Penyebab Terjadinya Epilepsi

Epilepsi adalah penyakit saraf yang disebabkan oleh gangguan komunikasi neuron yang dapat berdampak pada gangguan fisik dan mental serta kognitif. Penyebab terjadinya epilepsi adalah karena adanya kelainan bangkitan listrik di jaringan saraf yang tidak terkontrol dengan baik sebagian maupun seluruh bagian otak. Selain itu, penyebab lain dari penyakit epilepsi antara lain sebagai berikut.

Pertama adalah karena stroke atau kerusakan otak lain. Kedua, kurangnya oksigen saat dilahirkan. Ketiga, cedera kepala saat masa anak-anak atau dewasa. Selain itu, adalah karena tumor otak. Kemudian, infeksi seperti meningitis atau ensefalitis. Selanjutnya, kadar abnormal zat-zat dalam tubuh seperti natrium dan gula darah. Di samping itu, kondisi genetik sehingga mengakibatkan cedera otak.

Penyebab Terjadinya Epilepsi

Sementara itu, penyakit epilepsi juga disebabkan oleh tidak normalnya aktivitas sel otak dan kejang-kejang. Sehingga, hal ini berdampak pada proses kordinasi otak. Kejang-kejang dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara total, gerakan menghentak yang tidak terkontrol pada tangan dan kaki, serta kebingungan temporer. Beberapa hal yang dapat menyebabkan adalah sebagai berikut.

Pertama, faktor keturunan. Faktor keturunan dan riwayat kesehatan keluarga dapat menyebabkan epilepsi.Kedua, gangguan fisik dan mental. Faktor selanjutnya adalah karena trauma di bagian kepala.
Beberapa faktor lain yang memicu epilepsi adalah kedinginan, kelelahan, kelaparan, kecapaian, dan kurang tidur. Sehingga, penderita penyakit epilepsi sebaiknya memerhatikan kualitas hidup yang baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara isirahat yang cukup serta menjalani pengobatan. Namun, apabila pederita penyakit ini tidak mematuhi aturan dalam perawatan medis atau mengkonsumsi obat, maka penyakit epilepsi ini akan kambuh atau menyerang si penderita.

Ditinjau dari sudut pandang psikologis, penyakit epilepsi akan berdampak pada penurunan kualitas hidup. Apabila penyakit epilepsi di derita anak, maka penyakit ini akan berdampak pada perkembangan intelejensi dan IQ. Sementara itu, ditinjau dari segi sosial, penderita penyakit ini kemungkinan akan memiliki rasa malu dan bahkan frustasi. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga memberikan dukungan moral bagi anggota keluarga yang menderita epilepsi.