Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional (EI). Menurut Le Dove (Goleman, 1999) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi antara lain:

1. Fisik. Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang adalah anatomi saraf emosinya. Bagian otak yang digunakan untuk berfikir yaitu konteks (kadang kadang disebut juga neo konteks). Sebagai bagian yang berada dibagian otak yang mengurusi emosi yaitu system limbic, tetapi sesungguhnya antara kedua bagian inilah yang menentukan kecerdasan emosi seseorang.

  • Konteks. Konteks berperan penting dalam memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis mengapa mengalami perasaan tertentu dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk  mengatasinya. Konteks khusus lobus prefrontal, dapat bertindak sebagai saklar peredam yang memberi arti terhadap situasi emosi sebelum berbuat sesuatu.
  • Sistem limbic. Bagian ini sering disebut sebagai emosi otak yang letaknya jauh didalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggung jawab atas pengaturan emosi dan implus. Sistem limbic meliputi hippocampus, tempat berlangsungnya proses pembelajaran emosi dan tempat disimpannya emosi. Selain itu ada amygdala yang dipandang sebagai pusat pengendalian emosi pada otak.

2. Psikis. Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian individu, juga dapat dipupuk dan diperkuat dalam diri individu.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosi seseorang yaitu secara fisik dan psikis. Secara fisik terletak dibagian otak yaitu konteks dan sistem limbic, secara psikis meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan non keluarga.

Dimensi Kecerdasan Emosional (EI)

Goleman (1999)mengemukakan lima dimensi kecerdasan emosional, yaitu: kesadaran diri, motivasi diri, pengaturan diri, empati, dan keterampilan sosial. Adapun penjelesannya sebagai berikut:

1. Kesadaran Diri

Menurut Goleman (1999) kesadaran diri adalah mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber daya, dan intuisi. Sejalan dengan itu, Stein dan Book (2002) berpendapat bahwa kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan mengapapa merasakannya seprti itu serta bagaimana pengaruhnya terhadap orang lain. Kecakapan emosi yang terkait dengan aspek ini meliputi: kesadaran emosi, penilaian diri secara akurat, dan percaya diri (Goleman, 1999).

Penilaian diri secara akurat adalah mengetahui sumber daya batiniah, kemampuan, dan keterbatasan diri. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) menyadari tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya, (b) menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalamannya, (c) terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri, (d) menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan perspektif yang luas.

Percaya diri adalah keyakinan tentang harga diri dan kemampuan diri sendiri. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) tampil berani dengan keyakinan sendiri dan menyatakan keberadaannya, (b) berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan bersedia berkorban demi kebenaran, (c) tegas dan mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti dan tertekan.

2. Pengaturan Diri

Pengaturan diri adalah mengelola kondisi, implus, dan sumber daya sendiri. Kecakapan emosi yang terkait dengan aspek ini meliputi: pengendalian diri, dapat dipercaya, hati-hati, adaptabilitas, dan inovatif (Goleman, 1999).

Pengendalian diri adalah menjaga agar emosi dan impuls yang merusak tetap terkendali. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) mengelola dengan baik perasaan-perasaan impulsif dan emosi-emosi yang menekannya, (b) bersikap teguh dan tidak goyah sekalipun dalam situasi yang paling berat, (c) berpikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan.

Dapat dipercaya adalah memelihara norma kejujuran dan integritas serta mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam mengelola diri sendiri. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) bertindak menurut etika dan tidak mempermalukan orang, (b) membangun kepercayaan dengan mengandalkan diri sendiri, (c) mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan orang lain bila tidak etis, (d) memegang prinsip dengan teguh, (e) memenuhi komitmen dan mematuhi janji, (f) bertanggung jawab sendiri untuk memperjuangkan tujuannya, (g) terorganisasi dengan cermat dalam bekerja.

Adaptabilitas adalah keluwesan dalam menghadapi perubahan. Orang yang mempunyai kecakapan ini: (a) terampil menangani beragam kebutuhan, pergeseran prioritas, dan laju perubahan, (b) mengubah tanggapan dan mempunyai taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, (c) luwes dalam memandang situasi.

Inovatif adalah keterbukaan dalam menerima gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) mencari gagasan baru dari berbagai sumber, (b) mendahulukan solusi-solusi yang orisinil dalam pemecahan masalah, (c) menciptakan gagasan-gagasan baru, (d) berani mengubah wawasan dan mengambil resiko akibat pemikiran barunya.

3. Motivasi Diri

Motivasi diri adalah dorongan kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan untuk mencapai tujuan. Kecakapanemosi yang terkait dengan aspek ini meliputi: dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimisme (Goleman, 1999).

Dorongan berprestasi adalah upaya untuk meningkatkan kualitas diri atau memenuhi standar keberhasilan. Orang yang mempunyai kecakapan ini: (a) berorientasi kepada hasil dengan semangat juang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar, (b) menetapkan sasaran yang menantang dan berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan, (c) mencari informasi sebanyak-banyaknya guna mengurangi ketidakpastian dan mencari cara yang lebih baik, (d) belajar terus untuk meningkatkan kinerjanya.

Komitmen adalah menyelaraskan diri dengan sasaran kelompok. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) berkorban demi sasaran yang lebih penting, (b) merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar, (c) menggunakan nilai-nilai kelompok dalam pengambilan keputusan penjabaran pilihan-pilihan, (d) aktif mencari peluang guna memenuhi misi kelompok.

