Contoh Wawancara dengan Guru

Untuk mendapatkan suatu informasi mengenai sesuatu hal, kita dapat menggunakan berbagai metode. Berbagai cara yang biasa dipakai adalah metode survey, wawancara, studi pustaka, dll. Survey biasanya dilakukan pada lembaga tertentu, atau bisa juga pada responden dalam jumlah banyak. Studi pustaka dapat membantu kita mendapatkan informasi yang kita inginkan. Caranya adalah dengan mencari atau mengkaji berbagai pustaka yang ada di perpustakaan, atau tempat baca buku lainnya. Sedangkan wawancara merupakan suatu metode untuk mendapatkan informasi yang melibatkan sekurang-kurangnya dua orang, satu sebagai pewawancara, dan yang lain sebagai narasumber.

Wawancara dapat dilakukan oleh siapapun asalkan sang narasumber bersedia untuk melakukan wawancara. Pewawancara akan memberikan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber, yang nantinya jawaban ini akan diolah menjadi suatu informasi. Berikut adalh bentuk-bentuk wawancara yang ada:

Contoh Wawancara dengan Guru

  • Wawncara berita
  • Wawancara pribadi
  • Wawancara kelompok
  • Wawancara dadakan
  • Wawancara kelompok
  • Wawancara telepon.

Sedangkan jenis wawancara juga terbagi dalam beberapa macam, yaitu:

  • Wawancara bebas
  • Wawancara terpimpin, dan
  • Wawancara bebas terpimpin

Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, biasanya siswa akan diminta untuk melakukan praktek sederhana mengenai wawancara ini. Wawancara yang ditugaskan ini juga hanya dalam lingkup sekolah saja. Tujuannya adalah untuk melatih siswa agar menjadi lebih berani dan juga melatih keterampilan, bukan hanya teori saja. Siswa dapat memilih guru, kepala sekolah, petugas TU, petugas perpustakaan, dll untuk dijadikan sebagai narasumber. Pemilihan nara sumber dapat disesuaikan dengan informasi apa yang ingin kita dapatkan. Misalnya kita ingin mengetahui mengenai hasil belajar dan perkembangan belajar kelas tertentu, kita bisa memilih guru sebagai narasumber, karena guru yang bertugas langsung dalam proses belajar mengajar di kelas.

Dalam melakukan wawancara, seorang pewawancara harus sopan dan santun dalam mengajukan pertanyaan. Diawal pembicaraan paling tidak ada pembuka sebagai basa-basi dan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan inti. Bisa juga diselingi sedikit candaan agar tidak terlalu tegang dan suasananya lebih akrab. Contoh percakapan pembuka antara siswa dan guru:

Siswa    : selamat siang, Pak/Bu..?
Guru    : Iya, selamat siang.
Siswa    : maaf, apakah Bapak/Ibu sedang sibuk?
Guru    : Oh tidak, bagaimana Nak?
Siswa    : Ini Pak/Bu, kami ada tugas untuk melakukan wawancara dengan Bapak/Ibu mengenai hasil  belajar siswa di kelas X1, kira-kira Bapak/Ibu ada waktu atau tidak?
Guru    : oh iya, tentu saja ada. Ini tugas untuk mata pelajaran bahasa Indonesia ya?
… dan seterusnya.