu penelitian ini selain dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesalahan juga untuk mengetahui dugaan kesulitan sebagai penyebab kesalahan.
B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan  latar belakang di atas, pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apa  jenis- jenis  kesalahan siswa SMA Negeri 1 Watampone dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
  2. Bagaimana menemukan kesulitan yang diduga menjadi penyebab kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
  3. Bagaimana menentukan pada aspek kognitif mana siswa banyak melakukan kesalahan.

C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah yang dipertajam oleh pertanyaan penelitian diatas maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi jenis kesalahan yang dilakukan siswa.
  2. Menentukan kesulitan-kesulitan yang diduga menjadi penyebab kesalahan tersebut.
  3. Menentukan pada aspek kognitif mana siswa banyak melakukan kesalahan.

D. Batasan Istilah
Menghindari adanya perbedaan presepsi, dalam penilitian ini dipandang perlu dikemukakan batasan tentang istilah-istilah yang digunakan. Batasan istilah berikut ini adalah istilah kunci dari penelitian yang dilakukan :

  1. Diagnosis kesulitan belajar  adalah Menurut  Makmun ( 2001 : 309) diagnosis kesulitan belajar diartikan sebagai suatu proses upaya untuk memahami jenis, karakteristik dan latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun, mempergunakan berbagai data, informasi selengkap dan seobyektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahannya.
  2. Kesulitan Belajar  adalah kesulitan- kesulitan dalam menyelesaikan soal- soal matematika.
  3. Jenis-jenis kesalahan adalah jenis kesalahan menjawab soal-soal matematika yang dilakukan siswa diidentifikasi menurut petunjuk yang diadopsi dari beberapa pakar diantaranya adalah : Lerner (1981 : 367), Radatz ( Movshovits & Zaslavsky, 1987 : 3-14), McKillip dan Davis (Suryanto, 2001 : 169), Sleeman (1989: 551-568), Somerset (1997/1998 : 39).

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan informasi bagi guru matematika jika pada suatu saat rnenghadapi masalah yang sama. Minimal ada tambahan referensi, terutama pada bagian penanganan kasus serupa.

Adapun kegunaan penelitian ini bagi sekolah adalah menjadi bahan informasi yang berguna dalam menentukan program-program yang berkaitan dengan pelajaran tambahan di sekolah. Kepada guru matematika agar diberi kesempatan atau bahkan waktu Iebih agar dapat dipergunakan untuk mengadakan pengajaran remidial, jiká mungkin.