Dewasa ini, pergaulan bebas di kalangan remaja menjadi topik hangat bagi setiap orang. Gaya hidup bebas yang berasal dari negara asing mulai masuk ke negara kita. Jelas gaya hidup bebas tersebut sangat kontras dengan adat dan budaya ketimuran negara kita. Di tengah-tengah cibiran masyarakat tentang pergaulan bebas, grafik remaja yang terjerumus pergaulan bebas semakin tinggi. Topik pergaulan bebas ini sangat pas diangkat ke sebuah karya tulis ilmiah, khususnya bagi mahasiswa fakultas psikologi yang akan menyusun tugas akhirnya.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah, penyusun memang diharuskan untuk melakukan survey dan terjun ke lapangan langsung untuk mengumpulkan informasi. Tetapi bila Anda berencana untuk membuat karya tulis ilmiah tentang pergaulan bebas, Anda tidak perlu harus merasakan terjerumus ke pergaulan bebas untuk mengumpulkan informasi. Mulailah mencari narasumber atau orang-orang yang menjadi korban pergaulan bebas untuk mengumpulkan fakta-fakta.
Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Pergaulan Bebas
Ketika mengumpulkan informasi untuk karya tulis ilmiah tentang pergaulan bebas, Anda bisa mulai menentukan poin-poin apa saja yang harus terkandung dalam tulisan Anda. Berikut contoh poin-poin penting yang harus ada dalam karya tulis ilmiah tentang pergaulan bebas:
- Apa saja jenis-jenis pergaulan bebas
- Siapa saja korban pergaulan bebas
- Dimana tempat yang biasa menjadi lokasi untuk melakukan pergaulan bebas
- Kapan korban mulai terjerumus pergaulan bebas
- Mengapa korban bisa sampai terjerumus dalam pergaulan bebas
- Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tingkat pergaulan bebas dan memberi pencerahan kepada korban pergaulan bebas
Keenam poin ini mengandung prinsip 5W + 1H yang memang harus ada di setiap karangan. Sebelum mulai menulis karya ilmiah, Anda dapat mencari referensi bagaimana contoh karya tulis ilmiah tentang pergaulan bebas melalui internet, buku, berita dan lain-lain. Pendekatan diri pada narasumber sangat penting agar dapat membangun komunikasi yang nyaman baik bagi penulis maupun narasumbernya sendiri. Mengingat ini adalah topik yang sensitif, sangat disarankan untuk memilih narasumber yang sudah dikenal atau dari kenalan kerabat Anda.