Pengertian Minat Belajar Matematika. Menurut Poerwadarminta (2003) mengemukakan bahwa minat adalah gairah, keinginan dan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan Winkel (1983) menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaan merupakan faktor psikis yang non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat/gairah siswa dalam melakukan aktivitas belajar. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif.
Menurut Slameto (2003) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat tersebut.
Menurut Crow (1988), minat adalah kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong siswa untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau aktivitas, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri.
Minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat(Kartono, 1990). Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi.
Loekmono (1994) mengatakan bahwa minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi, kerja dan kegiatan-kegiatan lain. Minat pada suatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian yang spontan terhadap bidang tersebut.
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing siswa (Gie, 1995).
Menurut Sudarsono (2003) menyatakan bahwa minat merupakan sikap ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut. Crow (1988) mengatakan bahwa sikap itu tumbuh dan berkembang sebagaimana terjadi pada pola tingkah laku yang bersifat mental dan emosi lainnya. Sikap mempengaruhi pelahiran pengalaman seseorang individu dan bersumber desakan atau dorongan di dalam hati.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, terlihat adanya beberapa unsur yang terkandung dalam pengertian minat, unsur-unsur tersebut adalah :
1) Perasaan senang
2) Perhatian siswa
3) Kemauan dalam belajar dan
4) Keterlibatan siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud minat belajar dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana siswa merasa senang dan memberi perhatian pada mata pelajaran serta kemauan dalam belajar yang menimbulkan sikap keterlibatan setiap orang yang ingin belajar.
Unsur-unsur Minat Belajar Matematika
Adapun unsur-unsur minat dalam belajar adalah:
1. Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Suryabrata (1989), perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Kemudian Sumanto (1984) berpendapat bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.
Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.
2. Perasaan
Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.
3. Motif
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan subjek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Suryabrata (1989), motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan.
Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab mengapa anak didik tidak tertarik untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat anak didik, sehingga anak didik yang pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minat untuk belajar.
Jadi, motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar.
Baca juga tentang judul penelitian eksperimen matematika dan COntoh Metode Penelitian deskriptif Kuantitatif