Artikel Pemahaman Matematis

Dalam proses pembelajaran matematika, pemahaman matematis merupakan bagian yang sangat penting. Menurut Schoenfeld (Kesumawati, 2010:23), pemahaman matematis merupakan landasan penting untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah matematika maupun masalah sehari-hari. Berpikir secara matematis berarti: (1) mengembangkan suatu pandangan matematis, menilai proses dari matematisasi dan abstraksi, dan memiliki kesenangan untuk menerapkannya, dan (2) mengembangkan kompetensi dan menggunakannya dalam pemahaman matematis. Implikasinya adalah bagaimana seharusnya guru merancang pembelajaran dengan baik, serta mampu mengidentifikasi karakteristik pembelajaran sehingga mampu membantu siswa dalam membangun pemahamannya secara bermakna.

Artikel Pemahaman Matematis

Agar pembelajaran matematika lebih bermakna, perlu memperhatikan tujuan pembelajaran yang bersifat “formal” dan tujuan yang bersifat “material”.Tujuan yang bersifat formal lebih menekankan kepada penataan nalar dan pembentukan kepribadian siswa.Sedangkan tujuan yang bersifat material lebih menekankan kepada kemampuan pemahaman matematis terkait dengan pemecahan masalah dan penerapan matematika.

Dalam NCTM (1989. b), dipaparkan bahwa pemahaman matematis merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip pembelajaran matematika.Pemahaman matematis lebih bermakna jika dibangun sendiri oleh siswa.Oleh karena itu, kemampuan pemahaman tidak dapat diberikan dengan pemaksaan. Menurut Sumarmo (Kesumawati, 2010: 24), pemahaman matematis adalah pemahaman yang meliputi: (1) pemahaman induktif, meliputi: pemahaman dalam melaksanakan perhitungan rutin, algoritma, dan menerapkan rumus pada suatu kasus matematis, (2) pemahaman intuitif, meliputi: pemahaman dalam membuktikan kebenaran suatu teorema dan mengaitkansatu konsep dengan konsep lainnya.

Berdasarkan KTSP (Depdiknas, 2006: 2), pemahaman konsep merupakan kompetensi yang harus ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur secara luwes, akurat, efisien, dan tepat.Sehingga dapat didefinisikan bahwa pemahaman konsep adalah pemahaman tentang konsep-konsep matematika, operasi, dan relasi dalam matematika.Sejalan dengan hal tersebut, Kesumawati (2010: 25) menegaskan bahwa siswa dikatakan memahami konsep jika mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh serta non contoh dari konsep yang dipelajari, mengembangkan kemampuan koneksi matematis antar berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide tersebut saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahaman yang menyeluruh. Sedangkan siswa dikatakan memahami prosedur jika mampu mengenali prosedur tersebut (sejumlah langkah-langkah dari kegiatan yang dilakukan) yang di dalamnya termasuk aturan algoritma atau proses menghitung yang benar.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematis adalah pengetahuan siswa tentang konsep, prinsip, prosedur, dan kemampuan siswa menggunakan strategi penyelesaian terhadap suatu masalah yang disajikan. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemahaman matematis berarti orang tersebut telah mengetahui apa yang dipelajarinya, langkah-langkah yang dilakukan, dapat menerapkan kaidah-kaidah matematika dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, Kesumawati (2010) menyatakan bahwa untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis diperlukan beberapa indikator. Adapun indikator yang menunjukkan pemahaman matematis antara lain sebagai berikut:

  • Menyatakan ulang definisi suatu konsep.
  • Mengidentifikasi keterkaitan antara konsep yang dipelajari.
  • Memilih, menggunakan, dan memanfaatkan prosedur atau operasi yang sesuai dengan masalah yang diberikan.
  • Kemampuan memecahkan masalah berdasarkan sifat-sifat suatu objek yang dipelajari.

Baca juga tentang Membuat Rumusan Masalah Penelitian dan Pembelajaran Investasi dalam Matematika