Bagi sebagian orang awam, mereka percaya akan adanya hantu di muka bumi ini, namun tak sedikit pula yang tidak mempercayai keberadaannya. Dalam pemahaman mengenai keberadaan hantu, banyak orang yang salah dalam memahaminya.
Lalu bagaiamanakah Islam memandang hal ini?
Pada kenyataanya, Allah menciptakan dua alam yang berbeda yaitu alam nyata atau yang tampak dengan alam ghaib yang artinya tidak tampak. Sama halnya dengan alam nyata yang dihuni oleh manusia, alam ghaib pun memiliki penghuni seperti jin.
Jin sendiri memiliki sifat yang sama dengan manusia, yaitu ada yang jahat dan ada yang baik. Jin jahat ini biasanya menjadi pengganggu bagi manusia. Misalnya dengan membuat manusia ketakutan. Mereka berbuat hal-hal aneh dan menakutkan.
Banyak orang percaya bahwa hantu adalah jelmaan dari orang yang sudah meninggal. Namun dalam Islam, roh orang yang sudah mati akan dijaga dan ditempatkan di tempat yang sudah ditetapkan hingga datangnya hari kiamat. Islam sendiri tidak menolak adanya keberadaan makhluk halus. Tentu kita masih ingat dengan salah satu bunyi dari rukun iman yang mengatakan bahwa kita harus mengimani adanya perkara-perkara ghaib.
Keberadaan malaikat, jin dan makhluk halus juga diterangkan dalam Al-Qur’an. Tak hanya itu perbuatan sihir juga tak luput dari penjelasan yang menurut Al-Qur’an dapat dilakukan oleh orang-orang yang melampau batas. Jika keberadaan mereka ini saja dijelaskan dalam firman Allah, maka itu artinya jika kita menolak perwujudan mereka, kita merupakan orang-orang yang menolak ayat-ayat Allah.
Rasulullah besabda, “Tidak ada penularan, tidak ada pengauh atau tanda bahaya suara burung dan tidak ada hantu.” (Hadist riwayat Imam Muslim)
Dalam hadist tesebut, Rasulullah mencoba menjelaskan mengenai beberapa tahayul yang sudah menjadi kepercayaan orang Arab jahiliyah pada waktu itu.
Beliau menjelaskan bahwa tidak semua penyakit bisa menular, perkara yang menyebutkan bahwa siulan atau suara burung mengandung arti tertentu adalah perkara yang tidak benar atau karut. Hal yang sama dengan hantu yang bergentayangan, menurut Rasulullah hantu itu tidak bewujud sama sekali.