Penyebab Terjadinya Fatamorgana

Fatamorgana merupakan istilah yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khayal dan tidak mungkin untuk dicapai. Contoh fenomena fatamorgana adalah suatu permukaan yang sangat tampak berkilat seperti melihat permukaan air. Fenomena fatamorgana biasanya terjadi di tanah yang lapang misalnya padang pasir atau padang es. Pada gurun pasir, misalnya seringkali terjadi fenomena fatamorgana yaitu di padang pasir terlihat seperti danau atau air. Padahal, hal ini sesungguhnya merupakan pantulan cahaya dari langit dan mengenai udara panas kemudian cahaya ini dipantulkan. Udara panas ini berfungsi seperi cermin dan hal ini juga dapat terjadi di tanah lapang ketika cuaca sangat panas.

Peristiwa fatamorgana disebut juga mirage atau sebuah ilusi atau kekeliruan dalam penglihatan yang terkadang terlihat pada wilayah pada wilayah gurun pasir atau di jalan aspal yang rata maupun trotoar. Fatamorgana akan menampakkan pemandangan seperti genangan air atau suatu cermin. Sementara itu, benda-benda yang letaknya jauh misalnya pohon akan terlihar terbalik.

Penyebab Terjadinya Fatamorgana

Sementara itu, penyebab terjadinya fatamorgana dapat dijelaskan dalam ilmu fisika sebagai berikut. Pertama, diawali dengan perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas. Kemudian, udara dingin memiliki kerapatan yang lebih berat dan pekat sedangkan udara panas memiliki kerapatan yang lebih rendah. Setelah itu, ketika fatamorgana terjadi, keadaan lapisan udara yang panas dan yang berada lebih dekat dengan tanah akan terperangkap oleh lapisan udara yang kebih dingin diatasnya.

Sehingga, cahaya mengalami pembiasan ke arah garis horizontal pada pandangan lalu berjalan ke atas karena pengaruh internal total. Setelah itu, pemantulan internal total atau total internal factor merupakan proses pemantulan cahaya pada permukaan batas antara satu medum dengan yang lain yang memiliki indeks bias lebih kecil. Sehingga, cahaya akan berjalan di dalam medium yang memiliki bias tinggi seperti kaca, plastik, dan air ke medium yang memiliki indeks bias lebih rendah misalnya udara. Akibatnya, hal ini menimbulkan gambar yang bersifat semu dan terbalik dan membentuk fatamorgana.