Inisiatif adalah kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. Orang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) memiliki kesiapan untuk memanfaatkan peluang, (b) mengejar sasaran yang melebihi persyaratan, (c) berani melanggar batas-batas dan aturan-aturan yang tidak prinsip bila perlu agar tugas dapat dilaksanakan, (d) mengajak orang lain melakukan sesuatu yang tidak lazim dan bernuansa petualangan.

Optimisme adalah kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. Orang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) memiliki ketekunan dalam mengejar sasaran kedati banyak halangan dan kegagalan, (b) bekerja dengan harapan untuk sukses, bukannya takut gagal, (c) memandang kegagalan atau kemunduran sebagai situasi yang dapat dikendalikan ketimbang sebagai kekurangan pribadi.

4. Empati

Kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Kecakapan emosi yang terkait dengan aspek ini meliputi: memahami orang lain, orientasi melayani, mengembangkan orang lain, mendayagunakan keragaman, dan kesadaran politik (Goleman, 1999).

Memahami orang lain adalah mengindra perasaan dan perspektif orang lain dan secara aktif menunjukkan minat terhadap kepentingan-kepentingan mereka. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) memperhatikan isyarat-isyarat emosi dan mendengarkannya dengan baik, (b) menunjukkan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain, (c) membantuberdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.

Orientasi pelayanan adalah mengantisipasi, mengakui, dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) memahami kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan nenyesuaikan semua itu dengan pelayanan atau produk yang tersedia, (b) mencari berbagai cara untuk meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan, (c) senantiasa dengan senang hati menawarkan bantuan yang sesuai, (d) menghayati perspektif pelanggan, bertindak sebagai penasihat yang dapat dipercaya.

Mengembangkan orang lain adalah mengindra kebutuhan orang lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) mengakui dan menghargai kekuatan, keberhasilan, dan perkembangan orang lain (b) menawarkan umpan balik yang bermanfaat dan mengidentifikasi kebutuhan orang lain untuk berkembang, (c) memberikan pelatihan pada waktu yang tepat, penugasan-penugasan yang menantang serta memaksakan dikerahkannya keterampilan seseorang.

Mendayagunakan keragaman adalah menumbuhkan kesempatan melalui keragamansumber daya manusia. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) hormat dan mau bergaul dengan orang-orang dari bermacam-macam latar belakang (b) memahami beragamnya pandangan dan peka terhadap perbedaan antarkelompok, (c) memandang keragaman sebagai peluang, menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua orang maju bersama-sama kendati berbeda-beda, (d) berani menetang sikap membeda-bedakan dan intoleransi.

Kesadaran politik adalah memahami dan membaca situasi sosial dan politik. Orangyang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) membaca dengan cermat hubungan kekuasaan yang  paling tinggi dalam lingkungannya, (b) mengenal dengan baik jaringan-jaringan sosialyang penting, (c) memahami kekuatan-kekuatan yang membentuk pandangan-pandangan serta tindakan-tindakan klien, pelanggan, atau pesaing (d) membaca dengan cermat realitas kelompok maupun realitas di luar.

5. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial adalah kepintaran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain atau merupakan seni dalam menangani emosi orang lain. Kecakapan emosi yang terkait dengan aspek ini meliputi: pengaruh, kominikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, dan katalisator perubahan (Goleman, 1999).

Pengaruh adalah terampil menggunakan dan penerapan taktik persuasi secara efektif.Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) terampil melakukan tindakan persuasif,(b) menyesuaikan presentasi untuk menarik hati pendengar, (c) menggunakan strategi yangrumit seperti memberi pengaruh tidak langsung untuk membangun konsensus dan dukungan,(d) memadukan dan menyeleraskan peristiwa-peristiwa dramatis agar menghasilkan sesuatusecara efektif.

Komunikasi adalah mendengarkan secara terbuka dan mengirimkan pesan yang meyakinkan. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) memberi, menerima, dan menyertakan isyarat emosi dalam pesan-pesan seeara efektif, (b) nrenghadapi masalah-masalah sulit tanpa ditunda, (c) mendengarkan dengan baik, berusaha saling memahami, dan bersedia berbagi informasi secara utuh, (d) menggalakkan komunikasi terbuka dan tetap bersedia menerima kabar buruk sebagaimana bersedianya menerima kabar baik.

Manajemen konflik adalah merundingkan dan menyelesaikan ketidaksepakatan. Orang yang mempunyai kecakapan ini dapat: (a) menangani orang-orang sulit dan situasi tegang dengan diplomasi dan taktik, (b) mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi menjadi konflik, menyelesaikan perbedaan pendapat secara terbuka, dan membantu mendinginkan situasi, (c) mengajurkan debat dan diskusi secara terbuka, (d) mengantar ke solusi yang baik.

Kepemimpinan adalah mengilhami dan membimbing individu atau kelompok. Orangyang mempunyai ini dapat: (a) mengartikulasikan dan membangkitkan semangat untuk meraih visi serta misi bersama, (b) melangkah di depan untuk memimpin bila diperlukan, (c) memadu kinerja orang lain dan tetap memberikan tanggung jawab kepada mereka, (d) memimpin lewat teladan.

Katalisator perubahan adalah mengawali dan atau mengelola perubahan. Orang yangYang mempunyai ini dapat: (a) menyadari perlunya perubahan dan menghilangkan hambatan, (b) menantang status quo untuk menyatakan perlunya perubahan (c) menjadi pelopor perubahan dan mengajak orang lain memperjuangkannya, (d) membuat model perubahan seperti yang dihanapkan oleh orang lain.

Baca juga Pengertian Kecerdasan Emosional Menurut Para Ahli dan Teori Temperamen dalam Psikologi