Biografi Cut Nyak Dien

Apa kalian tahu Cut Nyak Dien? Ya dia adalah pahlawan nasional wanita dari Aceh yang sangat terkenal . Ingin tahu lebih lanjut? Mari kita simak berikut ini. Dia lahir di Lampadang provinsi Aceh pada tahun 1850. Cut Nyak Dien pernah menikah di  usia 12 tahun dengan Teuku Cik Ibrahim Lamnga.

Namun sang suami gugur pada suatu pertempuran di Gletarum,Juni 1878. Setelah itu ia berjanji akan menikahi orang yang ikut membalaskan dendam suaminya. Kemudian ia menikah kembali dengan Teuku umar yang juga seorang pejuang. Mereka pun berjuang bersama  sejak tahun 1893 hingga Maret 1896. Sang suami (Teuku Umar) sangat cersik, ia berpura-pura bekerjasama dengan belanda padahal untuk mengambil persenjataan dan perlengkapan perang lainnya. Semetara itu Cut Nyak Dien ikut berjuang di kampung halaman Suaminya.

Teuku umar pun kembali setelah mendapat cukup banyak persenjataan dan karena sudah di ketahui oleh Belanda yang pada akhirnya Tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur dalam pertempuran sengit di Meulaboh. Namun Cut Nak Dien tidak menghentikan perjuangannya melawan Belanda. Ia tidak mau berdamai dengan Belanda yang sudah ia juluki “kafir-kafir”. Dia mengalami perjuangan berat, karena dia menyerang lewat hutan-hutan, itulah mengapa perjuangan nya bersama pasukan sangat berat dan mengkhawatirkan. Encok dan rabun merupakan penyakit yang di derita oleh beliau, pasukannya pun membuat kesepakatan karena prihatin dengan penyakit Cut Nyak Dien. mereka akan  menyerahkan Cut Nyak Dien kepada belanda dengan syarat memperlakukannya dengan terhormat, Belanda pun menyetujuinya.
Selama Cut Nyak Dien menjadi tahanan, ia tetap dikunjungi oleh orang-orang yang menyayanginya, oleh sebab itu belanda menjadi curiga dan mengasingkannya di Sumedang,Jawa Barat pada tanggal 11 Desember 1905. Akhirnya Cut Nyak Dien pun wafat di pengasingan pada 6 November 1908 di Sumedang, Jawa Barat. Dan pahlawan nasional yang masih dikenal hingga sekarang. baca juga biography Ibnu Taimiyah
Nah bagaimana kisahnya? Menarik bukan? Semoga sikapnya yang pantang menyerah bisa menginspirasi kita juga untuk pantang menyerah dalam menjalani kerasnya hidup pada masa kini.Semoga bermanfaat bagi kita semua khusus nya kaum wanita yang berhati lembut namun dapat menjadi sekuat baja.