Permainan Kartu dalam Pembelajaran Matematika

Abad baru memberikan tantangan yang berat, sehingga memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mampu berperan di era perdagangan bebas, mampu bersaing dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Salah satu alternatif yang mutlak dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat khususnya dibidang pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan sumber daya manusia sumber daya manusia ini pada prinsipnya dapat dilakukan antara lain melalui proses pembelajaran yang efisien.

Permainan Kartu dalam Pembelajaran Matematika

Tugas guru yang utama adalah membantu siswa melakukan kegiatan baik secara perorangan maupun secara kelompok. Untuk itu guru harus mampu membuat perencanaan kegiatan belajar-mengajar yang tepat bagi setiap siswa dan kelompok serta mampu melaksanakannya. Untuk membuat perencanaan yang tepat, guru dituntut mampu mendiagnosis kemampuan akademis siswa, memahami gaya belajar-mengajar, minat siswa, dan sebagainya.

Untuk mata pelajaran biologi memang bagi sebagian siswa SMP agak membosankan dalam pembelajarannya. Karena sebagian besar mata pelajarannya dijelaskan dengan metode ceramah. Belum lagi minimnya praktikum untuk siswa SMP membuat proses transfer belajar siswa menjadi kurang bermakna. Meskipun sudah banyak SMP yang dikategorikan menjadi Sekolah Standar Nasional namun itu tidak menjamin dalam proses pembelajaran biologi siswa sudah belajar secara maksimal dan bermakna. Karena guru-guru masih menggunakan metode konvensional yang kurang inovatif dan menyenangkan. Belum lagi kebanyakan materi lebih banyak teorinya dan sedikit atau bahkan tidak pernah praktik. Akibanya hasil belajar siswa kurang maksimal dan siswa banyak yang nilainya tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan mereka harus mengikuti program remedial. Selain itu keaktifan siswa di kelas juga rendah. Kebanyakan dari mereka cenderung kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran berlangsung. Banyak dari mereka yang ramai, ribut, dan bermain sendiri. Maka dari itu akan sangat menyenangkan bila menerapkan konsep pembelajaran dengan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif melalui suatu permainan

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal, diperlukan perubahan dalam metode, model, ataupun media pembelajaran di sekolah. Selain itu juga supaya siswa dapat mengoptimalkan potensinya. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan siswa dapat menemukan dan menerapkan ide-ide mereka maka guru harus dapat berperan aktif. Apalagi sejak digulirkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mau tidak mau guru harus mampu merancang pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik untuk lebih aktif, kreatif, dan berpikir kritis. Salah satu tugas guru yang sangat penting dalam proses belajar mengajar adalah menciptakan situasi belajar yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat. Suasana yang demikian akan selalu berdampak positif pada pemahaman dan hasil belajar yang optimal. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor yang paling berpengaruh adalah minat dan motivasi. Disamping kedua faktor tersebut masih ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar seperti pendekatan model pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mempunyai kemampuan dalam memilih pendekatan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang tepat akan menunjang hasil belajar, dan sebaliknya model pembelajaran yang tidak tepat akan mengakibatkan siswa jenuh dan hasil belajar kurang optimal.

Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan khususnya biologi tergantung dari berbagai faktor, antara lain siswa itu sendiri, materi pelajaran, guru dan orang tua, serta strategi belajar mengajar yang disiapkan oleh guru. Paling tidak guru harus menguasai materi yang diajarkan dan terampil dalam mengajarkannya. Dalam menyiapkan materi pelajaran sampai pada saat pelaksanaannya, guru harus selektif menentukan strategi belajar mengajar yang akan diterapkan. Hal ini tergantung dari pendekatan dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut. Jadi pendekatan yang perlu dikembangkan sebagai alternatif yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien adalah metode yang benar-benar melibatkan siswa selama proses belajar berlangsung.

Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung adalah model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Dalam model ini siswa diberikan kesempatan bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan suatu masalah, mendiskusikan masalah tersebut dan mencari jalan pemecahannya. Selain itu juga memungkinkan seorang guru untuk mengontrol keaktifan atau peran serta siswa dalam proses pembelajaran serta tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yanmg diberikan. Dalam model pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator, selain itu model pembelajaran ini juga memungkinkan guru dapat memberikan perhatian kepada siswa.

Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam penerapan strategi pembelajaran aktif adalah teknik pembelajan ”Permainan Kartu Indeks”. Dalam teknik pembelajaran ini, siswa dilatih untuk bekerjasama dengan temannya untuk saling membantu dalam belajar. Kerjasama dapat memberi kesempatan siswa untuk terlibat dalam sebuah permainan belajar, bertanggung jawab terhadap pelajaran, serta aktif dalam merespon setiap pertanyaan yang diajukan. Dengan begitu pembelajaran biologi akan semakin menarik, menyenangkan, dan lebih bermakna. Dalam pembelajaran ini, guru akan membuat pertanyaan dan jawaban dalam bentuk kartu indeks yang dibagikan kepada siswa. Selain itu, juga dapat dikembangkan dalam bentuk gambar yang menghadirkan ilustrasi mengenai materi yang akan dipelajari. Proses pembelajaran melalui permainan kartu indeks kemudian dilanjutkan dengan meminta siswa mempersentasekan materi sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan dapat dengan mudah memahami materi yang dipelajari.

Untuk itulah dengan menggunakan teknik pembelajaran dengan permainan kartu indeks ini diharapkan keaktifan akademik siswa di kelas meningkat diikuti dengan peningkatan hasil belajarnya sekurang-kurangnya 85% siswanya mencapai ketuntasan belajar.

Penelitian ini dilakukan untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Diharapkan dari penelitian ini bukan hanya guru yang aktif, tetapi siswa juga aktif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai.

Baca juga tentang Contoh Tujuan Penelitian dalam Skripsi dan Pembelajaran Tipe Nested dalam Matematika